CRYING "Meanplan Ver"
By NurtinichanTitle Crying
Main cast : Mean phiravich
Plan Rathavit
Gendre: percintaan,romance
Warning: boylove,bxb,yaoi.Hari terus berganti sekeras apapun Mean berusaha mencari keberadaan Plan namun hasilnya selalu nihil. Sudah seminggu berlalu semenjak ia keluar dari rumah sakit dan sudah seminggu pula kedua orang tuanya berada di Bangkok. Mean tau sekeras apapun ia berusaha menyembunyikan kebenaran dari orang tuanya pasti ia akan ketahuan juga pada akhirnya.
Satu minggu dia dikurung di kamarnya dan tidak diizinkan keluar rumah sama sekali, membuat ia frustasi sendiri.
Ia pikir setelah ia keluar dari rumah sakit hari itu ia bisa mencari Plan serta putranya namun semuanya kacau setelah Saint memberitahu kedua orang tuanya tentang keadaannya."Aku harus bagaimana? Aku ingin mencari Plan," lirih Mean meremas helaian rambutnya sendiri hingga berantakan.
"Aku merindukanmu, Plan, aku ingin bertemu denganmu," lirihnya lagi.
Tok ... Tok ...
"Mean, ibu masuk ya?" kata Nyonya Phiravich dari luar kamar Mean yang terkunci.
Mean memandang pintu kamarnya yang terkunci dengan pandangan nanar. Bagaimana ia bisa keluar dari rumahnya untuk mencari Plan dan putranya jika ia masih dikurung di kamarnya selama seminggu ini.
Pintu terbuka setelah bunyi kunci yang membuka pintu berhasil dan menampakan wajah ibunya yang membawa sarapan pagi untuknya.
"Mean ayo makan sayang, ibu suapi ya?" Nyonya Phiravich duduk di samping ranjang Mean yang berdecit saat ia duduki.
"Ibu," panggil Mean lirih.
"Heum," sambut nyonya Phiravich dengan menatap wajah putranya.
"Kenapa aku tidak boleh keluar mencari Plan, ibu?" lirih Mean memandang wajah ibunya.
"Kau masih butuh istirahat Mean, lukamu masih belum sembuh karena pukulan dari ayahmu," seru nyonya Phiravich prihatin melihat wajah murung putranya.
Ya, Mean dihajar oleh ayahnya saat dia tahu kalau menantunya tidak ada di rumah itu. Tuan Phiravich begitu marah kepada putranya karena telah menyembunyikan tentang Plan yang pergi entah ke mana selama 5 tahun itu. Apa lagi ketika ia tahu kalau waktu itu Plan pergi dalam keadaan hamil ia begitu marah.
"Tapi aku merindukan istri dan anakku, ibu," ucap Mean memelas.
"Ibu tau, tapi ayahmu masih marah padamu soal perilakumu terhadap Plan. Kau berjanji akan menjaga Plan dan juga anak yang dikandungnya, tapi apa yang kau perbuat, heum? Kau melukai perasaan istrimu dan membuatnya pergi meninggalkanmu. Jujur ibu kecewa dan ingin marah padamu, tapi sekeras apapun ibu berusaha marah lebih lama padamu ibu tidak bisa. Kau tetaplah putra ibu karena ibu yang telah melahirkanmu, jadi ibu tidak bisa marah lama-lama padamu," jujur nyonya Phiravich menatap sedih putranya yang semakin kurus semenjak ia tinggal.
"Ibu, maafkan aku!" sesal Mean menundukkan kepalanya.
"Ibu, aku harus bagaimana? Aku ingin mencari Plan serta anakku, tapi ... Tapi aku tidak bisa jika masih dikurung seperti ini," tunduk Mean.
"Maafkan ibu karena tidak bisa membantumu. Karena ibu juga tidak bisa membantah kata-kata ayahmu," jelas nyonya Phiravich memeluk tubuh Mean yang bergetar.
"Ibu, aku harus bagaimana? Aku ingin bertemu mereka, aku ingin memeluk tubuh putraku," tangis Mean dengan tubuh bergetar.
Nyonya Phiravich merasa kasihan melihat putranya seperti ini karena sungguh hatinya tak bisa melihat putranya terluka untuk yang kedua kalinya setelah hampir 10 tahun lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYING Season 2 "MeanPlan Ver" ✔ [Completed]
RomanceBetapa terlukanya hatiku karena dirimu. Betapa hancurnya hatiku melihatmu menggandeng tangannya di depan mataku. Kau keterlaluan, sungguh keterlaluan kepadaku, bahkan di saat kau tau aku sedang mengandung anakmu yang baru beberapa bulan tumbuh di ra...