CRYING "Meanplan Ver"
By NurtinichanTitle Crying
Main cast : Mean Phiravich
Plan Rathavit
Gendre: percintaan,romance
Warning: boylove,bxb,yaoi"Plan. Mulai saat ini anggaplah ini sebagai rumahmu juga ya," seru Good begitu baik.
"Good, tidakkah ini terlalu berlebihan. Kau benar-benar ingin aku tinggal bersamamu di sini? Aku tidak apa-apa tinggal di apartemenku yang lama asalkan aku tidak merepotkanmu," ujar Plan menolak kebaikan Good.
"Tidak ada penolakan Plan. Kau tetap akan tinggal di sini bersamaku." Putus Good.
"Tapi aku tidak mau merepotkanmu?"
"Kata siapa kau merepotkan aku? Aku justru senang bisa membantumu. Lagian jika kau tinggal di apartemenmu yang lama aku tidak yakin kau bisa membayar biaya bulanan mu di sana. Kau harus membayar biaya bulanan apartemen, memenuhi kebutuhan Ruy, kebutuhan rumahmu dan juga kebutuhan dirimu sendiri. Apa kau yakin bisa membayar semua itu dengan kau yang hanya bekerja sebagai pelayan cafe?"
"Kau tau, kau sama sekali tidak merepotkan aku. Aku senang bisa membantumu mengurangi biaya yang habis untukmu dan Ruy," ucap Good memegang bahu Plan.
Plan menunduk mendengar penuturan Good sahabatnya. Memang benar selama ini kebutuhannya serba kurang, namun ia tak masalah dengan itu. Selama ia tak menyusahkan orang lain kenapa ia harus malu dengan kehidupannya yang serba kekurangan itu.
"Aku, aku tak masalah dengan itu. Jika aku bisa memenuhi kebutuhan putraku sendiri kenapa aku harus merasa terbebani oleh putraku," jawab Plan.
"Plan. Maaf!" sesal Good yang tiba-tiba merasa menyesal telah mengatakan itu kepada Plan.
"Tidak apa-apa. Aku mengerti kau hanya berniat membantu ku benar, kan? Jadi tidak apa-apa," sebuah senyuman terukir di bibir tipis Plan setelah mengucapkan kata-kata yang bijak tersebut.
Good yang masih merasa bersalah pun akhirnya memeluk Plan.
"Sekali lagi maafkan aku, Plan! Aku hanya tidak menyangka ini akan terjadi padamu. Sekali lagi maafkan aku!" lirih Good.
"Tidak apa-apa," Plan menepuk punggung Good untuk menyatakan bahwa ia baik-baik saja.
Crying
Di sebuah kantor lebih tepatnya Phiravich Company atau Phiravich Corp.
Mean tengah sibuk dengan berkas-berkas yang kini tersusun rapi di depannya. Bayangkan ia harus menandatangani semua berkas yang sama setiap harinya. Berkas yang harus selesai ia tandatangani hari ini juga. Dan melupakan makan siangnya. Tidak hanya sekali dua kali ia melupakan makan siangnya itu, sudah berkali-kali ia melakukan hal yang sama dengan melupakan untuk mengisi perutnya yang sama sekali belum terisi sejak pagi itu. Waktunya ia habiskan hanya untuk bekerja dan bekerja. Bekerja layaknya robot yang bekerja tanpa henti.
Sudah 5 tahun kepergian Plan, selama itu pula ia menyesali perbuatannya. Sudah setengah tahun ia habiskan untuk mencari keberadaan Plan di berbagai tempat namun hasilnya tetap sama saja. Ia tetap tidak bisa menemukan keberadaan Plan beserta anaknya yang mungkin kini telah berusia 5 tahun.Ia bahkan sudah mengunci hatinya rapat-rapat demi menunggu kembalinya Plan dalam hidupnya. Bahkan usianya saat ini masih status lajang karena ia masih menunggu Plan hadir kembali ke sisinya.
Lalu bagaimana dengan Neena?
Wanita itu kini sudah membusuk di dalam penjara karena setahun setelah menghilangnya Plan tanpa kabar Perth membongkar semua kebusukannya seperti apa yang ia janjikan waktu itu kepada Plan meskipun terlambat. Setelah itu semuanya kembali normal dengan terbongkarnya rahasia Perth yang ternyata menyukai Plan. Sejak saat itulah hubungan Perth dan Mean sempat merenggang. Namun seiring berjalannya waktu hubungan mereka pun kembali seperti semula dengan Perth yang lagi-lagi mencoba melepaskan Plan demi sahabatnya yang kini terlihat seperti robot berjalan. Raganya hidup namun jiwanya mati semenjak menghilangkannya Plan tanpa kabar 5 tahun ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYING Season 2 "MeanPlan Ver" ✔ [Completed]
RomanceBetapa terlukanya hatiku karena dirimu. Betapa hancurnya hatiku melihatmu menggandeng tangannya di depan mataku. Kau keterlaluan, sungguh keterlaluan kepadaku, bahkan di saat kau tau aku sedang mengandung anakmu yang baru beberapa bulan tumbuh di ra...