28. Rasa Bersalah

1.6K 132 27
                                    


CRYING "Meanplan Ver"
By Nurtinichan

Title Crying
Main cast : Mean Phiravich
Plan Rathavit
Gendre: percintaan,romance
Warning:boylove,bxb,yaoi.

Keesokannya Ruy dinyatakan boleh pulang oleh dokter. Mean yang memang saat itu juga berada di sana untuk membantu Plan merapikan barang-barang putranya serta dia yang akan mengantar keduanya pulang. Ruy yang melihat paman alias Mean ayahnya yang begitu ia rindukan saat itu tiba-tiba merasa begitu antusias saat melihatnya berada di sana.

Plan yang menyaksikan keduanya hanya bisa tersenyum dan mengucapkan terima kasih dalam hati karena bisa melihat senyum putra kecilnya lagi setelah seminggu lamanya ia terlihat murung karenanya.

"Ayo, saatnya baby Ruy pulang," kekeh Mean seraya menggendong putranya.

Plan yang mendengar suara bariton Mean segera tersadar dari lamunannya dan kembali menampilkan seulas senyuman miliknya.

"Ayo, Plan kita pulang," ajak Mean. Plan mengangguk.

Di parkiran Mean memberikan alih putranya pada Plan karena ia harus menyetir.

"Ruy bersama ibu, ya. Paman harus menyetir," jelas Mean dan bocah lima tahun itu mengangguk patuh.

Plan mengambil alih Ruy dan Mean mengambil alih barang yang dibawanya untuk dimasukkan ke dalam bagasi mobil belakang.

Tak lama kemudian, mobil itu pun berjalan meninggalkan area rumah sakit. Di dalam mobil Ruy duduk di atas pangkuan Plan seraya memainkan mainan miliknya.

"Ibu, nanti cecudah campai di rumah paman itu main belcama Luy dulu balu boleh pulang, boleh tidak?" kata bocah lima tahun itu mendongak melihat wajah ibunya.

Plan tersenyum seraya mengangguk.

"Boleh, asalkan Ruy jangan sampai sakit lagi," kata Plan mengelus surai putranya.

"Luy janji, Luy tak akan cakit lagi."

"Janji?" Plan mengangkat jari kelingking nya untuk membuat sebuah perjanjian bersama putranya.

"Janji!" bocah lima tahun itu menerima dan menyelipkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Plan, ibunya.

.
.
.

Hari terus berganti seiring dengan Mean yang selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah Plan untuk menemui putra semata wayangnya. Ruy bahagia begitu pula dengan Plan yang lebih bahagia melihat pemandangan langka di depannya. Mean dan putranya terlihat sedang bersenda gurau dengan senyuman yang tidak pernah luntur dari bibir keduanya. Jika boleh jujur, hal seperti inilah yang selama ini ia impikan. Melihat keluarga kecilnya lengkap dan bisa tertawa lepas tanpa beban.

Plan memimpikan hal itu sejak dulu. Melihat putranya selalu tersenyum di dekat ayahnya sungguh membuatnya tak kuasa menahan air matanya untuk tidak keluar. Ia menangis, lebih tepatnya menangis bahagia melihat putranya yang selalu bisa tersenyum dan tertawa di depan ayah kandungnya sendiri. Seharusnya ia tak egois saat itu maka putranya tak akan merasakan yang namanya tak memiliki ayah selama lima tahun ini dan putranya tak akan selalu bertanya tentang di mana ayahnya.

"Ibu, ayah di mana?"

"Ibu, apa Luy benal-benal tak punya ayah?"

"Ibu, kenapa Luy tak pernah beltemu ayah. Apa Luy memang tak punya ayah untuk ditunjukan pada teman-teman, Luy?"

"Ibu, Luy ingin beltemu ayah sekali saja, apa boleh?"

Sekelebat bayangan saat putranya bertanya-tanya tentang ayahnya sungguh membuat hatinya sakit seakan di tusuk-tusuk pisau kecil namun mampu mengoyak seluruh hatinya.

CRYING Season 2 "MeanPlan Ver" ✔  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang