7. Penyesalan

2K 129 21
                                    


Remake : CRYING
By : Nurtinichan

Title : CRYING
Main cast : Mean Phiravich
Plan Rathavit
Gendre : Percintaan,Romance
Warning : boylove, boyxboy,yaoi

Thor up tengah mlm subuh demi phi ku yg cuuanntiiikkk gilee @Nha.aryana mudahan dengan up CRYING biar cepat tidur ndak begadang terus.

Utang nong lunas yaaa phi😊
Selamat menikmati😊😊

.
.
.
.
.
.

Ku lihat ia menjeda kalimatnya. Sepertinya ia berhenti untuk menarik nafasnya sejenak.

"Mungkin saat itu mataku sedang bermasalah hingga aku tidak bisa melihatmu kalau kau selama ini selalu ada untukku. Tapi dengan brengseknya aku malah bermain di belakangmu. Aku tau perbuatan ku sulit untuk dimaafkan. Tapi ku mohon maafkan aku, Planie, maafkan aku. Satu hal lagi bahwa aku sudah mengakhiri hubungan ku dengannya. Aku juga sudah memecatnya menjadi sekretaris ku di kantor. Ku mohon maafkan aku Plan," dari nada bicaranya sepertinya ia benar-benar menyesali perbuatannya. Ia bahkan meneteskan air matanya tanpa berani melihat wajahku.
Tapi mengingat kembali perbuatannya padaku rasanya masih begitu sulit untuk aku memaafkan Mean.

"Kau menyesal?" tanyaku pelan. Iapun mengangguk setelah mendengar pertanyaan ku.

"Sangat!" lirihnya tanpa berani menatapku.

"Lalu bisakah kau memberiku waktu lagi untuk aku memikirkannya?" seruku.

"Baiklah," katanya yang terdengar setengah hati antara setuju dan pasrah. Kemudian ia pun beranjak dan meninggalkan kamar.

Setelah kepergiannya aku pun kembali melanjutkan kegiatan ku melipat baju dengan hati yang sedikit lebih baik. Setidaknya aku sudah mendengar penjelasannya dan aku pun juga sudah mengeluarkan isi hatiku.


Hari-hari pun berlalu begitu cepatnya. Aku pun kembali melakukan rutinitas ku seperti biasanya. Aku melakukan tanggung jawabku sebagai seorang istri kepada suamiku. Menyiapkan baju kantor serta menyiapkan sarapan pagi untuknya meskipun aku terkadang mengabaikan ucapannya di saat dia menyapaku. Jika kalian bertanya apakah aku sudah memaafkan suamiku jawabannya entahlah. Aku masih tidak tau dengan hatiku. Disatu sisi aku masih terlalu sakit dan di sisi lain aku merasa tidak tega melihatnya berusaha membujuk ku untuk membalas sapaannya.

Seperti saat ini aku kembali menyiapkan sarapan pagi untuknya dan makan siang yang selalu diantar bibi Zaa karena di suruh olehku. Biar bagaimanapun juga aku masih berstatus istrinya. Sebagai istri yang baik mana mungkin aku tega membiarkan suamiku mati kelaparan. Bisa-bisa aku di cap sebagai istri yang buruk oleh orang-orang.

Ku lihat ia sudah rapi dengan pakaian kantornya. Ia pun berjalan ke arahku lalu menarik salah satu kursi di depanku.
Dapat kulihat ia tak henti-hentinya memandang ke arahku berharap aku menyapanya. Namun aku tidak peduli aku justru hanya mengambil mangkuk nasi di depannya lalu mengisinya dengan nasi.

"Planie," panggilnya.

Aku tetap diam tak menghiraukan panggilannya dan memilih menyibukkan diri di dapur yang bersebelahan dengan letak meja makan.

"Apa kau sangat membenciku hingga kau sampai tidak mau menjawab panggilanku?
Bahkan untuk melihat wajahku pun dirimu enggan,"

Aku menghentikan kegiatanku membersihkan dapur dan memejamkan kedua mataku sambil menghirup oksigen lalu membuangnya bersamaan dengan mataku yang terbuka kembali.

CRYING Season 2 "MeanPlan Ver" ✔  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang