CRYING "Meanplan Ver"
By NurtinichanTitle Crying
Main cast : Mean Phiravich
Plan Rathavit
Gendre: Percintaan,romance
Warning: boylove,bxb,yaoi.Sudah dua hari berlalu semenjak kedatangan Mean secara tiba-tiba di apartemen Good dan itu sangat berpengaruh bagi Plan. Bayangan akan sosok Mean yang berlutut di depan kakinya dengan wajah penuh penyesalan benar-benar mengganggu konsentrasinya dalam bekerja. Terhitung sudah dua hari pula Mean tidak datang ke sekolah putranya. Sungguh Mean merindukan putranya, tapi ia sudah berjanji untuk memberi Plan waktu untuk memikirkan kembali ucapannya. Sungguh jika ia suami yang kejam mungkin ia akan melakukan seperti apa yang Plan katakan kemarin, merebut sang anak secara paksa. Tapi ia tidak bodoh untuk melakukan itu karena kenyataannya ia begitu sangat mencintai istri dan anaknya.
"Ruy, ayah merindukanmu!" lirih Mean memandang foto sang putra yang ia ambil saat mereka bermain bersama.
"Planie, aku juga merindukanmu! Kapan kau akan memaafkanku?" Mean menunduk untuk menyembunyikan air matanya yang menyeruak ingin keluar.
Tak butuh waktu lama, air mata itu pun benar-benar jatuh. Mean kembali menangis, rasa rindu yang begitu mendalam sungguh membuatnya tersiksa bila sehari saja tak melihat wajah putranya.
"Rasanya benar-benar sakit, Planie! Sangat sakit bila aku tak bisa melihat kalian lagi," tangis Mean dalam diam.
"Ibu, paman itu kenapa tak datang lagi ke cekolah, Luy?" tanya sang anak polos.
"Luy, Lindu paman!" ucap sang anak lagi.
"Luy," lirih Plan.
"Ibu, ayo temui paman itu. Luy lindu padanya, ibu," rengek Luy.
"Ruy, dengarkan ibu. Ibu tak bisa, ibu masih ragu bertemu dengan paman. Jadi lain kali saja ya, kita temui paman itu ya?" jelas Plan mencoba memberi pengertian.
"Tidak! Luy mau cekalang.
Luy mau beltemu paman itu cekalang, ibu," rengek bocah lima tahun itu.Plan dibuat kewalahan menghadapi putranya sendiri. Jujur saja, ini untuk yang pertama kalinya dalam hidup Plan menghadapi tingkah putranya selama ia membesarkannya lima tahun ini. Apakah ini yang dinamakan ikatan antara anak dan ayah batin Plan.
"Ibu," kata Luy.
"Ruy, ibu,"
"Ibu tak cayang Luy!" kata bocah itu mulai terisak.
Ruy menangis dan Plan paling tidak suka itu. Ia tidak bisa melihat sang putra bersedih sedikitpun karena ia akan menuruti semua permintaan putranya agar sang anak tak menangis. Tapi haruskah ia menuruti permintaan putranya kali ini.
"Ruy," panggil Plan.
"Ibu, tak cayang Luy lagi huwaaa ... Paman Good, ibu sudah tak cayang Luy," tangis bocah itu meraung-raung seraya berlari ke arah kamar Good.
Plan yang melihat itu sontak mengejar putranya takut putranya akan terjatuh atau menabrak sesuatu yang membuatnya terbentur seperti beberapa waktu yang lalu.
"Ruy, jangan berlari nanti kau jatuh lagi!" nasehat Plan.
"Ibu, cudah tak cayang Luy, hiks ... hiks ..." kata bocah itu langsung menyembunyikan wajahnya di perut Good yang kebingungan dengan putra sahabatnya yang tiba-tiba menangis di pelukannya.
"Plan, ada apa ini? Dan kenapa Ruy menangis?" kata Good bingung.
"Ruy merengek karena aku tak mengabulkan permintaannya, Good," jelas Plan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYING Season 2 "MeanPlan Ver" ✔ [Completed]
RomanceBetapa terlukanya hatiku karena dirimu. Betapa hancurnya hatiku melihatmu menggandeng tangannya di depan mataku. Kau keterlaluan, sungguh keterlaluan kepadaku, bahkan di saat kau tau aku sedang mengandung anakmu yang baru beberapa bulan tumbuh di ra...