Seven || "Hm. Tapi, aku lebih tampan dari nya."

806 88 30
                                    

Saat sudah selesai dengan acara makan siangnya itu. Sehabis ini mereka akan pulang menuju kerumah masing-masing.

"Semoga dengan pertemuan hari ini bisa meng-akraban dua keluarga ya."

"Iya kau benar Chan, yasudah kami pulang dulu."

"Lusa kita akan atur pertemuan lagi untuk menentukan tanggal pernikahan. Bagaimana kalau satu minggu lagi, Wen?"

"HAH!" Jawab Junlin dan Zhenyuan kompak.

"Kalian kenapa?"

"Gapapa paman, Saya cuma kaget." Jawab Zhenyuan dingin.

"Bukannya masih dua minggu lagi pa? Satu minggu itu terlalu cepat." Junlin ikut menimpali.

"Apa papa lupa memberi tahu lagi? Papa lupa kalau memiliki proyek besar di German dua minggu lagi. Jadi pernikahan kami di majukan."

"Baiklah. Mungkin lebih cepat lebih baik." Zhenyuan membuka suara lagi.

"Kau setuju?" Chanyeol girang karena sudah mendapatkan restu dari anak Wendy.

"Mengapa tidak? Tolong jaga mama ku ya paman."

"Itu pasti! Kau tidak usah khawatir." Ia tersenyum dan menampilkan dimple di pipinya. "Be careful honey." Chanyeol memeluk Wendy yang hendak keluar dari reataurant.

Junlin dan Zhenyuan ikut merasa bahagia melihatnya. Dan pandangan mereka saling bertemu. Zhenyuan tersenyum kearah nya, tetapi Junlin tidak membalasnya. Untungnya Zhenyuan mengerti. Kalau Junlin masih malu-malu terhadapnya.

Wendy mengecup pucuk rambut Junlin dan Junlin tidak menolaknya sama sekali. Sepertinya ia sudah mulai menerima calon mamanya itu. "Junlin, tante dan Zhenyuan pulang dulu ya."

"Hati-hati tante."

"Kita pulang ya, xiexie untuk hari ini." Wendy dan Zhenyuan langsung masuk kedalam mobil dan meninggalkan tempat itu.

Chanyeol dan Junlin pun juga sudah masuk ke dalam mobil. Chanyeol menyalakan mesin mobilnya dan mulai menancapkan gas menuju rumah.

"Bagaimana? Gege mu tampan bukan?" Tanya Chanyeol pada Junlin, tapi pandangan Chanyeol masih fokus dengan mengendarai mobil.

Junlin mengangguk. "Hm. Tapi, aku lebih tampan dari nya."

"Kkk...anak papa yang satu ini tidak mau kalah rupanya."

"Aku benar bukan?"

"Tentu benar. Sangat benar." Chanyeol terkekeh dan satu tangannya mulai mengusak surai Junlin.

"Apa nanti Linlin akan sendiri di rumah saat papa dinas di German?"

"Tentu tidak sayang, kau bersama gege mu di rumah. Papa yakin dia akan menjagamu."

"Berarti tante Wendy juga ikut pergi?"

Papanya mengangguk. "Ya karena disana papa akan lama."

"Berapa hari?"

"Satu bulan. Itung-itung sekalian honeymoon. Hehe."

"Ah seperti itu." Junlin menunduk.

"Mengapa kau tidak senang sayang? Apa ada masalah?"

"Tidak. Oh iya pa! Nanti kita beli ice cream dulu boleh?"

"Permintaan di kabulkan!"


...


Di kamar yang nanti nya akan di tempati oleh Zhenyuan, tepat berada di samping kamar Junlin. Chanyeol sedang memeriksa apakah ada yangg rusak atau tidak dengan kamar ini.

"Apa yang sedang papa lakukan?" Tanya Junlin dari balik pintu kamar itu.

"Ah, ini. Ingin memperbaiki penghangat ruangan untuk kamar gege mu."

"Jadi gege akan menempati kamar ini? Di sebelah kamar ku?"

"Iya agar kalian bisa-"

"Kenapa tidak di balkon?"

"Ahaha, kau tidak sedang bercanda kan?"

"Tidak aku sedang berbicara serius. Ini kamar tamu. Nanti kalau ada tamu mereka akan tidur dimana?"

"Masih ada kamar tamu di lantai utama sayang. Tidak usah khawatir oke."

"Terserahlah."

"Bersikaplah yang baik pada gege mu ya Junlin He."

"Heum." Junlin mengangguk lucu.

"Kkk...Baiklah ini sudah larut. Pergilah tidur. Have a nice dream." Chanyeol mengecup kening Junlin.

"U too dad."

Setelah itu, Junlin berjalan menuju kamar nya diatas.





To Be Continued⚘

Don't forget to Vote & Comment⚠

My Stepbrother {ZHENLIN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang