Eight || "Junlin. Kau baik?"

753 83 19
                                    

At 23:32

Play🔊

'Little do you know...'
'How I'm breaking while you fall asleep.'

'Little do you know...'
'I'm still haunted by the memory.'

'Little do you know...'
'I'm trying to pick myself from piece by piece.'

'Little do you know...'
'I need a little more time.'

'Underneath it all I'm held captive by the hole inside.'
'I've been holding back.'
'For the fear that you might change your mind.'

'I'm ready to forgive you but forgetting is a harder fight.'

'Little do you know...'

'I need a little more time...'

Junlin mulai ikut melanjuti lirik dari lagu tersebut.

"I'll wait, I'll wait."

"I love you like you've never felt the pain, I'll wait."

"I promise you don't have to be afraid, I'll wait."

"The love you see right here stays so lay your head on me."

"Little do you kno-" Nyanyinya terpotong.

"JUNLIN! INI SUDAH LARUT! MATIKAN MUSIC DAN LAMPUNYA!!" Suara Chanyeol terdengar dari lantai bawah.

"Huft...Baiklah."

Junlin pasrah, ia langsung mematikan music di speaker dan lampu kamarnya. Tak lama kemudian namja itu sudah terlelap tidur menjemput mimpinya.

...

"Pagi Pa." Sapa Junlin dan langsung menghampiri sang papa yang tengah berkutat dengan beberapa peralatannya di dapur.

"Pagi juga nak." Chanyeol langsung mengecup kening Junlin singkat.

"Butuh bantuan?" Tawarnya.

Chanyeol mengangguk. "Tolong ambilkan banana jam di dalam lemari es."

"Okay-!"

Setelah selesai, mereka berdua menikmati sarapan nya dengan nikmat. Tidak lama setelahnya, Chanyeol dan Junlin berangkat menuju sekolah dan kantornya.

Saat di perjalanan...

"Papa mungkin pulang sedikit terlambat. Tapi jangan khawatir, nanti Zhen gege yang akan mengantarmu pulang."

"Mengantarku pulang? tidak-tidak aku bisa di jemput oleh paman Guan. Ah- atau menaiki Bus?"

"Tidak ada penolakan Lin~ agar kalian bisa mengenal lebih jauh. Karena nantinya kalian akan tinggal satu rumah."

"Eumm, Tapi..."

"Junlin sayang pada papa kan?"

Junlin hanya mengangguk.

"Turutilah permintaan papa dan jangan membantah- okay? Kau tau bukan kalau papa sangat tidak suka di bantah oleh siapapun?"

"Tau. Linlin minta maaf." Junlin menundukan wajahnya.

"Jadi kau paham sekarang?"

"Understand-!"

"Good boy." Chanyeol mengusak rambut Junlin. "Sudah sampai~ turunlah dan belajar yang pintar."

"Byee papa." Junlin melambaikan tangannya.

Diperkirakan mobil papanya sudah keluar area sekolah, Junlin langsung berjalan menuju kelasnya.

Saat ingin menaiki tangga untuk ke kelasnya, Junlin berhenti karena di ujung sana ia melihat Zhenyuan 'calon gege' nya itu sedang bermesraan dan tertawa bersama, dengan salah satu yeoja berambut blonde yang memunggunginya.

Entah kebetulan atau apa, ternyata Zhenyuan melihat Junlin disana. Di detik itu juga Zhenyuan langsung melepas tautan tangannya pada yeoja itu. Zhenyuan langsung berteriak memanggil Junlin. "JUNLIN! APA ITU KAU?"

Junlin masih diam di tempat, mungkin ia salah karena menggangu acara calon gege nya.

"HEY." Tiba-tiba Zhenyuan sudah berada di hadapan Junlin sambil menumpu tangan di lutut nya karena berlari. "Apa paman sudah bilang jika nanti kita akan pulang bersama?"

"A-ah i-itu." Junlin malah tergagap.

"Junlin. Kau baik?" Zhenyuan mengguncang tubuh Junlin pelan.

"Aku baik ge."

"Benarkah? Kau sudah sarapan?"

"Sudah. Nanti aku harus menunggu mu dimana?" Tanyanya to the point karena Junlin entah mengapa menjadi canggung.

"Di parkiran saja oke?"

"Okay."

"Istirahat nanti pergilah makan bersama ku. Kau di kelas XB bukan?"

"Ya."

"Baiklah sampai bertemu nanti." Zhenyuan menepuk pelan bahu kanan Junlin.



To Be Continued⚘

⚠Don't forget to Vote & Comment⚠

My Stepbrother {ZHENLIN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang