Tetes embun terakhir jatuh perlahan seiring fajar menyapa dedaunan. dunia kecil bangun perlahan menyambut asa hari ini.
"Eunghh..." Junlin melenguh dan merentangkan kedua tangannya kesamping.
Sebelum menuju kamar mandi, ia membuka gorden dan jendela kamarnya terlebih dahulu guna memberikan pertukaran oksigen pada ruangan itu.
Selesai dengan mandi kilat nya, ia langsung memakai seragam sekolahnya dan turun kebawah untuk makan sarapan dengan papanya yang pastinya sudah menyiapkan sarapan dibawah.
Junlin menuruni anak tangga satu persatu, dan benar saja. Di dapur papanya sedang sibuk membuat sarapan.
Chanyeol tersadar dikala mendengar langkah kaki yang menghampirinya. Ia menengok kebelakang. "Eoh? Sudah bangun kau rupanya. Duduklah disana." Chanyeol menunjuk salah satu kursi di meja makan itu. "Sebentar lagi akan selesai." Sambungnya.
"Apakah papa butuh bantuan?" Tanyanya dan berdiri di samping Chanyeol yang sedang mencuci piring kotor.
"No, it's okay prince."
"Baiklah."
Mereka makan dalam keheningan. Hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang terdengar.
Setiap pagi memang beginilah yang terjadi. Setelah sarapan bersama, Chanyeol akan mengantar Junlin dulu kesekolahnya. Baru ia akan pergi ke kantornya. Tetapi, saat Junlin pulang dari sekolah. Ia menaiki bus menuju rumahnya. Dan terkadang ia akan di jemput oleh supir pribadinya.
"Sudah siap? Ayo kita berangkat." Ajak Chanyeol pada Junlin.
At Wendy house
"Yuan..." panggil wendy pada anak tunggalnya. "Kamu sibuk tidak nanti siang?"
Zhenyuan sedang memakai sepatu nya. "Engga kok ma, Yuan di rumah aja."
"Kalo begitu berarti nanti bisa ikut dengan mama?"
"Tentu bisa. Ikut kemana ma?"
"Ah iya mama lupa memberi tau kamu, kamu masih mau punya papa kan nak?"
"Maksud mama? Jangan bilang mama mau menikah lagi."
Mendengar itu Wendy langsung menekuk bibir lucu.
"Jadi kamu gak setuju nih kalo mama menikah lagi?"
"Ih bukan gitu maa...tapi Yuan cuma belum siap kalau punya adik kecil lagi. Kan Yuan udah gede."
"Lah? Ko kamu mikir nya sampe jauh begitu nak?"
"Eh?" Zhenyuan berdiri dan menggaruk tengkuk yang tidak gatal itu. "Yaudah deh, Yuan ikut mama aja, asalkan mama bahagia Yuan ikut senang."
Wendy langsung tersenyum lebar.
"That's ma boi." Wendy menghampiri Zhenyuan. "Jadi nanti Yuan mau ikut mama kan bertemu sengan calon papa?"
Zhenyuan mengangguk setuju. "Iya mama.."
Keduanya pun berangkat dengan senyuman yang sama bahagianya.
Skip time...
Kring...Kring
Bel pulang pun berbunyi. Menandakan selesainya aktifitas yang berada di sekolah ini.
Junlin berjalan menuju halte dengan memainkan handphone nya. Ia tidak tahu bahwa Chanyeol akan menjemput sekolahnya siang ini.
Tin...Tin
Junlin menengok ke arah klakson yang berbunyi. Ternyata di depannya sudah ada mobil papanya.
"Papa?"
"Iya, masuklah papa akan membawamu kesuatu tempat."
Junlin memasuki mobil papanya. Ia ingin bertanya bahwa mobil ini akan menuju mana? Pasalnya jalan ini malah satu jalur dengan arah kantor Chanyeol berada.
Akhirnya dengan berat hati Junlin bertanya pada papanya itu. "Pa...kita akan pergi kemana?" Tanya nya hati-hati.
"Kita akan makan siang dengan calon mama mu dan calon gege mu. Nanti saat bertemu dengannya bersikaplah dengan baik ya...panggil dia mama dan gege."
"Oh, baiklah aku mengerti."
"Good boy." Chanyeol mengusap lembut surai kehitaman Junlin. "Jika ingin mendengarkan musik sambungkan saja."
"Okay!"
To Be Continued⚘
⚠Don't forget to Vote & Comment⚠
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stepbrother {ZHENLIN}
Roman pour Adolescents[On Going] Whɑt hɑppens if ɑ step brother meets ɑ cute brother? Not Just Brothers. ⚠ •BoyxBoy •Gɑje •Zhenlin ɑreɑ •Chɑnwen ɑreɑ #1 Hejunlin 07/04/19 #1 Zhɑngzhenyuɑn 07/04/19 ... ©Loeyviɑ