Twenty Three || The Wedding

510 71 1
                                    

Dua minggu itu adalah waktu yang sangat cepat...

Buktinya, disinilah junlin. Duduk di sebuah kursi putih, bersebelahan dengan namja tinggi yang sangat tampan, menyaksikan seseorang mengikat janji suci.

Papa nya.

Dan mama Zhenyuan.

Setelah Chanyeol dan Wendy mengikat janji suci, sekarang saat nya mereka berciuman.

Tanpa sadar, dengan sigap Zhenyuan menutup mata Junlin. Cuk gelap:(

"Eh lepas!" Teriak Junlin reflek. Dan acara cipoq mencipoq itu terbuyarkan.

"La-lanjutin aja Ma...Pa..." Ucap Zhenyuan sambil menutup mata Junlin dengan telapak tangan nya dan membekap mulut Junlin.

Tidak lama para tamu ramai bertepuk tangan dan ada beberapa tamu yang berteriak riuh.

Di situlah mata Junlin mulai terbuka. Melihat Zhenyuan yang hanya tersenyum ke arah Chanyeol dan Wendy, lalu menengok ke arah Junlin seperti orang yang tidak mempunyai dosa.

"Kenapa?" Tanya Zhenyuan bingung.

"Ge, Junlin ke toilet sebentar ya?" Kata Junlin dan di balas dengan anggukan oleh Zhenyuan.

Pernikahan ini mereka adakan outdoor di pinggir pantai. Tamu undangan hanya keluarga besar, rekan bisnis, dan kerabat terdekatnya. Acara berlangsung tertutup di suatu pulau.

Konsep pelaminan Chanyeol dan Wendy kali ini bernuansa Floral. Desain ini mengangkat tema Vintage, dengan berbagai lampu bulat di sekeliling pelaminan. Sedangkan, di bagian latar pelaminan dibentuk huruf yang terbuat dari kayu bercat biru tua berukuran besar. Dekorasi ini sangat manis dengan pelaminan terbuat dari papan berwarna putih dilengkapi dengan hiasan gantung rangkaian besi bewarna emas, menggunakan sofa panjang warna merah muda, dan bunga hidup.

Sedangkan meja tamu menggunakan meja bundar dan kursi bernuansa putih. Ditambah aksen beberapa dedaunan hijau bersama bunga mawar di atas dan setiap sudutnya. Di setiap sisi tempat resepsi dilengkapi dengan hiasan lampu berkilau. Tidak lupa lampu-lampu kecil berbentuk bulat berwarna kuning yang terpasang di sekeliling pelaminan, membuat nuansa menjadi lebih hikmat.

Setelah izin pergi ke toilet pada Zhenyuan tadi, ternyata Junlin tidak benar-benar pergi ketoilet. Padahal hari sudah semakin sore.

Junlin berjalan menyusuri pantai, dan di saat ia rasa lokasi itu cukup sepi dan cukup tenang, Junlin memutuskan untuk duduk disitu.

Sudah cukup lama Junlin berdiam diri disitu, entah memikirkan apa. Tiba-tiba terdengar langkah kaki mendekat. Junlin mengangkat wajahnya dan menemukan sosok tinggi yang ia kenal.

"Oh jadi ini toilet nya?"

"Zhenyuan ge?!" Junlin kaget melihat keadaan Zhenyuan.

"Hei..."

"Gege tau darimana kalo Junlin ada disini?"

"Ada deh."

"Zhen ge nguntit ya?"

"Udah gege bilang jangan raguin skill detektif gege."

Abis itu hening. Tidak ada yang ingin membuka suara. Junlin dan Zhenyuan sama-sama duduk dan memperhatikan pantai. Selang beberapa menit, Junlin memberanikan diri untuk membuka suara.

"Ge..."

"Lin..."

Mereka menyahut bersama, ternyata Zhenyuan ingin berbicara juga.

"Junlin duluan ya ge?" Junlin takut lupa pada kalimat yang ia ingin tanyakan, jadi ia meminta untuk bicara lebih dulu.

"Hm."

"Zhen ge kenapa rela kalau mama Wendy menikah lagi?"

"Sebenernya, dulu itu gege antara rela gk rela ngebiarin mama punya pengganti dari baba. Tapi demi mama bahagia, ya gege mau gk mau," Zhenyuan menunduk. "Junlin sendiri?" Ia menghela napas kasar.

"Asalkan papa bahagia, Junlin pasti bakal bahagia." Ucap Junlin, lalu Zhenyuan mengelus punggung Junlin guna menyabarkannya.

"Tapi gk nyesel kan?"

"Nyesel?"

"Iya, kan dapet gege yang tampan kaya gini. Jadi Junlin gk nyesel nerima nya. Ahaha..." Zhenyuan terkekeh, sambil berdiri.

"Narsis." Junlin memutar bola matanya malas dan ikut bangkit berdiri.

"Udah sore Lin, balik yuk?" Mereka berdua kembali menuju venue wedding.

Saat sudah ingin sampai, Junlin ingin pergi ke toilet yang asli. "Ge, ke toilet ya? Serius kok."

"Gege ikut!"


To Be Continued⚘

My Stepbrother {ZHENLIN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang