Twenty Seven || Sotoy

480 64 8
                                    

"Lin, beneran mau masak?"

Junlin noleh kearah Zhenyuan yang duduk di meja makan. "Yakin, daripada si pilek yang masak, nanti aku ketularan pilek lagi."

"Nasi goreng kimchi, lho. Emang bisa?"

Junlin ngangguk yakin. "Percaya deh sama aku dan video tutorial di Youtube!"

Zhenyuan melemparkan karet rambut. "Yaudah. Tuh pake entar rambut Junlin jatuh ke makanan."

Junlin pun mengambil karet rambut tersebut dan mengikat rambutnya asal-asalan. Sialan menurutnya.

Tiba-tiba, Zhenyuan ngelingkarin apron di area perut Junlin sambil memeluk Junlin dari belakang. "Celanamu kependekan, sayang."

"E-eh? Maaf..." Bisik Junlin sambil merapihkan celananya.

Zhenyuan mengikat apron di area perut Junlin dan mengacak poni Junlin setelahnya. "Jangan pakai celana kependekan gini lagi, ya? Dikira iman gege bakal selamanya bisa kuat?"

Junlin tidak membalas omongan Zhenyuan dan lanjut dengan gugup memotong-motong lobak untuk bahan dasar kimchi.

"Dih? Apa nih? Malu ya?" Goda Zhenyuan dengan cengiran andalannya.

"Nggak! Minggir sana!" Sewot Junlin dengan kekehan.

"Yeu, si galak. Iya deh iyaaa, ini minggir~"

"Awh!"

"Nah kan, galak sih..." Zhenyuan ngambil tangan Junlin dan ngehisap jari manis Junlin yang sedikit teriris pisau.

Junlin meringis. "Nggak ada hubungannya kali ge."

Zhenyuan pun mengambil plaster dan menempelkannya di jari Junlin. "Udah, Junlin duduk aja. Biar gege yang lanjutin."

Junlin pun mundur selangkah dan membiarkan Zhenyuan melanjutkan acara memotong bahan kimchi tadi.

"Aku bantu ya?"

"Duduk aja, sayang."

"Gamau, maunya bantu gege." Junlin memeluk pinggang Zhenyuan dari belakang.

Zhenyuan tertawa pelan. "Nah, Junlin peluk aja. Gitu doang udah membantu kok."

"Kok bisa?"

"Kok bisa? Gatau, coba tanya ke badan gege yang selalu semangat kalo udah di peluk Junlin."

"Ewh." Junlin melepas pelukannya dengan tatapan death glare.

Ting!

[Line]

Mama Ndy

Yuannie
17.02 Read

Yuannie sayangg
17.03 Read

Why mom?
Read 17.03

Papa sama mama baru sampai di Beijing nih, nanti kalau lapar minta tolong bibi Jung yang masak atau ngga delivery.
17.03 Read

Junlin masak kimchi resep
dari mama tadi
Read 17.04

Tapi sekarang Junlin udah
laper lagi kayanya
Read 17.04

Delivery aja
17.04 Read

Nanti jangan tidur malam lagi. Mentang" udah libur sekolah. Kebiasaan kamu. Okee?
17.04 Read

Eit, kalo nanti malem kayanya g bisa.
Mau liat sesuatu di sky
Read 17.27

My Stepbrother

Junlin mendaratkan badannya di sofa ruang Tv. Ikut duduk di sebelah Zhenyuan yang fokus dengan tontonan nya. "So, Zhen ge. apa yang kamu inginkan untuk makan malam? kita bisa order pizza-"

"I want you." Pandangan Zhenyuan masih pada layar Tv yang menampilkan sebuah film bergenre komedi.

Junlin bingung. "What?"

Zhenyuan menengok pada Junlin. "What?" Tanya Zhenyuan tidak lupa dengan smirk nya.

"Ish!"

Junlin merubah posisi duduk nya menghadap ke samping.

"Lin."

"..."

Karena Junlin tidak merespon dan malah asik dengan ponsel nya- memilih menu untuk makan malam mereka. Alhasil Zhenyuan pun menoel-noel dagu Junlin. "Junlin sayang!"

"Apa ih?"

"Kamu tau nggak bedanya kamu sama sinyal?"

Junlin langsung memasukan ponsel ke saku celana. "Beda lah, sinyal tuh alat buat komunikasi. Aku, ya manusia."

"Sotoy!" Junlin ngeringis pas Zhenyuan ngejitak dahinya.

"Terus?"

"Kalau sinyal kan 4G, kalau kamu 4Me. Ehehehe."

"Sumpah nyesel ladenin Zhen ge. Lagi pula di philippine sekarang udah 5G." Ketus Junlin.

To Be Continued⚘

My Stepbrother {ZHENLIN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang