Twenty Six || Baby Breath

544 64 1
                                    

Dari semua jenis bunga, Zhenyuan menyukai bunga Baby Breath. Bunga putih, mungil, dan bergerombol, yang biasanya di rangkai bersama mawar untuk membuat sang mawar tampak menonjol secara estetis.

"Hey! Gege punya kejutan untuk Junlin. Jadi bangun, putri tidur!" Zhenyuan menyeringai, merengkuh wajah Junlin dan mencium pipinya dengan suara 'Pop' keras.

"Zhen ge!" Keluh Junlin dan mendorong Zhenyuan menjauh.

"Hehe, Selamat siang Junlin. Mimpi apa sampe baru bangun jam segini? Huh?"

"Tidak tau."

"Gege sedikit mengotori tangan gege dan membuat sesuatu untuk Junlin."

Zhenyuan menarik tangan Junlin- padahal Junlin baru saja ingin merenggangkan kedua tangan nya.

"Zhenyuan! Zhenyuan! Stop!" Sebelah tangan Junlin bertumpu pada tembok dekat kasurnya. "Pusing!" Kepala Junlin berputar lumayan kencang dan pandangannya gelap semua.

Junlin darah rendah.

Setelah Junlin membukan matanya, Zhenyuan lanjut menuntun Junlin. Bahkan Junlin mengikuti dengan bingung.

Zhenyuan tersenyum tipis, menarik gorden untuk menampilkan halaman belakang mereka yang mewah, sepenuhnya terpenuhi oleh petak Baby Breath dan Mawar.

Di dekat pancuran air terjun bahkan ada kolam kecil yang digali dengan ikan-ikan berenang berkeliling.

Rasanya jelas sekali seberapa keras usaha untuk membangun taman ini karena terakhir kali Junlin lihat kurang terurus karena Chanyeol sibuk kerja, bibi Jung dan yang lainnya jarang pergi ke taman. Hanya tukang kebun saja yang merawatnya.

Semua rumput yang tumbuh panjang telah hilang, tergantikan oleh kebun menawan penuh bunga di atas permadani rumput.

Wajah Junlin menempel pada kaca dan menatap pemandangan itu penuh rasa kagum.

"Junlin suka?"

"Bagaimana bisa..." Junlin berbicara setengah berbisik.

"Gege yang mengaturnya, tidakkah Junlin bangga pada gege?"

"Hm."

"Ini serius."

"Sejak kapan gege pernah serius tentang apa pun?"

"Ck, Go! kita liat ke bawah."

Itu adalah sepetak tanah berbentuk kotak terakhir kali Junlin melihatnya. Namun sekarang, tanah itu diselimuti oleh sesuatu yang nampak seperti bulu, sekumpulan bunga Baby Breath.

Petak itu terlihat bagai berselimutkan salju.

Setiap semak-semaknya di pangkas dengan hati-hati dan di rangkai dengan sempurna.

Junlin nyaris mendengar bunga-bunga itu terkikik-kikik saat ia melangkah ke kebun bersalju itu.

Dia tidak pernah melihat begitu banyak Baby's Breath berkumpul di satu taman sebelumnya. Terutama, sendiri tanpa mawar atau bunga-bunga lainnya di tengah.

"Bunga...juga punya perasaan."

Zhenyuan tersenyum lembut, berhenti sejenak dan membasahi bibir seolah sedang memikirkan perkataan selanjutnya.

"Orang-orang mengira...begitu...karena mereka tidak mendengarkan."

"Benarkah? Apa yang mereka katakan sekarang?"

Junlin tertawa kecil, memutuskan untuk mengikuti begitu pemuda satunya memetik sebatang dari kumpulan Baby Breath putih yang masih muda dan menyelipkannya di telinga Junlin.

To Be Continued⚘

Jangan lupa cek work Zhenlin aku yg sebelah...

Udah mau End^^

My Stepbrother {ZHENLIN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang