Thirty One || "Berani teriak kamu?"

783 60 10
                                    

Siang ini Junlin, bibi Jung dan Wendy sudah bersiap dengan apron nya masing-masing.

"Kalo udah mendidih, terus ditambah apa lagi Ma?"

"Dimatiin aja kompornya."

"Ngga di tambahin apalagi gitu?"

"Enggga dong sayang, kan kita cuma masak aer."

"Ish, malah ngelawak."

Junlin lagi sibuk ngebantuin Wendy dan bibi Jung masak untuk makan siang. Tadinya sih mau makan diluar aja sekalian jalan bareng-bareng sebelum Chanyeol sama Wendy terbang ke Jerman. Tapi karena Chanyeol mau stay di rumah aja, jadi batal deh jalan nya.

"Kayaknya garem abis deh, terus juga sayuran nya udah pada gak fresh."

"Yaudah bibi Jung, Wendy beli dulu deh bentar."

"Eitt, Junlin aja ya yang beli? Sama papa. Mana sini list nya Ma."

Bibi jung langsung bikinin Junlin list.

Sedangkan Zhenyuan lagi main catur sama Chanyeol di halaman belakang. Dan sedaritadi pandangan Chanyeol gajauh-jauh dari deretan bunga baby breath yang ada di sana.

"Itu lucu ya, goyang-goyang gitu. Kompak lagi goyang nya." Heran Chanyeol yang melihat kumpulan baby breath menari-nari.

"Iyalah goyang, kan ada angin."

"Kali aja ada yang niup-niup gitu."

"PAPAAA!!"

"Yatuhan. Itu anak!"

"Sabar, Chanyeol." Zhenyuan berdiri, bantuin Chanyeol ngusap dada.

"Ini juga! Udah di bilang kita kan bukan sohib!"

"Papaaa~ Ayo kita belanja sayur."

"Gege ga diajak?"

"Eumm, Mau ikut ge?"

"Nggak-nggak biarin aja gege mu lagi jagain toben. Kuy nak kita caw dari sini." Chanyeol bangun dari duduk santai nya, lalu menggandeng Junlin dan berjalan ke dalam rumah. "Byeee gege." Ledek Chanyeol.

"Shit."

"Mau kemana kalian?" Tanya Wendy pas papasan sama Chanyeol dan Junlin.

"Lah kan tadi Mama suruh belanja. Gimana sih." Jawab Junlin.

"Oh! Ya forget."

"Mau nitip apa sayangkuuu?"

Wendy ngangguk, "Nitip mangga ya. Aku pengen mangga nih."

"Mama, besok Junlin mau les. Junlin bawa mobil sendiri ya."

"Ngomong sana kamu sama tembok. Sok-an nyetir sendiri. Kamu aja gak bisa bedain mana rem mana gas. Dah sana cepetan pergi. Mama mau ngepel nih."

Junlin nyengir lalu dengan girangnya dia gandeng tangan Chanyeol.

"Ayooo Papa kita jajaannnn..." Girangnya.

Seperginya mereka, Wendy balik masuk kedalam dan naik ke lantai atas.

"Zhenyuan.." Panggil Wendy.

"Ya, sayaa."

"Ngepel sana. Mama pegel nih. Abis ngepel kamu cuci mobil."

"Maa, kan kalau ngepel itu kerjaan cewek. Masa Zhen ngepel si." Protesnya.

"Oh, jadi gak mau bantu Mama? Iya?"

"AELAH, yaudah iya."

Zhenyuan dengan langkah keselnya jalan nurunin tangga sambil ngedumel. Itu anak emang kalau di suruh ngepel pasti selalu ngedumel, gak pernah enggak.

Gubrak!

"ZHENYUAN!"

"PEL NYA JATOH SENDIRI!"

"KALAU GAK IKLAS UDAH GAUSAH DI KERJAIN! BIAR MAMA AJA. EMANG DISINI GAK ADA YANG SAYANG SAMA MAMA. APA-APA MAMA YANG NGERJAIN. UDAH KALO KAMU GAK MAU TINGGALIN AJA. BIAR MAMA AJA YANG NYELESAIIN, ATAUGA BIBI JUNG!"

"INI ZHENYUAN NGEPEL MAMA. ELAH NGOMEL MULU DAH."

"BERANI TERIAK KAMU?"

"Bodoamat." Cicit Zhenyuan pelan.








'










"Papa, ini susunya enakan rasa pisang atau strawberry?" Tanya Junlin sembari nunjukin dua susu kotak besar dikedua tangannya.

"Beli rasa pisang buat gege mu dan strawberry buat kamu."

Junlin ngangguk lalu naro itu susu kotak besar ke dalam keranjang belanja. Dan dia balik ngacir nyari makanan lagi. Sedangkan Chanyeol dari tadi masih anteng diri disamping rak detergen.

"PAPAAAAA!!!" Teriak Junlin.

Refleks Chanyeol noleh kesumber suara, dan dia ngeliat Junlin lagi ngangkat dua snack sambil ketawa-tawa gajelas.

"JUNLIN MAU INI BOLEH??" Tanyanya sembari teriak.

"AMBIL AJA." Balas Chanyeol dengan teriakan.

Mereka gak sadar kalau udah jadi tontonan masyarakat yang lagi belanja juga. Emang udah ada bakat malu-maluin sih ya. Anak sama bapak sama aja. Sama-sama gak tau malu.

Oh! Ya...

Masih ingat dengan Nancy? Chanyeol sedang berfikir keras untuk mencari cara agar Nancy dan Junlin tidak bertemu.

Jadi waktu itu Chanyeol berbohong, padahal dia sendiri yang nggak ngasih akses buat Nancy bertemu Junlin. Maupun sebaliknya.

Duh. Panyoll.

To Be Continued

My Stepbrother {ZHENLIN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang