Semua hal yang terjadi dalam hidup ini adalah apa yang sudah tuhan gariskan diatas telapak tangan kita. Berada dalam sebuah keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang terasa seperti sebuah keberuntungan dari tuhan. Bagaimana babak kehidupan baru itu dimulai, seperti sebuah proses perkenalan dengan dunia asing yang mengantarkan pertemuan menakjubkan dengan dua orang hebat yang menciptakan sebuah makna penting dalam kehidupan ini "Keluarga'.
Bagi Jonathan Carrington Lee, Keluarga-nya adalah sebuah keberuntungan yang tuhan berikan, ia tak pernah berfikir tentang apa jadinya jika keluarga lain yang akan menjaganya. Jika ditanya apa yang Nathan jaga sampai akhir hidupnya maka kedua orang tuanya, kedua adiknya, dan sebuah kepercayaan.
Sebesar itu rasa cintanya untuk sebuah keluarga yang menerima apapun keadaan dan kondisi Nathan, sehingga prioritas tertinggi dari hidupnya adalah membahagiakan keluarga kecil yang selalu menjaganya.
"HEY LEE!" Pria berwajah asia yang saat itu sedang tergesa-gesa berlari meninggalkan ruang operasi menoleh menatap teman baiknya yang saat itu masih menggunakan pakaian dinasnya. "Kau membutuhkan ini untuk acaramu"
Pria bernama Jonathan itu tersenyum, saat menerima sebuah lemparan kotak berwarna hitam dengan pita putih tulang mengitari kotak cantik yang seketika itu Jonathan genggam.
"Thank you Adam, kau menyelamatkanku" ucapnya sembari berlalu.
"No need to say, i know you, and i'm your best friend, Jangan lupa titip salam untuk Kiara"
Nathan hanya tersenyum saat mendengar pesan terakhir sahabat baiknya yang tidak pernah melupakan nama Kiara dalam setiap percakapanya. Tentu ia sudah terbiasa dengan nama Kiara yang selalu melekat bersamanya. Semua itu karena adiknya, Kiarathalea Carrington Lee yang dengan mudahnya membius banyak mata dan hati para pria. Bohong jika ia tak kagum, namun ia memilih kata bangga saat menatap sang adik muncul di layar kaca atau mengisi deretan papan iklan Time Square.
Kecepatan tinggi menandakan seberapa penting urusanya kali ini, acara penting yang tak bisa ia lewatkan begitu saja meskipun beberapa menit yang lalu ia baru saja meninggalkan ruang operasi dan tak memiliki persiapan apapun.
Jonathan segera berlari setelah melemparkan kunci mobilnya kepada petugas hotel sembari mengenakan jasnya kerena ia sadar betul berapa banyak waktu tersisa yang ia miliki saat ini.
*****
"Mom, sepertinya si manusia super sibuk itu tidak akan datang"
Terlihat jelas Cathryn begitu gusar saat menunggu Nathan didepan pintu Hall tempat acara itu sedang berlangsung.
"Kiara, don't make me panic ok! Acara sudah dimulai, Vivian dan keluarganya juga sudah menunggu, seharusnya kau berusaha menghubungi Nathan atau bersikap tak peduli seperti Arcell daripada membuatku semakin panik"
Kiara memutar bola matanya malas, "Bersikap seperti pria bodoh disana maksudmu mom?" Kiara menunjuk sang adik yang terlihat sibuk mengedipkan matanya untuk merayu seorang wanita dengan dua gelas sampanye ditanganya.
"Come on mom, disini banyak orang penting dan aku tidak ingin menodai namaku dengan bersikap seperti pria bodoh itu"
"Tapi pria bodoh itu adikmu Kiara"
Senyum Chatryn merekah seketika saat melihat anak tertuanya berlari menghampirinya dengan setelan jas dan penampilan yang sedikit berantakan.
"Maaf aku terlambat" Nathan memeluk Cathryn dan mencium kedua pipi sang ibu yang nampak begitu lega. "Ada operasi yang tidak bisa ku tinggalkan dan aku berusaha secepat mungkin untuk bisa sampai disini"
KAMU SEDANG MEMBACA
PARAMOUR ✔
Romance[COMPLETE] Highest Rank #1 in everglow 27/8/2019 Highest Rank #5 in fiksiromance 13/4/2019 Highest Rank #627 in fiction 1/5/2019 Jonathan Carrington Lee dihadapkan oleh dua pilihan hidup yang tak pernah ia harapkan terjadi. Semua hal sudah ia predik...