"Ya, dia demam tinggi- entah apa yang dia lakukan di Swiss saat diam-diam menyelinap meninggalkan kamar hotelnya-" Lilly melirik sekilas Kiara yang bersembunyi dibalik selimutnya malas.
"Nath, aku terpaksa membawanya kembali ke New York karena dia sangat keras kepala- baiklah Nath, bye"
Lilly melempar ponselnya ke ranjang Kiara yang tak juga menunjukan batang hidungnya. "Kita harus ke rumah sakit dan menemui seorang dokter bernama Adam"
"No! Aku tidak mau. Aku hanya perlu beristirahat lilly"
"Nathan sangat khawatir, dia memintaku untuk membawamu ke rumah sakit, immediately! Ayo cepat!" Lilly menarik tangan Kiara untuk bangkit tapi hanya berakhir membuat wanita lemas itu menyibakan selimutnya.
"Nathan?"
"Ya, bahkan dia menghubungiku sejak kita sampai di Bern, dia menanyakan kabarmu"
"Dan kau mengatakan padanya bahwa aku sakit?" Lilly mengangguk.
"Tentu"
"Untuk apa dia menghubungimu? Dia bisa langsung menghubungiku jika ingin tahu"
"Entahlah"
"Ahhh! Lagipula aku tidak peduli"
Tentu Kiara tak sungguh-sungguh saat ia mengatakan tak peduli, sejujurnya ia terus memikirkan sikap Nathan yang seiring berjalannya waktu semakin menjauh.
"Dia sedang makan malam bersama Vivian karena besok Vivian akan berangkat ke San Fancisco"
"Makan malam? Dimana?"
"Di apartemennya"
Dalam hati Kiara, ia sedikit kecewa dengan semua kenyataan itu. Tapi apa mau dikata baik dirinya ataupun Nathan kini memiliki kehidupan sendiri-sendiri, tidak akan ada yang sama terjadi saat ini seperti masa lalu dan rasanya akan sangat bodoh jika Kiara terus mengharapkan hal yang sama.
"Bukankah Nathan sangat romantis, dia menyiapkan makan malam untuk tunangannya. Ah, aku sangat iri dengan Vivian. Seandainya wanita itu aku!"
Lilly terlihat begitu gembira saat membayangkan bagaiman sikap Nathan seandainya ia adalah orang yang pria itu cintai.
"Aku dengar Vivian tinggal di apartemen Nathan, hah! Aku berharap Nathan bisa menahan dirinya untuk tidak menyentuh Vivian sebelum mereka menikah. Aku masih belum rela jika Nathan menikah Kiara. Aku rasa aku akan patah hati"
"Lilly! Aku ingin beristirahat!"
Kiara segera menarik selimutnya kembali tanpa menatap Lilly yang baru tersadar dari semua lamunannya tentang Nathan.
"Ok, maaf, tapi kau yakin tidak ingin ke rumah sakit?"
"..."
Tak ada jawaban, tentu Lilly tahu saat Kiara diam dan tak menjawab pertanyaannya maka tandanya wanita itu tak ingin diganggu.
"Ok, kau bisa berisirahat, jadwalmu kosong sampai lusa"
"Emb"
"Aku di bawah jika kau membutuhkanku"
Kiara tak tahu apa yang sekarang mengganggunya, sesuatu mengganjal dibenak yang semakin hari semakin tak ia pahami. Vivan dan Nathan bersama, pikiran itu mengganggunya bahkan saat ia baru saja menginjakan kakinya di Bern.
Apa sesuatu terjadi di antara mereka?
Semoga apa yang Lilly katakan benar.
Aku yakin Nathan mampu mengontrol dirinya dengan baik, dia tidak mudah tergoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARAMOUR ✔
Romance[COMPLETE] Highest Rank #1 in everglow 27/8/2019 Highest Rank #5 in fiksiromance 13/4/2019 Highest Rank #627 in fiction 1/5/2019 Jonathan Carrington Lee dihadapkan oleh dua pilihan hidup yang tak pernah ia harapkan terjadi. Semua hal sudah ia predik...