BAB 2

776 127 59
                                    

Sedari tadi, Kiara dan Arcell menatap datar dua insan yang terlihat sibuk menghampiri satu persatu tamu undangan yang merupakan kolega bisnis ayah Vivian. Menaikan sebagian alisnya acuh saat melihat Vivian mencoba merapikan kerah baju Nathan yang tak rapi dan kembali memeluk lengan Nathan manja.

"Kau tahu apa yang paling menyebalkan hari ini?"

"Apa? karena kau harus membatalkan jadwal pemotretanmu?"

"No!"

"Melewatkan event Celine di Prancis?"

"Nope!"

"Melewatkan treatment kecantikanmu?"

"Bukan!"

"Lalu?"

"Melihat mereka seperti itu, rasanya aku sangat muak"

Arcell tersenyum jahil.

"They were officially engaged, mengapa kau yang muak?"

"She's annoying, Nathan terlalu baik untuk dia"

"Lalu siapa yang baik untuk Nathan?"

"Entahlah, kau tahu sendiri bahwa mommy dan daddy yang paling bersemangat untuk pertunangan ini"

Arcell masih tersenyum jahil. "Lihat! Untuk apa Vivian selalu merangkul Nathan seperti itu? Dia tidak akan tersesat di hall sekecil ini"

"Kiara, ku rasa kau sedikit berlebihan, Vivian sangat baik Kiara, lihat! Dia sangat lembut cocok untuk Nathan, yang terpenting dari semua itu-" Arell mendekatkan wajahnya ketelinga Kiara, "Dia memiliki teman-teman yang cantik dan seksi"

Arcell mengedipkan sebelah matanya pada Kiara yang nampak kesal dengan senyum setengahnya, "Haha, cantik dan seksi? Apa matamu kurang besar untuk menilai mana yang cantik dan mana yang seksi?"

"Yang jelas tidak seperti dirimu, jika aku harus memilih, aku akan lebih memilih Vivian dan kawan-kawanya daripada dirimu"

"I told you, she's annoying Arcell! Harus berapa kali aku bilang"

Arcell tak mengerti, yang ia tahu Vivian adalah wanita lembut dan menyenangkan. Profesinya sebagai ballerina pun membawa kesan manis dan juga tenang dalam penilaian Arcell, sehingga Arcell mempertanyakan dimana letak menganggu dari seorang Vivian.

"Kiara, can i give you advices?"

"Sure"

"Go get the mirror and look who's more Annoying than her"

"What!"

Kiara tahu, kata-kata itu ditujukan untuk siapa, kesal ia menatap adiknya berlari dengan senyuman menyebalkan yang membuat semua umpatanya tertahan dibibir. Mungkin jika ia tidak ingat sedang berada dimana, ia mungkin sudah menyumpahi pria bodoh yang selalu menggodanya itu.

Kembali ia menatap Nathan dan Vivian yang nampak begitu bahagia menyapa beberapa tamu undangan. Entah mengapa dihari bahagia itu ia merasakan sebuah kesedihan yang membuatnya tak ingin menatap sang kakak seperti biasanya. Hingga Kiara memutuskan untuk pergi meninggalkan Hall dan menjauh dari keramaian.

Langit gelap rasanya mampu mengobati perasaan gusar yang saat ini Kiara rasakan, berkali-kali ia berfikir bukankah seharusnya ia merasa bahagia dengan kebahagiaan Nathan yang akhirnya akan menikah, tapi mengapa ia merasa begitu kehilangan sekarang.

"Apa yang Kiara lakukan disini?" Suara bariton itu membuat Kiara menoleh dan menatap Nathan yang kini berjalan kearahnya.

"fresh air"

PARAMOUR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang