Jauh Kiara menatap indahnya langit dari jendela pesawat yang membawanya kembali ke New York, banyak hal yang ia pikirkan, tentang rasa bahagia yang dulu ia idamkan yang nyatanya hanya beruvah semu saat ia memulai segalanya bersama Nathan. Mengapa semua berubah sulit bahkan saat kami memulainya? Batin Kiara.
Kegusaran itupun dapat Nathan raskan, ia mengenggam jemari Kiara dan mengusapnya lembut, seakan ia mengerti apa yang Kiara resahkan karena itu juga yang menganggunya sejak hari pertama ia menginjakan kakinya di Venice.
"Kita berjanji untuk melakukannya bersama dan menerima segala resikonya"
Kiara mengangguk dan mulai mengenggam jemari Nathan. Pagi tadi Nathan membuat keputusan besar untuk mengatakan semuanya kepada kedua orang tua mereka dengan segala resiko yang mungkin akan mereka hadapi. Hal itu yang membuat Kiara nampak gusar karena ia mulai ketakutan jika Joon dan Cathryn akan marah atau malah terlkuka karena keputusan mereka.
Keduanya masih saling bergandengan tangan saat lift mengantar mereka ke lantai unit apartemen kedua orang tua mereka. Kiara menepuk-nepuk dadanya yang terasa sesak karena keputusan mereka untuk jujur menjalani semua itu. Hati kiara dan Nathan terus menyerukan bahwa keduanya merasa ketakutan dengan langkah yang mereka ambil, tapi tak ada hal lain yang bisa mereka pikirkan selain itu.
Tepat saat keduanya berdiri didepan pintu, Nathan juga Kiara mengumbar tatapan tegang ke arah pintu seolah itu adalah satu-satunya cara agar mereka bisa lebih tenang.
"Ready?"
Kiara hanya mengangguk dan tak mengeluarkan sepatah katapun.
Nathan menekan password dan saat itu pintu terbuka. Jauh apa yang Nathan lihat saat itu adalah Arcell yang mematung menatap kearahnya saat meneguk air minum dari botol sebelum akhirnya ia berteriak, "Mother, Kiara and Nathan datang"
Keduanya masih berdiri tegang dengan jari-jari yang masih saling berkaitan. Sempat berpikir bahwa Cathryn akan datang menyambut mereka nyatanya Vivian lah orang pertama yang muncul dan segera berlari ke arah Nathan untuk memeluk pria itu.
Dalam sekejap, jari-jari yang saling berkaitan itupun terlepas dan Kiara yang menyadari hal itu nampak bersedih saat menatap jari-jari Nathan yang perlahan menangkap tubuh Vivian yang memeluk Nathan hingga kedua tubuh itu sedikit oleng.
"I'm miss you Nath" ucap Vivian saat hanya ia yang meresapi betul pelukan itu.
Dalam Kiara menarik napasnya sebelum akhirnya mengangkat dagunya dan kembali bersikap angkuh
"Aku datang, untuk membahas persiapan pernikahan kita dengan Cathryn"
Kiara merasa muak, memilih untuk meninggalkan pasangan itu sekaligus orang-orang yang kini menatap kearahnya sekaligus Nathan.
"Aku pulang" ucap Kiara saat melewati Cathryn dan Kellan yang baru saja datang menyambut keduanya.
Arcell yang tersenyum menyapa Kiarapun berakhir harus menerima injakan di kakinya karena kemarahan Kiara.
"AAAAKKK!" Pekik Arcell kesakitan.
"Kiara!"Cathryn terus memanggil. "KIARATHALEA!"
Wanita itupun tak peduli saat menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya, Joon yang melihat hal itupun segera menyusul Kiara yang nampak kesal.
Nathan yang menyaksikan semua itu tiba-tiba menyadari bahwa memang tak semudah itu untuk mengatakan kebenaran kepada Cathryn dan Joon.
Nathan menikmati minuman dinginya sembari sesekali menatap pintu kamar Kiara yang tak juga terbuka. Di ruang keluarga ia melihat Vivian dan Kellan yang sedang menikmati perdebatan Arcell dan Cathryn yang tanpa keduanya sadari mereka sekarang ber argumen dengan bahasa Indonesia. Memang hanya Arcell yang mengerti dan bisa berbahasa Korea dan Indonesia dan karena alasan itu Arcell menjadi teman Cathryn dan Joon saat berbicara dengan bahasa ibu mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARAMOUR ✔
Romansa[COMPLETE] Highest Rank #1 in everglow 27/8/2019 Highest Rank #5 in fiksiromance 13/4/2019 Highest Rank #627 in fiction 1/5/2019 Jonathan Carrington Lee dihadapkan oleh dua pilihan hidup yang tak pernah ia harapkan terjadi. Semua hal sudah ia predik...