BAB 33

264 39 26
                                    

"Hay"

Sapaan itu tak lagi membuat seorang Vivian bereaksi, Nathan yang baru saja datang setelah menyelesaikan pekerjaanya harus merasakan kekecewaan lagi dan lagi.

"Sudah makan malam?" Tanya Nathan pada Vivian yang saat itu duduk di ruang santai sembari membaca buku, melirik sekilas Nathan yang baru saja datang sebelum kembali menatap lembaran bukunya. "Aku membawa makan malam untukmu"

Nathan berjongkok agar ia mampu mensejajarkan pandanganya dengan Vivian yang masih menatap buku dan tak menanggapi Nathan yang terus menunggu.

"Hey, aku sedang berbicara padamu"

Lembut suara itu menuntun kedua mata Vivian untuk menatap pria yang segera tersenyum begitu manis, menyingkirkan buku Vivian dan meletakannya di meja.

"Aku juga membawa bunga peony untukmu"

"Terimakasih, tapi bisa berhenti membawa bunga peony untukku?"

"Mengapa? Bukankah kau sangat menyukai bunga peony?"

"Ya, itu dulu, setidaknya sebelum kau melupakanku dan asik dengan kebahagiaanmu" Senyum Nathan pudar seketika. "Bagiku saat ini bunga peony tak ada artinya lagi"

"Baiklah, aku tidak akan membawakan bunga peony lagi untukmu" Nathan tersenyum kembali seolah tak terjadi apa-apa. "Sekarang ayo kita makan, aku yakin kau cukup lapar untuk tidak menolaknya."

Vivian segera meraih kruk yang ia letakan di sisi sofa dan berjalan meninggalkan Nathan yang kemudian mengikuti.

Tak ada percakapan apapun karena Vivian yang memilih untuk diam dan terus bersikap dingin. Tepat setelah asisten rumah tangga Vivian mulai mengangkat piringnya, wanita itu kembali meraih kruk nya dan pergi meninggalkan Nathan tanpa sepatah kata.

Dalam Nathan menghempas napasnya, merasakan kepergian Vivian dengan kesadaran bahwa ia memang pantas menerima semua itu.

Nathan segera menyusul Vivian yang saat itu menghentikan langkahnya tiba-tiba.

"Ada apa?" Vivian menggeleng sementara apa yang Nathan lihat adalah wajah Vivian yang memercing kesakitan. "Kakimu sakit?"

Nathan yang tak mendapatkan jawaban segera meraih tangan wanita itu dan meletakannya di pundaknya, ia membawa Vivian kedalam gendongannya untuk memgantar Vivian kembali ke kamar. Sedikit terkejut, tapi hati Vivian rasanya menciut saat kembali menatap wajah Nathan dengan jarak sedekat itu.

"Aku akan mengantarmu"

Vivian merangkul tengkuk pria itu dan terdiam, sementara Nathan tersenyum kecil karena merasa sikap Vivian selayaknya kata memaafkan dan menerima.

"Aku menyelesaikan urusanku dengan Kiara" Nathan menunggu respon Vivian yang lagi-lagi hanya diam.

"Sampai kapan kau akan terus seperti ini Vivian?" Vivian masih diam. "Kau tidak lelah melalukan ini padaku? Aku merindukan senyumanmu"

"Sampai kau kembali mendapatkan hatiku Nath"

Nathan menghentikan langkahnya untuk menatap Vivian dan kedua mata merekapun bertemu untuk saling menatap.

PARAMOUR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang