BAB 18

316 68 65
                                    

"Keputusanmu?"

"...."

"Aku tahu kau orang yang paling terluka saat ini?"

"Mereka tertawa bahagia di belakangku, meyakitiku, tapi mengapa aku masih mencintainya"

"dan kau akan tetap berada disisinya?"

Vivian terdiam, jari-jarinya masih menggeser layar tablet dari kiri ke kanan. Tatapan Vivian tak sesendu saat ia bertemu dengan Adam kemarin tapi jauh lebih kosong saat menatap gambar-gambar Kiara dan Nathan yang mengisi pandanganya.

"Aku akan mengirim uangnya, jangan sampai foto-foto ini tersebar ke media"

Panggilan itu terputus setelah Vivian menutup panggilan dan melempar ponselnya ke arah dinding. Dalam ia mulai menarik napasnya, memejamkan kedua mata yang rasanya terus menujukan wajah Nathan dan Kiara yang nampak bahagia, perlahan ingatanya terus melambung tinggi mengingatkan kenangan manisnya bersama Nathan. Batinya dilema karena sikap manis dan jahat Nathan yang muncul begitu saja secara bersamaan seperti sebuah episode yang membingungkan.

Bodohnya, ia mencintai Nathan yang nyatanya mencintai wanita lain dan ia terluka untuk perasaan itu. Benaknya terus bergejolak, antara ingin bertahan atau mengakhiri semua.

Tapi rasanya tak adil jika kenyataannya hanya dirinya yang menanggung rasa sakit dan malu sendirian, setidaknya ia akan berusaha sampai akhir dan Nathan merasakan rasa sakit yang sama untuknya. Hanya itu yang rasanya saat ini Vivian mampu pikirkan.

******

Satu minggu, Nathan menghabiskan waktunya untuk mengunjungi beberapa kota di Italy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu minggu, Nathan menghabiskan waktunya untuk mengunjungi beberapa kota di Italy. Verona, Rome, Pisa, Florance  yang menjadi tempat singgahnya selama lebih dari satu minggu ini, situs-situs bersejarah dan tak lupa beberapa museum seni menjadi tempat yang rasanya wajib ia datangi selama singgah di beberapa kota di Italy.

Rasa kagumnya pada bangunan-bangunan bersejarah pada kota-kota itu membuatnya ingin mengunjungi dan mengabadikan beberapa foto yang ia ambil selama perjalanan singkatnya.

Malam itu Nathan menghabiskan malam terakhirnya di Florance sebelum besok memulai perjalananya ke Milan dengan kereta pagi.

Suara TV menjadi pengisi malam sendirinya saat ia menatap beberapa foto polaroid yang ia selipkan di jurnal, disana ia juga menuliskan beberapa catatan tentang perjalanan yang ia rencanakan sejak tahun lalu, bagimana perjalanan itu berjalan lancar dan ia merasa kagum dengan segala hal yang ia lihat.

Sampai akhirnya tatapanya beralih ke arah TV, dimana ia melihat Kellan dan Kiara yang saat itu sedang menghadiri red carpet Cannes Film Festival dan menjadi pasangan yang hangat diperbincangkan di TV. Tentu tatapanya hanya tertuju pada Kiara yang nampak  menakjubkan saat mengenakan gaun merah panjang dengan belahan sepinggul dan belahan dada rendah. Menujukan kulit polos eksotisnya dan kaki panjang yang membuatnya sedikit frustasi.

PARAMOUR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang