"Kau yakin akan menemui Nathan di tempat umum seperti ini?" Tanya Lilly tak yakin saat melihat sebuah cafe yang nampak cukup sepi di dekat mereka.
"Jangan katakan apapun pada Kellan bahwa aku bertemu dengan Nathan."
Lilly tersenyum garing menatap sahabatnya yang sedang menutup rapat wajahnya dengan topi dan hoodie nya, namun Kedua mata Kiara menemukan senyuman mencurigakan Lilly. "Jangan bilang kau!"
"Terlambat, dia sedang dalam perjalanan kesini dan aku harus menghalangimu bertemu Nathan."
"Damn it! Mengapa dia melarangku menemui Nathan? dan kau! Kau temanku mengapa mengikuti pria itu."
"Kau memang temanku, tapi Kellan yang menggajiku! Aku tidak punya pilihan lain." Kiara menarik napasnya panjang, ia merasa kesal dengan semua sikap Kellan yang belakangan selalu seenaknya sendiri.
"Kau bisa bertemu di apartemenmu atau di apartemen Nathan. Kenapa memilih tempat umum seperti ini? Aku tidak tahu apa yang Kellan pikirkan sekarang sampai melarangmu bertemu Nathan. Tapi percayalah, Kellan lebih pintar dari kita dalam membaca situasi."
Kiara merasa kesal, tapi ia lebih tak peduli dengan semua ultimatum Lilly ataupun Kellan yang seakan menghalanginya.
"Kiara!" Pekik Lilly saat Kiara yang sore itu nampak marah meninggalkam sahbatnya di dalam mobil. "KIARA!"
Dengan percaya diri Kiara berjalan nemasuki cafe tempat ia membuat janji dengan Nathan. Di sana ia melihat Nathan yang rasanya sudah lama tak ia lihat, duduk menunggu di salah satu sudut terjauh dari keramaian.
Ia merindukan pria itu.
Ia berjalan santai, sedikit menunduk untuk menyembunyikan wajahnya saat menghampiri Nathan yang terkejut menatap kehadiran Kiara yang tiba-tiba duduk dihadapannya.
"Maaf membuatmu menunggu."
"Tidak juga, tapi waktuku sangat sedikit Kiara."
Kiara tak bisa menutupi rasa kecewa atas situasi itu, ia mencoba mengerti saat Nathan hanya memiliki sedikit waktu untuknya. Namun ia merindukan Nathan yang selalu ada dan menyisihkan waktu-waktunya untuk menemani Kiara.
"Kau sangat sibuk rupannya."
"Banyak sekali pekerjaan di rumah sakit"
Ia berbohong, sejujurnya ia akan menemani Vivian yang saat ini membutuhkan bantuan orang lain. Ia selalu menyisihkan waktunya untuk bertemu dan menemani wanita itu setelah pulang bekerja setiap hari.
Keduanya memesan dua minuman hangat namum Kiara menyadari satu hal di sore itu, bahwa Nathan tak pernah berhenti menatapnya sejak tadi. Ia senang dan berusaha bersikap biasa saja terlebih tak salah tingkah karena tatapan Nathan yang membuat hatinya bergetar.
Namun yang tak Kiara sadari adalah saat ia berpaling, sorot mata itu pelahan berubah sedih seiring berjalannya waktu.
"Ada apa? Mengapa kau menatapku seperti itu?" Nathan tersenyum kembali dan membuat Kiara makin salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARAMOUR ✔
Romans[COMPLETE] Highest Rank #1 in everglow 27/8/2019 Highest Rank #5 in fiksiromance 13/4/2019 Highest Rank #627 in fiction 1/5/2019 Jonathan Carrington Lee dihadapkan oleh dua pilihan hidup yang tak pernah ia harapkan terjadi. Semua hal sudah ia predik...