BAB 10

375 76 18
                                    

De Young Museum, adalah tempat yang paling Nathan ingin kunjungi selama di San Francisco, tujuannya adalah untuk menghadiri pameran koleksi graphic art Anderson dan membeli sebuah lukisan karya Umbereto Boccioni yang nantinya akan ia letakan di ruang makan tempat tinggalnya. Ia berkeliling dan melihat satu per satu karya seni yang saat itu dipamerkan hingga hatinya tertarik kepada satu karya yang ia rasa mampu bersinergi dengan ruang makannya.

Kegiatanya hari itu berakhir saat ia sudah membeli lukisan yang ia inginkan namun indahnya pemandangan luar museum itu menarik perhatian Nathan, ia memandang jauh keluar halaman Museum yang begitu hijau dan luas. Entah disaat ia terdiam ia selalu memikirkan banyak hal, hingga sebuah pesan membuyarkan lamunanya begitu saja.

Kiara,
San Fancisco x New York

SF

Kiara,
Tacos x Burrito

Burrito

Kiara,
Angry?
Y x N

Nathan terdiam, tak secepat sebelumnya saat membalas pesan Kiara yang sejak tadi mengirim pesan selayaknya sebuah kuisioner yang harus ia jawab. Jujur saja ia masih kesal atas apa yang terjadi belakangan, terutama atas keputusan Kiara.

Kiara,
Lunch?
Yay x nay

Ingin rasanya ia menjawab bahwa ia ingin bertemu dengan Kiara, namun ia berusaha kembali mengingat tentang tekatnya untuk bersikap biasa saja kepada Kiara yang terus menggoyahkan hatinya.

Kiara,
El Super Burrito, at 2pm!

Kiara,
No Compromise! Understand!

Nathan menatap jam tanganya, waktu dua jam rasanya akan singkat jika ia akan bertemu dengan Kiara. Tapi sisa waktu itulah yang Nathan bisa miliki untuk menata hatinya yang terasa berantakan.

******

Nathan memarkir mobilnya sebelum akhirnya berjalan menuju tempat dimana ia akan bertemu dengan Kiara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nathan memarkir mobilnya sebelum akhirnya berjalan menuju tempat dimana ia akan bertemu dengan Kiara. Dari seberang jalan ia menemukan keberadaan Kiara yang terlihat menonjol dengan pakaian mahal dan modisnya, tak lupa juga kaca mata hitam yang bertengger dihidung kokohnya membuat wanita itu kini menjadi pusat perhatian.

Ia tahu saat ini Kiara sedang menunggu, tapi menatap wanita itu dari kejauhan juga menjadi hal paling dilema bagi Nathan. Mungkin sedikit mengulur waktu tak akan membuat Kiara marah, ia hanya ingin menatap Kiara hingga puas dari kejauhan.

Ia mulai melangkahkan kakinya untuk menyebrangi jalanan dan menghampiri Kiara yang segera menurunkan kacamatanya saat wanita itu juga menyadari kehadiran Nathan.

"Aku bilang pukul dua dan mengapa kau baru datang"

"Maaf, tapi aku juga punya kesibukan lain disini" jawab Nathan dingin dan Kiara meletakan kacamatanya di meja.

PARAMOUR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang