"Nathan!"
Suara itu mengalihkan perhatian Nathan, tatapanya tak lagi menemukan Adam dan Vivian melainkan Kellan yang saat itu sedang berjalan menghampiri. Tentu ia masih ingat, lebih dari satu minggu yang lalu pria itu marah dan akan memukulnya, tapi melihat bagaimana cara Kellan berjalan santai dengan memasukan salah satu tangannya ke celana bahan yang pria itu kenakan, cukup membuat Nathan yakin bahwa pria itu tidak berniat memukulnya lagi.
"Ada apa?"
Keduanya kini menatap Adam dan Vivian dari kejauhan.
"Tak ada, hanya menjenguk Vivian sebentar dan mencarimu." Nathan terdiam, "Aku tidak tahu jika mereka dekat." Kellan menatap sekilas wajah Nathan yang tajam menatap kedua orang yang sedang asik mengobrol. "Kau nampak kesal, atau cemburu?"
"Apa itu sekarang jadi urusanmu?"
"Bukan sama sekali" Kellan tersenyum setengah. "Tapi itu yang ku lihat saat Vivian melihatmu bersama Kiara dan sekarang Vivian terlihat baik-baik saja. Menarik bukan?"
Nathan mengepalkan kedua tangannya erat, menatap Kellan yang tersenyum seolah mengejek. Ia kembali menatap Vivian yang kini hanya tinggal seorang diri di taman, Adam baru saja meninggalkan wanita itu sendiri.
"Jika kau datang kesini hanya untuk membuatku emosi, lebih baik kau pergi sebelum kesabaranku habis."
"Ok, sepertinya aku memang tidak pintar berbasa-basi." Kellan kembali tersenyum. "Tujuanku mencarimu hanya untuk mengatakan bahwa aku akan membawa Vivian ke DC selama beberapa hari"
Kata-kata itu membuat Nathan kembali menatap Kellan terkejut.
"Dia bilang, ingin bertemu kedua orang tuanya, dia belum mengunjungi makam kedua orang tuannya setelah insiden itu.""Kau tidak bisa membawa pasien seenakmu sendiri Mr. Halord!"
"Tentu, tapi aku akan mengurusnya. Oya dia juga tidak ingin kau ikut."
"Tapi setidaknya ada orang medis yang menemaninya."
"Dia bisa ikut, temanmu."
"Adam?"
"Ya, dan-" Kellan nampak berpikir sebentar sebelum melanjutkan kata-katanya. "Ku pikir kau harus tahu masalah ini, bahwa polisi saat ini sedang menyelidiki kecelakaan pesawat jet yang menewaskan kedua orang tua Vivian."
Nathan menunggu penjelasan Kellan. "Dugaan sementara adanya sabotase karena salah satu teknisi pesawat menghilang setelah kejadian itu. Ditemukan juga kerusakan-kerusakan yang disengaja pada mesin pesawat."
"Maksudmu, mereka tewas karena-"
"Sebuah pembunuhan berencana."
"Tapi, siapa yang melakukannya?"
"Entahlah, polisi masih menyelidiki lebih lanjut kasus ini. Aku curiga jika semua ini juga berhubungan dengan kecelakaan Vivian, karena jauh sebelum kecelakaan itu terjadi, aku menyadari bahwa banyak orang mencurigakan disekitar Vivian. Tapi NYPD tidak menemukan kejangaalan dari kecelakaan beruntun yang di alami Vivian."
"Maksudmu?"
"Ku pikir sedikit masuk akal jika mobil yang dikendarai Vivian adalah pemicu kecelakaan itu, tapi Vivian adalah korban."
Nathan kembali menatap sekilas Vivian yang masih menunggu seorang diri, sebelum kembali menatap Kellan.
"Ku pikir kita harus lebih berhati-hati." tutur Kellan.
Nathan terdiam, ia kembali mengingat kejadian baku hantamnya dengan Adam beberapa waktu lalu. Bukan karena pertengkaran mereka yang ia ingat tapi cerita Adam yang tiba-tiba mencuat saat Kellan menceritakan apa yang mungkin terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARAMOUR ✔
Romance[COMPLETE] Highest Rank #1 in everglow 27/8/2019 Highest Rank #5 in fiksiromance 13/4/2019 Highest Rank #627 in fiction 1/5/2019 Jonathan Carrington Lee dihadapkan oleh dua pilihan hidup yang tak pernah ia harapkan terjadi. Semua hal sudah ia predik...