Hari di mana perbaikan keluarganya di mulai hari ini. Iya, keluarganya sudah utuh. Tadi pagi Tama sudah resmi menikahi Ratna dan itu tandanya Shintya sudah memiliki seorang Ibu lagi. Dan malam ini adalah perayaannya yang diselenggarakan di salah satu hotel mewah di Jakarta.
Ini juga pertama kalinya bagi Shintya dimake-upi cukup menor dan blink-blink. Gaun pendek selutut berwarna putih dengan lengan yang pendek menjadikannya semakin sempurna malam ini. Tubuhnya yang tinggi juga semakin tinggi saat memakai high heels. Rambutnya ditata seperti rambut Putri Belle dalam kartun disney. Matanya yang hitam berlapis softlens biru. Dan ketika Shintya membalikkan badannya menghadap Yayan sepupunya itu sama sekali tidak berkedip.
Shintya menggandeng tangan Yayan, cowok itu juga terlihat tampan memaki setelah tuxido. Gaya rambut yang biasanya casual malam ini juga tertata rapi.
Mereka menuju ruang utama di mana pesta berlangsung. Seluruh keluarga mereka tengah bersalam-salaman dengan para tamu. Tapi mereka memilih untuk pergi ke salah satu meja tempat di mana Fira dan Rani duduk bercengkrama membahas tentang pesta pernikahan itu.
“Lihat kayak gini gue jadi pengen nikah, deh,” celetuk Yayan di samping Shintya.
Shintya memutar bola matanya. “Lo punya cewek aja nggak mau sok-sokan nikah.”
“Nikahin sepupu sendiri boleh nggak, sih?” tanya Yayan dengan polosnya. Shintya kontan melototi Yayan.
“Maksud lo? Lo mau nikahin gue gitu atau sepupu lo siapa?”“Jangan-jangan gue udah mati, ya?” tanya Yayan semakin random.
“Lo salah makan apa gimana sih?” geram Shintya.
“Apa gue udah mati terus udah ada di surga ya? Kok di samping gue ada bidadari?”
“Lo bego, ya?!” bentak Shintya.
“Aduh, gue deg-degan lagi pegangan tangan sama lo,” ucap Yayan.
Shintya langsung melepaskan tangannya dari Yayan, wajah cantik gadis itu terlihat kesal. Dia merasa tengah diejek oleh Yayan.
Shintya berjalan sendiri tanpa ada Yayan lagi di sisinya, dia sengaja mempercepat langkahnya agar jauh dengan Yayan.
Dari tempatnya berdiri samar-samar Shintya melihat Tasya berjalan beriringan dengan Bagas, tanpa pikir panjang lagi gadis itu pergi menghampiri mereka.
“Lho, Sya? Kok lo bisa sama Kak Bagas?” tanya Shintya to-the-point.
“Iya, kita emang udah janjian, soalnya Kak Bagas nggak punya temen katanya,” jawab Tasya, Shintya mengangguk lalu melihat Bagas. “Makasih ya Kak udah dateng,” ucapnya.
Bagas mengangguk. “By the way maafin gue karna udah bohong sama lo. Gue nggak ada maksud buat nyakitin lo, gue cuma ̶ “
KAMU SEDANG MEMBACA
Attendance [Selesai]
Ficção AdolescenteDikenal sebagai gadis cantik, populer dan menjadi the most wanted girl di sekolahnya, Shintya Ayra Putri juga terkenal menolak semua cowok yang mendekatinya karena masih menunggu kedatangan Dhava-- sahabat dari kecil yang pergi setelah menyatakan ci...