3. Kemarin

1K 77 0
                                    

Disebuah taman yang sangat indah seorang gadis yang sangat cantik sedang menunggu pangerannya datang, tetapi melihat dari raut wajahnya gadis tersebut seperti orang yang bingung dan sedih..
Tidak lama kemudian datanglah pangeran yang ditunggu-tunggunya sedari tadi.

"Maaf sayang aku telat datangnya, soalnya tadi pasiennya banyak banget..
Ini aja aku sempetin dulu bentar buat ketemu sama kamu.. "kata pangerannya tersebut dengan napas tersenggal-senggal dan keringat pun masih berjatuhan.

"Iya gak papa, udah biasa ini kok..
Aku langsung to the poin aja ya.. "kata sang gadis yang sepertinya sudah tidak sabaran lagi.

"Tar dulu sayang.. Aku haus nih mau cari minum dulu ya.. "kata pangeran itu lagi, yang langsung beranjak dari tempat duduknya tetapi belum juga melangkah sang gadis pun sudah berbicara terlebih dahulu.

"Aku mau kita putus mas..!" kata sang gadis yang membuat sang pangeran terkejutnya bukan main.
Rasa haus yang dirasakannya pun tiba-tiba saja menghilang entah kemana..

"Kamu jangan ngomong sembarangan dong sayang, karna ucapan itu doa"kata sang pangeran tidak terima.

"Aku serius mas, karna aku udah gak punya cinta lagi buat kamu.
Apalagi akhir-akhir ini kamu tuh selalu sibuk terus dengan pekerjaan kamu, dan aku paling gak suka ya menjadi yang kedua.. "kata sang gadis menjelaskan.

"Aku pikir kamu tuh bisa ngertiin pekerjaan aku de, tapi ternyata kamu egois de.. Kalau itu yang mau baiklah kita PUTUS.. "kata sang pangeran yang langsung pergi meninggalkan sang gadis.
Setelah kepergian pangerannya, sang gadis pun langsung menangis dan mengeluarkan surat dari rumah sakit.

"Maafkan aku mas, semoga kamu cepat mendapat penggantiku yang jauh lebih baik.. "kata sang gadis tersebut dan meninggalkan taman juga.

Beberapa jam kemudian..

Seorang anak laki-laki berlarian menuju ke sebuah ruangan.

"Dokter Fildan.. Dokter.. "kata sang anak sambil mengetuk-ngetuk pintu ruangan dokter.
Tidak lama kemudian pintu pun terbuka.

"Digar?? Ada apa kok tumben kesini?"tanya Fildan penasaran.

"Gak ada apa-apa sih dok, Digar cuma mau titip ini aja buat kak Lesty.
Soalnya tadi Digar nemuin ini ditaman, waktu dr. Fildan ngobrol sama kak Lesty. Tapi kak Lesty malah ninggalin map ini di taman, eh pas mau Digar kejar kak Lestynya udah ngilang dokter.. "kata Digar menjelaskan.

"Oh.. Gitu?? Ya udah nanti dokter kasih langsung ke kak Lesty.
Makasih banyak ya Digar.. "kata Fildan dengan memberi sedikit senyum.

"Iya dokter sama-sama.. Ya udah Digar pulang dulu ya dok.. "kata Digar pamit.

"Iya sayang hati-hati dijalan.. "kata Fildan.

Setelah Digar pergi, Fildan pun langsung masuk keruangannya kembali dan tanpa izin dari Lesty terlebih dahulu Fildan pun membuka map yang ditemuin sama Digar tersebut.
Fildan terkejutnya bukan main, setelah tahu isi dari map tersebut.

"Gak ini gak mungkin, Lesty... "kata Fildan yang tanpa pikir panjang lagi langsung pergi kerumah Lesty.

Ditempatnya Lesty..

"Terima kasih banyak ya bu, karna ibu sudah mau membeli rumah saya. Bahkan ibu juga menambahkan harganya.."kata Lesty penuh syukur.

"Iya sama-sama Lesty, semoga kamu cepat sembuh ya setelah melakukan oprasi."kata ibu Weni yang membeli rumahnya Lesty.

"Amin.. Terima kasih untuk doanya ya bu. Ya udah kalau begitu Lesty pamit ya bu Assalamu'alaikum. "kata Lesty sekalian pamit.

"wa'alaikumsalam.. Hati-hati ya Lesty.. "kata bu Weni yang langsung dianggukin Lesty.
Tidak lama setelah Lesty pergi, mobil Fildan pun datang.

Cerpen FillesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang