24. Boy Beautifull 2

490 53 12
                                    

Setelah Faul meninggal dunia hidup Lesti pun seperti hidup segan mati pun tak mau.

"Kenapa kakak biarkan Faul mendonorkan ginjalnya buat aku kak, kenapa??"tanya Lesti disaat dia baru tersadar dari tidurnya.

"Karna kakak juga gak tahu de kalau Faul cuma punya satu ginjal.
Sekarang setelah kamu tahu siapa pendonornya, kamu gak bakalan menghargai pengorbanannya gitu??
Pikir de, Faul bakalan sedih kalau melihat kamu seperti ini."kata Reza tegas yang hanya bisa membuat Lesti tambah menangis sedih.

"(Setelah aku pergi, kamu jangan sia-siakan pengorbanan aku ya sayang..
Tetaplah menjadi dokter seperti yang kamu cita-citakan.
Karna aku yakin dan percaya kalau kamu bisa menjadi dokter yang sukses.
Aku pergi bukan berarti aku pergi dari hatimu, karna aku akan slalu ada untuk mencintaimu selamanya. Faul..)"begitulah bunyi surat Faul untuk Lesti.

Beberapa bulan kemudian..

Lesti sudah bisa mengikhlaskan kepergian Faul, karna menurutnya mungkin itu semua sudah menjadi takdir dari cintanya yang tidak berjodoh dengan Faul.

Dan Reza pun sudah berkali-kali juga menjodohkan Lesti dengan beberapa temannya, tapi selalu berujung ditolak sama Lesti.

"De kanalkan ini temennya kakak namanya Hari.. Dia ini pengusaha muda yang sukses.."kata Reza mengenalkan Lesti sama temennya lagi.

"Hai.. Kenalin aku Hari.."kata Hari sambil mengulurkan tangannya kearah Lesti tetapi tidak direspon Lesti sedikit pun.

"Kak.. Mau sampai kapan kakak mengenalkan teman-teman kakak ini, karna sampai kapan pun Faul tidak akan pernah bisa tergantikan.."kata Lesti yang langsung pergi meninggalkan keduanya.

"Lesti.."kata Reza yang tidak dihiraukan Lesti sama sekali.

1 jam kemudian..

"Tante biar Lesti bantu ya.."kata Lesti yang melihat bu Soimah sedang kesusahan membawa barang belanjaannya.

"Kamu lagi.. Kamu lagi.. Muak saya melihat wajah kamu itu tahu.
Gara-gara kamu anak saya meninggal.
Sampai kapan pun saya gak akan pernah memaafkan kamu..
Ngerti gak.."kata bu Soimah yang langsung pergi meninggalkan Lesti yang sedang menangis sedih.

Sudah sering kali Lesti berusaha untuk meminta maaf kepada bu Soimah tapi sering kali juga Lesti ditolaknya.

Malam harinya..

"Hei.. Kamu siapa?? Masuk rumah orang sembarangan aja.."kata Reza begitu melihat ada orang yang tidak dikenalnya masuk kedalam rumahnya.

"Udahlah kak jangan cari masalah dulu, Lesti cape mau langsung istirahat.."kata Lesti yang membuat Reza kaget.

"Apa?? Kamu Lesti??"tanya Reza tidak percaya..

"Iya kak Reza..!! Eemmm... Tapi mulai sekarang kak Reza jangan panggil Lesti lagi tetapi Fauzan.."kata Lesti yang lagi-lagi membuat Reza terkejut.

"FAUZAN..?? Mau sampai kapan kamu mengingat-ingat Faul terus de??
Ikhlasin kepergian Faul de, biar dia bisa tenang disana..
Dan ya ampun.. Rambut panjang dan indah kamu menjadi cepak kaya gini?? Gak kebayang deh lihat bunda reaksinya gimana?? Kakak aja syoknya bukan main.."kata Reza yang menatap Lesti prustasi.

Dengan cueknya Lesti pun langsung pergi ke kamarnya.

Keesokan harinya..

Benar saja bunda Inul langsung syok bahkan hampir mau pingsan.

"Kenapa kamu jadi seperti ini de?? Kamu itu perempuan de bukannya laki-laki.."kata bunda Inul sambil memijit kepalanya.

"Karna Lesti mau mamahnya Faul memaafkan Lesti bunda.."kata Lesti pelan dan masih bisa didengar sama bunda Inul dan Reza.

1 minggu kemudian..

Lesti pun mau tidak mau dimasukkan kedalam pesantren.

"Ya ampun bun.. Reza lupa kalau hari ini tuh Reza ada mitting penting.."kata Reza sambil tepuk jidat.

"Terus gimana dong Za.. Tanggung loh ini udah didepan pesantren tinggal masuk aja.."kata bunda Inul memberitahu.

"Ya mau gimana lagi bun.. Besok lagi aja kita kesini, karna Reza gak mungkin biarin bunda pulang sendiri.."kata Reza bingung.

"Kamu lupa ya Za.. Besokkan bunda udah harus terbang ke singapur, buat urusan bisnis kita yang ada disana.
Kurang lebih 6 bulanan lah.."kata bunda Inul mengingatkan.

"Oh.. Iya ya.."kata Reza mulai bertambah bingung.

"Bunda sama kakak ngapain bingung sih?? Udah bunda sama kakak pulang aja, lagian Lesti bisa kok daftar masuk pesantren sendiri.."kata Lesti yang langsung membuat keduanya menenggok kearahnya.

"Reza gak yakin bun, biarin Lesti daftar sendirian kedalam.."kata Reza dengan menatap Lesti tidak percaya.

"Ya terus mau gimana lagi, hari ini kakak ada mitting dan besok bunda harus pergi.. Atau gini aja deh, kita dateng kesini lagi 6 bulan mendatang??"tanya Lesti memberi saran.

"Jangan gitu dong sayang, udah Za biarin aja Lesti masuk sendiri ya..
6 bulan itukan lama Za.."kata bunda Inul dengan sedikit memohon.

"Ok.. Iya-iya.. Reza izinin.."kata Reza yang akhirnya pasrah.

Tidak lama kemudian setelah kakak dan bundanya pergi, Lesti mencari toilet dan mengganti baju hijabnya menjadi baju laki-laki.
Dan Lesti pun masuk pesantren sebagai Faul bukan Lesti.
Karna dari awal baju yang disiapkan didalam ranselnya juga baju laki-laki bukan baju perempuan.

"Akhirnya rencana berjalan dengan lancar.."kata Lesti dengan memasang senyum kemenangannya.

Setelah mengucap salam sebelumnya  Ical pun memperkenalkan Lesti ke Fildan.

"Ustad Fildan perkenalkan ini Fauzan santri putra baru dikelas kita.."kata Ical dengan membawa masuk Lesti kekelas santri putra.

Fildan dan Lesti pun saling berpandangan.

"(Cantik..)"kata Fildan dalam hati.

"Astagfirullah al-adzim.."kata Fildan yang langsung kembali sadar.
Masa iya dia suka sesama jeruk, pikir Fildan ngeri.

"Silahkan perkenalkan diri kamu.."kata Fildan mempersilahkan diri untuk Lesti mengenalkan diri.

"Assalamu'alaikum wr.wb."kata Lesti memulai salam.

"Wa'alaikumsalam wr.wb."kata semuanya kompak.

"Perkenalkan namaku Fauzan Putra Abadi panggil saja Fauzan, dan asalku dari jakarta.."kata Lesti mengenalkan dirinya.

"Fauzan.. Kamu tuh cewek apa cowok sih?? Kok cantik banget wajahnya..??"tanya Riski yang langsung diketawain seisi kelas.

"Udah.. Udah.. Jangan berisik, masa temen baru kalian diketawain gitu sih.."kata Fildan yang membuat seisi kelas langsung berhenti.

"Abisnya.. Cowok kok cantik ustad.."kata Ridho kali ini ikut menggoda.

"Ya udah kalian bisa panggil aku boy beautifull.."kata Lesti dengan senyum manisnya, yang membuat semuanya terpesona.

"Ya Allah Fauzan seandainya kamu cewek udah aku minta lamarin kamu keorang tua."kata Riski yang langsung disoraki teman sekelasnya.

"Ada-ada aja kamu Riski.. Silahkan duduk Fauzan dan selamat datang dipesantren kita.."kata Fildan mengakhiri sesi pengenalannya.

'Terima kasih ustad.."kata Lesti yang langsung pergi ketempat duduk kosong..

Bersambung..

Cerpen FillesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang