9. Fajar Untuk Lesty 3

609 68 3
                                    

Taqabbalallahu minna wa minkum..
Minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan bathin..

Fildan pun langsung menghampiri Selfi..

"Selfi.. Jadi kamu yang membunuh Risky?? "tanya Fildan langsung.

"Fildan.. Aku.. Aku.. Bisa jelasin semuanya kok sama kamu.."kata Selfi panik.

"Jelasin apalagi?? Jelas-jelas disana kamu adalah tersangkanya.."kata Fildan dengan wajah merahnya karna marah.

"Ridho.. Aku tahu kamu pasti dalang dari semua ini?? Keluar kamu dho.."panggil Selfi sedikit berteriak dengan memandang kesekelilingnya.

"Padahal yang merencanakan pembunuhan untuk Risky itu kamu sendiri, tapi kenapa hanya aku yang menjadi tersangkanya.."kata Selfi lagi, tiba-tiba sebuah peluru tanpa suara pun bersarang didadanya nyaris mengenai jantung.

"Aaaakkhh.. Lesty kamu harus percaya sama aku Lesty, yang membunuh Risky itu Ridho bukan aku.. Karna Ridho itu sangat.."
Tubuh Selfi pun langsung terjatuh kelantai tanpa menyelesaikan ucapannya terlebih dahulu karna peluru kedua yang lagi-lagi bersarang didadanya.

"Selfi.."kata Fildan dan yang lainnya terkejut.

Lesty memandang tepat kearah Ridho, benarkah saudara kembar Risky sendiri yang menginginkan kematian Risky?? Tapi apa alasannya??
Kembali Lesty melihat Ridho hendak menembakkan pelurunya, tetapi sasarannya kali ini adalah Fildan.
Lesty pun langsung melindungi Fildan dengan tubuh kecilnya sehingga Lesty yang terkena peluru tanpa suara tersebut.

"Lesty.."kata Reza terkejut dan buru-buru menghampiri Lesty.

"Ridho.. Bukannya ini gak ada dalam rencana kita ya??"tanya Lesty pelan.
Fildan dan Reza langsung terdiam begitu mendengar Lesty seperti ngomong dengan seseorang..

"Karna Fildan juga akan menjadi penghalang aku untuk milikin kamu Lesty.. "kata Ridho yang terdengar di hadsetnya.

"Berarti yang dibicarakan sama Selfi tadi itu bener dong?? Kalau kamu adalah dalang dari semuanya??"tanya Lesty dengan menahan sakit dipunggungnya.

Reza dan Fildan sudah berusaha untuk menolong Lesty, tetapi Lesty selalu saja menolak.

"Yah aku memang yang udah membunuh kembaranku sendiri Lesty..!! Aku selalu berusaha untuk masuk kedalalm kehidupan kamu, tapi apa kamu sama sekali tidak memberiku kesempatan Lesty.."kata Ridho dengan sedikit terisak karna air mata yang tiba-tiba saja jatuh.
Ridho sangat mencintai Lesty, apalagi saat ini Lesty terluka karnanya.

"Karna cinta itu tidak bisa dipaksakan dho.. Dulu mungkin Risky yang mempertaruhkan nyawanya untuk aku dan sekarang mungkin aku yang akan mempertaruhkan nyawaku demi orang yang aku sayangi..!!
Kini giliranmu untuk membuktikannya dho, kalau kamu cinta sama aku serahkan diri kamu ke kantor polisi sekarang juga..
Atau kamu lupakan saja kalau kamu pernah mencintai aku.."kata Lesty yang langsung terjatuh dan tidak sadarkan diri.

"Lesty.. " panggil Fildan, Reza dan Bu Dewi panik.
Dan Lesty pun langsung dilarikan ke rumah sakit.

Keesokan harinya..

"Aku turut berduka cita ya Dan untuk calon istri kamu..
Coba aja aku tahu semuanya dari awal, mungkin kejadiaannya gak akan seperti ini.. "kata Reza dengan penuh penyesalan.

"Sudahlah Za semua ini bukan salah kamu kok, tapi ini udah takdir Allah buat aku.."kata Fildan yang lanjut kembali dengan menaburkan bunga diatas gundukan tanah yang bernama Selfi mantan calon istrinya tersrbut.

"Oh.. Iya bagaimana dengan keadaan Lesty saat ini..??"tanya Fildan kemudian.

"Belum ada perubahan sama sekali Dan, Lesty masih betah ditidur cantiknya itu..
Aku dan mamah sudah ada rencana mau membawanya ke singapura, ya siapa tahu aja Lesty bisa cepat sadarkan.."kata Reza yang langsung dianggukin Fildan..

1 bulan kemudian..

Dipagi hari dengan embun yang sangat tebal, seorang gadis cantik dikebumikan dengan diiringi isak tangis keluarga, saudara dan orang-orang yang menyayanginya.
Korban dari penembakan 1 bulan yang lalu diacara pernikahan sahabat kakaknya yaitu Fildan.

Ya.. Benar gadis cantik itu Lesty, siapa sangka peluru 1 bulan yang lalu bersarang kembali di luka lamanya karna menolong Risky dahulu.

Fajar dan Embun

Fajar dan Embun bisakah keduanya bersatu??
Jawabannya pasti tidak..!!
Meskipun keduanya hadir dipagi hari..

Sebenarnya aku kurang setuju dipanggil Embun sama kamu Fajar..
Karna Embun itu bisa mendatangkan hujan dipagi hari dan menganggu orang-orang yang hendak menikmati Fajar dipagi hari yang cerah..
Ya meskipun gak semua Embun seperti itu..

Jadi Fajar itu bukan untuk Embun ya, tetapi untuk Lesty..
Terima kasih Fajar karna udah sempat hadir dihidupnya Lesty yang singkat ini..
Lesty tahu pasti hal ini akan terjadi, tapi Lesty bangga kok bisa berkorban untuk menolong Fajar...

I Love You Fildan

Lesty..

Fildan pun hanya bisa menangis sedih sambil memeluk pusaranya Lesty..
Entah kenapa cuaca pagi ini seolah setuju dengan keadaan keluarga yang ditinggalkan Lesty.

"Kamu benar Lesty, Fajar memang bukan untuk Embun tapi Fajar hanya untuk kamu seorang..
Selamat jalan sahabatku, semoga kamu tenang disana ya.. "kata Fildan yang langsung menghapus air matanya, dan sebuah senyum pun terukir diwajah tampannya.
Karna Fildan tidak mau menghambat kepergian Lesty sahabatnya.
Ya.. Fildan hanya menganggap Lesty sebagai seorang sahabat tidak lebih.

Selesai.

Maaf ya kalau gak happy ending, malah jadi sad ending..
Keabisan ide..

Cerpen FillesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang