Dimimpinya Lesty..
Sebelum Lesty tidak sadarkan diri, Lesty melihat salah satu premannya membuka topeng dan dia pun berkata..
"Itulah balasan untuk orang yang lebih memilih perempuan yang dibelanya sampai mati..!! Kalau aku gak bisa miliki kamu, maka perempuan lain pun tidak bisa memiliki kamu Risky.."kata preman itu yang ternyata seorang perempuan.
"Cabut.."katanya lagi setelah menghabisi nyawa yang tidak bersalah.
Dikehidupan nyata..
Reza pun buru-buru menemui Fildan yang kebetulan masih berada diruangannya.."Fildan syukurlah kamu masih ada disini..!! Adikku kumat lagi penyakitnya.. Buruan Dan.. "kata Reza yang langsung menyeret Fildan menuju kamar inapnya Lesty.
"Aaakkhhh... Pembunuh kamu.. Pembunuh.. Mati kamu.. Mati.. "kata Lesty yang sekarang sedang mencekik Aulia.
"Sadar sayang sadar.. Dia itu suster Aulia.. "kata bu Dewi sambil memegangi kedua tangannya Lesty dibantu 2 perawat laki-laki yang lain.
Begitu Lesty melihat sang mamah, entah kenapa wajah preman pembunuh itu muncul juga."haahhahaaa.. Kamu memang pantas kehilangannya.. Hahahahaha.. "
(ini menurut pandangan Lesty ya)"Diam.. Dasar pembunuh kamu.."kata Lesty yang berbalik menyerang bu Dewi.
"Lesty sadar sayang ini mamah.."kata bu Dewi yang lehernya dicekik sama Lesty, dan untungnya Reza dan Fildan keburu datang.
"Dek sadar dek, itu mamah.."kata Reza yang ikut-ikutan menahan Lesty, sedangkan Fildan buru-buru menyuntikan obat penenang ketangannya Lesty dari belakang.
(Jadi Fildan belum tahu siapa adiknya Reza ya).
Tetapi begitu Lesty tidak sadarkan diri."Embun.. "kata Fildan terkejut.
"Embun?? Ini tuh Lesty Dan adik aku."kata Reza yang langsung mengangkat Lesty ketempat tidurnya.
"Enggak mungkin Za,, jelas-jelas ini tuh Embun.. Perempuan dipagi harinya Fajar.. "kata Fildan menjelaskan.
"Tunggu-tunggu Embun dipagi harinya Fajar?? Jangan bilang kalau kamu itu adalah Fajar??"tanya Reza yang langsung dijawab anggukan sama Fildan.
"Jadi Lesty bisa tersenyum kembali itu gara-gara kamu Fildan?? Makasih banyak ya Dan, akhirnya secara tidak langsung kamu sudah menyembuhkan Lesty Dan.. "kata Reza dengan memeluk bahagia Fildan.
"Aku belum menyembuhkan Lesty sedikit pun Za..
Kamu lihatkan bagaimana dia sekarang.. "kata Fildan dengan memandang sedih Lesty, sesosok perempuan yang tidak pernah disangkanya mengalami penyakit stres yang hampir saja membuat pasiennya gila.
Karna dalam pandangan Fildan, Lesty adalah sesosok perempuan yang baik, murah senyum dan enak diajak jadi teman ngobrol.1 minggu kemudian...
Lesty sudah berangsur-angsur membaik dari stresnya..
Bu Dewi yang tadinya ketakutan pun, bisa kembali memeluk putri kecilnya.."Aku gak mau terus-terusan dikasihani sama dokter!! Jadi lebih baik dokter keluar aja deh.. "kata Lesty yang berubah menjadi dingin kembali, seolah tidak mengenal sama sekali.
Dalam pikirannya Lesty, pacar dokternya itu saja bisa membunuh apalagi sang dokternya.
Mangkannya Lesty selalu bersiaga kalau berada didekat Fildan."Tapi saya adalah dokter kamu Lesty, atau kamu bisa memanggil saya dengan sebutan Fajar kembali juga gak papa kok..!! Kita berduakan sudah jadi teman.. "kata Fildan mengingatkan.
"Aku gak punya dokter atau teman yang pacarnya pembunuh.. "kata Lesty pelan, jadi Fildan tidak mendengarnya dengan jelas.
"(Kenapa aku merasa Lesty berucap dengan nada penuh kebencian?? Tapi benci sama siapa??) "kata Fildan dalam hati.
"Lebih baik dokter buruan keluar deh, soalnya aku mau istirahat.. "kata Lesty masih dengan nada dinginnya.
Fildan pun keluar dari kamar inapnya Lesty, tidak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka kembali.
"Dokter gak dengar apa yang saya katakan tadi?? Saya itu mau sendiri.."kata Lesty emosi tanpa mau melihat dulu siapa yang datang.
"Lesty saya yakin kamu pasti sudah mengingat siapa yang sudah membunuh Risky kembaran saya..!!"kata orang tersebut yang akhirnya membuat Lesty balik badan.
Lesty pun langsung mengingat kembali perempuan yang minggu laku memeluk lelaki Fajarnya."Perempuan itu.. Aku harus membunuhnya dho.."kata Lesty dengan penuh amarah.
"Sabar Lesty sabar.. Kita harus memikirkannya dulu secara matang!! Kamu tinggal tulis saja siapa nama perempuan itu, biar saya yang cari tahu semuanya tentang dia.."kata lelaki yang dipanggil dho itu dengan menyerahkan handphonenya pada Lesty dan Lesty pun langsung menulis satu nama dihandphonenya dho tersebut.
"Ok.. Saya akan cari tahu tentang nama perempuan ini.. "kata laki-laki yang langsung meninggalkan Lesty sendiri.
Setelah lelaki tersebut pergi, Reza dan Fildan pun berdatangan kekamar Lesty."Dimana laki-laki itu Lesty..??"tanya Reza langsung.
"Lelaki mana sih kak?? Orang dari tadi aku sendirian kok.. "kata Lesty santai.
"Jangan bohong kamu de.. Jelas banget tadi dia terekam kamera cctv yang ada dikamar kamu ini de.. "kata Reza lagi.
"Tapi kenyataannya mana kak?? Gak adakan?? "tanya Lesty yang masih saja mengelak.
"Perempuan itu.. Aku harus membunuhnya dho.. "kata suara dari handphone Reza, sampai rekaman itu pun selesai.
"Kamu masih mau mengelak lagi Lesty?? Setelah mendengar percakapan ulang kamu dengan lelaki misterius tersebut..??"tanya Reza sinis.
"Itu semua bukan urusan kakak..
Jadi kakak jangan pernah ikut campur tentang urusan Lesty.. "kata Lesty mulai kesel."Kalau ini semua masih ada sangkut pautnya sama kematian Risky, kenapa gak kamu serahkan sama polisi aja sih de??"tanya Reza.
"Haahahaha... polisi?? Bisa apa mereka?? Mereka pasti cuma bisa nangkep tersangkannya terus dimasukin kedalam penjara dan setelah kurang lebih 15 sampai 20 tahun juga tersangkanya dibebasin lagi...!!
Yang Lesty pengen itu tersangkanya juga membusuk dineraka, karna nyawa harus dibayar dengan nyawa kak.."kata Lesty penuh dengan dendam.Reza dan Fildan pun sampai tidak mengenali sosok Lesty yang ada dihadapannya kali ini.
Keesokan harinya...
Didepan kamar inapnya Lesty sudah berdiri 2 orang polisi untuk menjaga Lesty, karna bagaimana pun Lesty adalah saksi tunggal dari kematiaannya Risky.
Karna Reza yakin betuk pasti sosok dho akan kembali menemui Lesty dengan berbagai macam cara.
Tetapi Reza tidak tahu kalau Lesty sering berhubungan lewat handphone yang berhasil Lesty sembunyikan dari Reza.1 bulan kemudian..
Karna tidak ada ancaman buat Lesty kembali, Reza pun tidak menjaga ketat Lesty lagi.
"Oh.. Iya mbun, ini ada undangan pernikahannya aku sama Selfi, kamu jangan lupa datang ya.. "kata Fildan dengan menyerahkan kartu undangan pernikahannya.
Lesty pun langsung menerima undangan tersebut yang bersampul foto kedua calon mempelainya."(Kamu sudah menghancurkan kebahagiaanku dulu bersama Risky, Selfi..!! Kali ini giliran kamu yang harus merasakannya..) "kata Lesty dalam hati dan tanpa disadarinya Lesty juga meremas kartu undangannya sampau tidak berbentuk kembali, dan Fildan melihat semuanya itu.
"(Entah kenapa aku merasa takut sekali dengan perubahan sikapnya Lesty!! Diwaktu yang bersamaan dia selalu punya 2 sisi yang berbeda..
Mudah-mudahan saja tidak terjadi apa-apa dalam waktu dekat ini..)"kata Fildan dalam hati.1 minggu kemudian..
Sebelum Fildan mengucapkan acara izab kabulnya, tiba-tiba saja sebuah rekaman cctv terpampang cukup jelas dilayar yang seharusnya menampilkan foto prewedding kedua calon mempelai pengantin.
Lesty sebenarnya sangat sedih karna harus mengingat kembali peristiwa yang membuatnya terpuruk selama ini, tetapi kebenaran bukannya harus diungkapkan ya??
Semua para tamu undangan yang hadir pun cukup terkejut dengan rekaman tersebut.Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen Filles
Short StoryKumpulan cerita pendek tapi sedikit panjang dari Filles.. Daftar isi : 1. Mengejar Cinta Lesty 1 2. Mengejar Cinta Lesty 2 3. Kemarin 4. Cinta Masa Lalu 5. Pilih Lesty Atau Dede?? 6. Pewaris Ketiga Sungkar 7. Fajar Untuk Lesty 1 8. Fajar Untuk Lesty...