Cerpen Filles

22. Bukan Pelakor 4

Fildan pun membaringkan Raidhan ditempat tidurnya, agar tidurnya Raidhan nyaman.

"Kamu kemana aja sih sayang selama 1 bulan ini??"tanya Fildan mulai introgasi.

"Mas lupa ya kak Reza kan menikah, jadi aku sama Raidhan datang menghadiri pernikahannya dong..!!"jawab Lesti menjelaskan.

"Terus kenapa kamu gak kasih tahu aku kalau kamu mau pergi ke nikahannya Reza??"tanya Fildan lagi.

"Karna hari itu gak tepat waktunya mas, mamah kamu.."kata Lesti menggantung.

"Aku minta maaf untuk perbuatan mamahku ya sayang, tapi aku berani menjamin kalau dari 1 bulan yang lalu itu mamah sudah berubah.
Dan bahkan sekarang mamah sudah merestui hubungan kita sayang..
Jadi secepatnya kita berdua akan menikah.."kata Fildan dengan membawa Lesti kedalam pelukannya.

"Tapi bagaimana dengan Selfi dan anak kamu itu mas??"tanya Lesti khawatir.

"Mereka berdua sudah bersama dengan orang yang mencintainya sayang, yaitu om ku om Nassar."kata Fildan lagi yang membuat Lesti terkejut.

"Kok bisa??"tanya Lesti sedikit penasaran.

Fildan pun langsung menceritakan yang sebenarnya kepada Lesti.

"Ya ampun jadi penyebab kita tidak direstui sama mamah mas itu karna om mas sendiri.."kata Lesti tidak percaya.

"Iya sayang.. Tapi sekarang kamu tenang aja, gak akan ada lagi yang bisa memisahkan kita untuk selamanya..
Bahkan mamah sendiri loh sayang yang mengurus surat perceraian aku sama Selfi..
Jadi gak sabar deh ingin cepat-cepat nikahin kamu sayang.."kata Fildan yang tambah memeluk erat Lesti.

"Eehhmm.. Tapi mas sepertinya akan ada masalah deh.."kata Lesti yang langsung menggigit bibir bawahnya tanda bingung.

"Sayang kamu lagi mencoba menggoda aku ya??"tanya Fildan yang langsung saja mendaratkan bibirnya diatas bibirnya Lesti dan keduanya pun langsung berciuman, menyalurkan kerinduaannya selama 5 tahun ini.
Setelah keduanya kehabisan napas ciuman itu pun berakhir.

"Ih.. Mas cari kesempatan dalam kesempitan aja..
Aku tuh tadi mau kasih tahu kamu, kalau masalah kita sekarang ini tuh ada di Raidhan.."kata Lesti memberitahu.

"Raidhan.. Ada apa dengan putra kita sayang??"tanya Fildan khawatir dan langsung menghampiri Raidhan yang sedang tertidur.

"Raidhan mendengar semua perkataan mamah mas ke aku waktu itu.."kata Lesti yang membuat Fildan terkejut.

"Apa.. Jadi Raidhan.."

"Iya mas, sebenarnya Raidhan gak mau lagi ketemu sama mas atau pun mamahnya mas yang bagi Idhan itu seorang nenek yang sangat jahat.
Tapi aku yakin meskipun dimulut Idhan bilang begitu akan tetapi didalam hatinya, Idhan tuh membutuhkan kamu mas.."kata Lesti menjelaskan.

"Jadi mamah sudah memberi kesan yang buruk dipertemuan pertamanya mamah sama Idhan dong sayang??"tanya Fildan yang langsung dijawab anggukan kepala sama Lesti.

"Iya mas, Idhan gak jauh beda sifatnya sama kamu keras.
Bisa jadi dia tuh duplikatnya kamu mas, tapi baik kamu sama Idhan sama-sama sayang sama aku.."kata Lesti tersenyum dengan wajah merahnya.

"Bunda benar sekeras dan sekasarnya ayah dan Idhan, tapi akan menjadi kucing yang imut dan menggemaskan bila sudah dihadapankan sama bunda."kata Fildan tambah menggoda.

"Udah ah, aku jadi malu tahu.."kata Lesti dengan menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.

"Bunda tuh tambah cantik aja deh kalau wajahnya malu-malu gitu.."kata Fildan yang langsung dibalas pukulan manja sama Lesti.