7. Fajar Untuk Lesty 1

772 76 8
                                    

Suatu hari disebuah taman..

"Kakak buruan aku pengen makan es krim itu.. "kata anak perempuan berusia 10 tahun itu.

"Iya sabar dulu dong Tasya.."kata sang kakak yang sedang menerima telpon.
Karna tidak sabaran anak perempuan yang bernama Tasya pun langsung pergi meninggalkan sang kakak.

"Ya ampun Tasya.. "kata sang kakak.

"Kalau kakak berani ayo kejar Tasya.."kata Tasya sambil meletin lidahnya meledek.

"Ih.. Tuh anak ya..!! Eh.. Nanti aku telpon balik lagi ya, soalnya si Tasya bikin rusuh nih. "kata sang kakak yang langsung mematikan telponnya dan dirinya pun mulai mengejar sang adik.
Tasya yang tidak tengok kanan kiri pun tidak sengaja menabrak perempuan yang sedang sibuk dengan kertas-kertas ditangannya, melihat hal itu sang kakak pun buru-buru menahan perempuan yang hendak terjatuh.
Dan tanpa sadar keduanya pun saling bertatap-tatalan cukup lama.

"Cie.. Cie.. Kakak awas loh nanti Tasya laporin sama kak Selfi.."kata Tasya yang membuat sang kakak sadar dan buru-buru melepaskan pelukannya pada sang perempuan.

"Maafin adik saya ya..!! Tapi kamu gak papakan?? "tanya sang kakak yang hanya mendapatkan senyum dan gelengan kepala dari sang perempuan.

"Kakak cantik jangan sampai tergoda sama senyuman kakak Tasya ya, karna kakak Tasya itu sukanya modusin cewek terus.. "kata Tasya yang langsung dikejar sama kakaknya tersebut.

"Tasya sini kamu... Jangan lari ya.."kata lelaki yang masih mengejar Tasya, tanpa keduanya sadari perempuan yang ditabrak Tasya tadi pun tertawa terbahak-bahak.

"Ya ampun Lesty sayang, akhirnya kamu sudah bisa tertawa kembali..
Lihat sus, anak saya sudah bisa tertawa lagi.. "kata Dewi mama dari perempuan yang ditabrak sama Tasya.

"Iya bu ini sebuah kemajuan yang bagus.. "kata Aulia suster yang merawat Lesty selama ini.

"Mamah dan suster tuh berlebihan tahu.. "kata perempuan yang bernama Lesty tersebut dengan pandangan masih ke arah laki-laki yang semakin lama semakin jauh.
Dewi dan Aulia pun melihat kearah pandangan Lesty..

"Mungkinkah Lesty bisa tertawa kembali karna seseorang ya sus??"tanya Dewi sambil berbisik.

"Sepertinya sih begitu bu.."kata Aulia menyetujui..

Malam harinya...

"Wah ada apa nih? Kelihatannya adik kakak yang cantik ini sedang bahagia?? "tanya Reza yang melihat ada perubahan diwajah adiknya Lesty.
Lesty pun hanya menjawab dengan senyuman.

"Besok pulang ya kak.. "kata Lesty pelan.

"Iya sayang.. "kata Reza dengan mengusap sayang kepala Lesty.

"Sekarang Lesty tidur ya.."kata Reza lagi yang langsung dituruti sama Lesty.

"Apa yang membuat Lesty jadi berubah drastis seperti ini mah??"tanya Reza ke Dewi yang sedang membaca majalah.
Disaat Reza tahu kalau Lesty sudah tertidur.

"Mamah juga bingung za, soalnya Lesty berubah jadi murah senyum tuh pas kita ketaman tadi siang.. "kata Dewi.

"Nah berarti itu mamah tahu.."kata Reza lagi.

"Mamah betul-betul gak tahu sayang, soalnya pas kejadian mamah sama suster lagi gak sama Lesty.
Suster lagi ke toilet dan mamah lagi beli makanan buat Lesty.."kata Dewi menjelaskan.

"Oh.. Gitu?? Yah sayang sekali ya mah,  padahal orang itu sangat berpengaruh sekali sama kesehatan Lesty.."kata Reza dengan menekuk wajahnya.

"Sabar sayang.. Suatu hari nanti Lesty pasti akan sembuh kok.. Kalau Allah sudah mengizinkannya.. "kata Dewi sambil menepuk pelan bahunya Reza.

Cerpen FillesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang