Suatu hari dirumahnya Billar..
Ya pada akhirnya Billar pun membeli rumah dijakarta.
"Bi.. Nanti kalau Lesti datang sebelum saya pulang, tolong bilang aja kalau saya lagi ada urusan diluar ya..
Inget jangan bilang saya lagi ke gereja, soalnya Lesti belum tahu kalau kita berdua itu berbeda keyakinan bi.."kata Billar mewanti-wanti ke asisten rumah tangganya."Apa gereja??"tanya Lesti yang terkejutnya bukan main, tanpa Billar tahu ternyata ART yang lain sudah membukakan pintu untuk Lesti.
"Lesti..." Billar pun tidak kalah terkejutnya.
"Maksud kamu kalau kita berbeda keyakinan itu apa kak Billar..??"tanya Lesti lagi.
"Sayang.. Ka.. Kamu.. Kok sudah kesini sih?? Katanya nanti siang.."kata Billar mengalihkan pembicaraan.
"Jangan mengalihkan pembicaraan kak, jawab pertanyaan aku tadi.."kata Lesti tidak mau tahu.
"Lesti sayang ak.. Aku.."kata Billar bingung mau menjelaskan apa ke Lesti.
"Pantesan aja selama ini kalau aku ajakin kakak untuk shalat bareng, kakak selalu ada aja alasannya mau inilah mau itulah. Dan ternyata sekarang aku tahu kalau keyakinan kita itu berbeda.."kata Lesti dengan pandangan penuh kecewanya terhadap Billar.
"Sayang.. Maafin aku.. Bukan maksud aku untuk bohongin kamu.
Tapi aku melakukan ini semua karna aku gak mau kehilangan kamu sayang.."kata Billar mencoba menjelaskan."Dari sejak awal kakak berbohong, kakak itu udah kehilangan aku kak..
Jadi mulai saat ini juga kita udah gak punya hubungan apa-apa lagi, dan jangan pernah kakak menampakkan wajah kakak dihadapan aku atau aku akan membenci kakak seumur hidup aku.."kata Lesti yang langsung pergi dari rumah Billar dalam keadaan marah dan kecewa.Tapi meskipun begitu Lesti tidak bisa menyembunyikan air mata yang jatuh dari pelupuk matanya begitu berhasil keluar dari rumah Billar.
Bagaimana pun juga Billar adalah sesosok laki-laki yang berhasil mengetarkan hatinya, cinta keduanya setelah Fildan."(Kenapa selalu berakhir seperti ini ya Tuhan, apa aku gak berhak untuk bahagia??)"tanya Lesti dalam hati..
Lesti terus berjalan tanpa arah dan tujuan dalam keadaan kacau balau, sampai akhirnya..
Lesti merasa badannya ditarik seseorang.."Kamu itu sudah gila ya de?? Banyak mobil berlalu lalang gitu mau main terobos aja.."kata seseorang yang berhasil menarik badan Lesti ke pinggir jalan dengan wajah penuh emosi.
Lesti yang awalnya terkejut pun langsung memeluk orang yang menolongnya tersebut.
"Apa Lesti gak berhak bahagia kak?? Sebenarnya apa salah Lesti kak apa?? Kenapa Lesti dipermainkan terus sama takdir kak.."kata Lesti ke penolong tersebut yang ternyata Fildan.
"Istigfar de, jangan pernah kamu menyalahkan takdir..
Karna takdir seseorang itu sudah diatur sebagaimana mestinya, mungkin saat ini kamu kecewa dan terluka tapi percayalah segala sesuatunya sudah diatur sebaik mungkin sama yang diatas..
Kamu percayakan saja semuanya sama Allah de, insya Allah semua akan indah pada waktunya.."kata Fildan dengan membalas pelukkannya Lesti.Entah kenapa berada dipelukkannya Fildan, Lesti selalu nyaman dan tidak pernah takut untuk menghadapi hari esok. Dan Lesti juga tidak pernah salah menjatuhkan hatinya kepada laki-laki yang ada didalam pelukkannya tersebut.
"Bawa Lesti pergi dari sini kak, karna Lesti butuh waktu untuk sendiri."kata Lesti yang mau tidak mau dituruti sama Fildan.
"(Ya Tuhan bolehkah untuk saat ini aku egois..??)"tanya Lesti dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen Filles
Short StoryKumpulan cerita pendek tapi sedikit panjang dari Filles.. Daftar isi : 1. Mengejar Cinta Lesty 1 2. Mengejar Cinta Lesty 2 3. Kemarin 4. Cinta Masa Lalu 5. Pilih Lesty Atau Dede?? 6. Pewaris Ketiga Sungkar 7. Fajar Untuk Lesty 1 8. Fajar Untuk Lesty...