28. Cinta Sejati Lesti 2

367 34 1
                                    

Beberapa bulan kemudian...

"Aaaagggghhhh... Hancur semuanya hancur.."kata Reza sambil membanting guci besar yang ada diruang tamu, dalam seketika Lesti pun datang menghampirinya.

"Astagfirullah.. Ada apa sebenarnya ini kak Reza??"tanya Lesti sedikit ketakutan juga melihat Reza marah, karna Lesti masih sedikit trauma kalau Reza emosian seperti itu.

"Perusahaan kakak bangkrut Lesti dan semua ini karna perusahaan barunya keluarga Rahayu..!!"jawab Reza yang membuat Lesti terkejutnya bukan main.

"Kak Fildan?? Itu gak mungkin kak.."kata Lesti sedikit tidak percaya.

"Nah kamu sendiri pun tidak percayakan kalau Fildan akan bertindak seperti ini?? Kakak sebenarnya gak mau menceritakan hal ini sama kamu Lesti, tapi sepertinya Fildan masih dendam sama perbuatan kakak yang memisahkan kamu dari dia.
Kakak sih bisa aja menerima kekalahan kakak Lesti, karna memang semua ini kesalahan kakak. Tapi bagaimana dengan mamahnya Rena kakak kamu sendiri Uyaina?? Kakak gak sanggup kalau harus kehilangan kakak kamu Lesti.."kata Reza menceritakan masalahnya.

"Untuk sekarang Lesti minta kakak tenang dulu masalah kak Yana biar Lesti sendiri yang tangani ya kak. Karna Lesti pun gak mau kalau harus kehilangan kak Yana, cukup 6 tahun ini kak Yana gak ada ditengah-tengah keluarga kita karna koma. Tapi tidak untuk selamanya...
Sekarang lebih baik kak Reza bersih-bersih terus istirahat ya.."kata Lesti yang langsung dijawab anggukan sama Reza.

Keesokan harinya..

Lesti yang hendak masuk untuk memeriksa pasien pun terdiam untuk beberapa saat.

"Kakak ini gak papa ya sayang, cuma luka kecil gini aja kakak juga bisa obatin sendiri kali..
Jadi gak perlulah berobat kedokter segala.."kata Fildan yang saat ini tangan kanannya mengeluarkan terus darah.

"Ya lagian siapa suruh kaca kamar mandi jadi pelampiasan kakak..
Kalau gak diobatin dengan benarkan bisa infeksi kak.."kata Putri yang tidak mau dibantah sama sekali.

"Loh dokter silahkan masuk, pasiennya sudah menunggu dari tadi."kata suster menyadarkan Lesti pada kenyataannya yang ada.

Baik Fildan maupun Putri pun melihat kearah Lesti, Fildan sedikit terkejut tapi tidak dengan Putri.

"(Akhirnya bisa mempertemukan kembali kak Fildan sama belahan jiwanya yang hilang itu..)"kata Putri dalam hati.

"Dokter.. Buruan dok, tangannya ini harus segera diobatin kalau enggak takutnya nanti infeksi."kata Putri yang langsung menarik tangannya Lesti dan dengan sengaja Putri pun sedikit mendorong Lesti kearahnya Fildan.
Dengan cepat Fildan pun menarik Lesti sehingga jatuh kepelukannya.

Fildan pun menatap tajam Putri dan seolah kedua matanya itu bisa berbicara "Awas kamu Putri.."

"Ayo siapa takut.."kata gerakan bibirnya Putri.

"Anda gak papakan dok?"tanya Fildan sedikit khawatir.

Lesti pun hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Ya ampun dokter maaf ya, aku gak sengaja.."kata Putri bersikap seakan-akan merasa bersalah.

"Iya gak papa, sudah dimaafkan kok.."kata Lesti dengan memasang senyum manisnya.

"Ya udah kalau gitu aku titip kesayanganku ini dulu ya dokter, tolong diobatin dengan baik ya.."kata Putri yang langsung pergi meninggalkan keduanya.

Setelah kepergiannya Putri, Lesti pun mulai mengobati tangan Fildan dengan sedikit hati-hati.
Seakan-akan tangannya Fildan itu forselin yang harus dijaganya agar tidak pecah dan hancur berkeping-keping.

Cerpen FillesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang