30. Jodoh Yang Tertunda 2

358 40 4
                                    

Dirumahnya Fildan..

"Lebih baik kita akhiri saja sandiwara pernikahan ini mas, karna aku sudah tidak sanggup lagi mempertahan hubungan yang pondasinya aja cuma ada satu.."kata Selfi begitu Fildan pulang dari kantor.

"Maafkan aku Selfi, tapi kita coba sebentar lagi aja ya.."kata Fildan meminta waktu.

"Percuma mas, berapa tahun lagi aku bertahan dihati mas itu akan tetap ada nama dia seorang..
Lepaskan aku mas, biarkan aku mencari kebahagiaan aku sendiri.."kata Selfi sedikit memohon.

"Aku tetap pada pendirian aku Selfi, kamu tunggu 1 tahun lagi atau tidak sama sekali.."kata Fildan tidak mau dibantah.

Ditempat Lesti..

"Kamu yakin gak mau pulang kerumah??"tanya Reza memastikan kembali.

"Iya kak.. Lesti butuh waktu untuk sendiri dulu.."kata Lesti yang turun disebuah hotel.

"Ya udah kalau ada apa-apa kamu jangan lupa untuk menghubungi kakak.."kata Reza yang langsung dijawab anggukkan sama Lesti.

Setelah mendapat nomor kunci kamar Lesti pun langsung buru-buru masuk kedalam kamarnya tanpa memeriksa benar atau salah nomor kuncinya tersebut.

"Gerah banget, aku mandi dulu kayanya ya biar seger.."kata Lesti yang langsung mengambil handuk dan setelah itu masuk ke kamar mandi.

Tapi tidak lama kemudian..

"Aaaa... Aa..."teriak Lesti kencang.

"Hei.. Hei... Kamu siapa.."kata lelaki tersebut yang buru-buru memakai handuk dan langsung menyusul Lesti keluar.

"Hei kamu siapa sih kok bisa masuk ke kamar aku?"tanya lelaki itu lagi.

"Harusnya itu aku yang tanya, kamu siapa kenapa bisa masuk ke kamar aku?"tanya Lesti balik sambil menutup kedua matanya karna tahu lelaki itu cuma memakai handuk.

"Apa kamar kamu, jelas-jelas ini tuh kamar aku ya.."kata lelaki itu tidak mau kalah.

"Lebih baik hubungi pihak hotel aja deh, kita buktikan siapa yang salah masuk kamar."kata Lesti memberi ide yang langsung disetujui sama pihak lawannya.

Tidak lama kemudian pihak hotel pun datang, dan mengecek kunci card siapa yang benar untuk kamar no 66 tersebut.

"Mohon maaf sebelumnya mba Lesti, ini memang benar kamarnya mas Billar. Kamar anda ada dilantai 3 nomer 99.."kata manager hotel menjelaskan.

"Ja.. Jadi.. Ini bukan kamar saya pak?"tanya Lesti memastikan kembali yang langsung dijawab anggukkan sama manager hotel.

"Kalau begitu aku minta maaf ya, soalnya aku gak tahu.."kata Lesti sedikit malu juga.

"Iya gak papa, tapi kalau kamu memang mau dikamar ini juga gak papa aku bisa mengalah kok untuk kamu.."kata Billar bijak.

"Gak perlu, aku mau langsung ke kamar aku sendiri aja permisi.."kata Lesti langsung meninggalkan Billar dan pihak hotel.

"Bisa-bisanya aku salah kamar, bikin malu aja.."kata Lesti pelan tapi masih bisa didengar sama Billar.

Keesokan paginya..

"RZ Grup pak.."kata Lesti dan Billar bersamaan begitu masuk kedalam taksi.

"Loh kamu, ngapain kamu disini??"tanya keduanya bersamaan lagi.

"Mending sekarang kamu turun deh, soalnya aku lagi buru-buru banget serius.."kata Billar yang gak mau ribut pagi-pagi sama Lesti.

"Enak aja suruh aku turun, harusnya kamu dong yang turun.."kata Lesti tidak mau kalah.

Cerpen FillesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang