3. LuHenYang

6.4K 938 218
                                    

Selama hampir 17 tahun aku hidup, baru kali aku nemuin orang kayak Yangyang. Ngeselin, nggak jelas, berisik, dan petakilan di saat bersamaan. Cakep sih, tapi ya gitu.

"Ren!"

Aku noleh ke belakang dan ada Yiren lagi lari-lari nyamperin aku.

"Kenapa, Yi?" tanyaku. Masalahnya tumben banget Yiren berangkat pagi biasanya 2 menit sebelum bel baru berangkat. Dari rumah.

"Semalem lo nggak bales LINE gue," kata dia. Kita akhirnya jalan barengan ke kelas. "Lah? Lo nggak tau? Ada pr dari Pak Liu. Lupa lo?"

WHAT?!

"SERIUS LO?"

"Nah kan. Lupa dia. Belum ngerjain juga lo?" tanya dia dan aku cuma geleng kepala.

"Ya terus gimana nih? Nyontek kelas sebelah aja. Punya si Koko," kata Yiren. Koko itu Renjun. Doi emang juara paralel pertama di sekolah.

"Emang boleh?" tanyaku. Soalnya aku nggak terlalu deket sama Renjun.

"Kalo nggak boleh gue pites dia," kata Yiren galak.

Baru kita mau ke kelasnya Renjun, muncullah seonggok daging yang penuh dosa, Kak Lucas.

"Cewek, kiw,"

"APA LO?!" bentak Yiren. Yiren mukanya padahal kalem gitu tapi kelakuannya beda jauh.

"Pms mbaknya? Mau kemana nih? Nyamperin Aa' Lucas ya?" nih manusia otaknya sama kayak Yangyang. Sinting.

"Palalo. Mau ke kelasnya Renjun. Ngapa?!"

"Pagi-pagi udah ngegas si Cantik padahal nggak bawa motor,"

T e r s e r a h.

"Ren, ngapain diem aja? Cepirit?"

"Suaranya ketelen. Udah sih minggir, kita mau ke Renjun," kata Yiren sambil narik tangan Kak Lucas buat minggir. Percuma Yi, tenaga kucing kalah sama tenaga Bagong.

"YO WASSAP GENGS!"

Ini lagi jelmaan kuda liar dateng segala.

"Ngapain sob?" tanya Kak Hendery sambil nyedot susu pisang.

"Nyamperin selir," ujar Kak Lucas sembarangan. Pengen tak hiiih.

"Ndasmu! Ini Kak, kita mau ke Renjun tapi dihalangin sama buldozer ini," kata Yiren sambil natep Kak Lucas.

"Oh... Si cebol? Dia nggak masuk hari ini. Sakit," kata Kak Hendery.

"Kenapa Kak?" tanyaku. Gawat dong kalo Renjun nggak masuk.

"Nih, ada suratnya," kata Kak Hendery sambil ngeluarin surat izin dari tasnya. "Sakit diare dia. Kemarin abis makan seblak langsung mencret. Dasar lemah," katanya lalu ngebuang botol susu pisang ke tong sampah.

"Kenapa sih nyari dia? Ada utang?" tanya dia. Kenapa sih Kak Hendery nanya mulu kayak Dora.

"Knowing Every Particullar Object," ketus Yiren. Ini Yiren kayaknya beneran pms deh soalnya galak.

"Oh,"

"Hen, bolos jangan? Pelajarannya Bu Hani nih," kata Kak Lucas ngajakin Kak Hendery bolos.

"Kantin ya? Belum sarapan nih gue,"

"Halah bokap lo nggak guna bikin anak 4 sama istri 1 tapi nggak ada yang bikin sarapan," kata Kak Lucas.

"Jangan kemana-mana tetap disini aja!" kata Yangyang tiba-tiba muncul, kalau Yangyang nggak muncul mungkin Kak Hendery beneran nabok Kak Lucas.

Young: Yangyang [ R E V I S I O N ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang