Nitt...nit...
Kelakson terdengar dari belakang mereka.dan ternyara ada seorang cowo yang memakai helm,mengendarai motor ninja sambil membonceng wanita di jok belakang motor itu.
Perasaan nara campur aduk,membuat nara berlari kembali menuju sekolah.
"Loh ra..mau kemana itu angkotnya dateng"ucap fajar sembari menyusul nara.
Nara berlari menuju kelasnya dan dia menangis tanpa suara.fajar tau nara sedang menangis walaupun nara membelakanginya tapi dia tak tau nara menangis karena apa.
"Ra?ada yang salah?aku salah?"tanya fajar lirih.
"Jangan mendekat kumohon"ucap nara lirih berusaha agak suaranya terdengar biasa tapi,bruk nara terjatuh kakinya sudah lemas hatinya hancur kembali.melihat itu fajar langsung memeluk nara.
"Apa yang salah denganku?hatiku hancur lagi hanya karena itu?apa usahaku berbulan bulan untuk move on hanya sia sia?sedalam inikah?aku harus apa ya Allah?"batin nara.
"ra?are you oke?"tanya fajar.
Hening..
Tap..tap.. tiba tiba ada suara seseorang mendekat kearah mereka.
Dan ternyata dia adalah guru seni budaya,pak retno."Loh..hei..kalian berdua lagi ngapain peluk pelukan gitu?di sekolah lagi?"tanya pak retno sambil mendekat kearah mereka.
Memasang wajah tenang fajar kemudian berkata.
"Pak..ini nara teman saya sedang sakit perut,tak bisa berdiri..sampai dia nangis gini..saya mau minta tolong teman teman tapi sudah pulang..mau minta tolong penjaga sekolah tapi tak tega membiarkan dia disini.""Tak percaya saya...masa hanya karena sakit perut."
"Jika bapa tak percaya tanya saja pda nara pak.."
"Benar seperti itu nara?"
"Hiks..iya pak..sakit perut datang bulan pak..berasa hiks..di peras perut saya pak." Ucap nara sembari menangis dan berekting kesakitan.
"Tuhkan pak saya gak bohong."
"Aduh repot ini maahh...biar bapa pesankan taksi onlen saja ya soalnnya bapa bawa motor kesekolahnya"
"Emng bapa punya mobil?"tanya fajar spontan.
"Hehe nggk"ucap pak retno sambil nyengir.
5 menit kemudian taksi online datang nara di papah oleh fajar dan pak retno.
"Pak,biar saya saja yang antar nara,kebetuoan saya sekomplek sama nara,terimakasih bantuannya pak"
"Oh iya kalau begitu,sama sama..."ucap pak retno.
"Pak ini uang nya ya antar anak ini sampe tujuan"ucap pak retno sambil menyodor kan uang lambar merah ke supir taksi.
"Eh pak tak usah"ucap nara sambil berekting kesakitan.
"Tak apa apa nara,bapa swnang bisa membantu kalian".
"Maaf merepotkan pak,terimakasih sekali lagi"ucap fajar.
"Iya"
Taksi online itu membawa fajar dan nara pergi menuju tujuan mereka,dalam perjalanan itu hening tak ada sepatah kata pun.nara hanya mengaca saja di hape nya agar ketika dia pulang ibunya tidak curiga bahwa dia telah menangis.dan fajar pun enggan bertanya lebih lanjut melihat kondisi nara yang sedang terlihat tak mau bicara.setelah sampai rumah nara langsung saja pergi kekamarnya di ikuti oleh fajar di belakangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/150010354-288-k289510.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Night Sky
Teen Fictioncinta tak terbalas itulah yang selalu nara alami,sedih satu kata yang selalu dirasakannya setiap mendengar orang yang di sukai nya tak bisa bersama dengannya.kehilangan,beberapa kali dia merasakanya.namun bersyukur selalu dia lakukan kepada tuhannya...