"Aaaaa..." ucap nara setengah berteriak sambil melempar ponsel yang ada di tangan kanannya menuju fajar,fajar dengan cekatan menangkap ponsel itu.kemudian menarik nara masuk kedalam kamarnya tak lupa menutup pintu.
"Ssst..jangan teriak,kalau kamu teriak nanti yang lain pada dateng kesini..gak lucu kalau kamu teriak gara gara hal kayak gini,hal yang seharusnya kamu tau!"ucap fajar dingin
"Hah?'hal yang seharusnya kamu tau'?gila aja nih bocah...eh tapi kenapa kok dia dingin banget..nada suaranya datar..dia kenapa sih?" Batin nara
"Oh dan satu lagi,ini hp jangan di lempar lempar!cari uang itu susah!"ucap fajar tegas sambil memberikan ponsel nara ketangannya.
"Iya iya...abisnya aku kaget pas aku buka pintu kamunya gak pake baju" ucap nara
Menghiraukan ucapan nara,fajar langsung membereskan pakaian basahnya yang ada di lantai kemudian dia pergi menuju kamar mandi.melihat tingkah laku fajar yang seakan akan acuh kepadanya,membuat nara tak tahu apa yang harus dilakukan kepada suaminya itu.
"Si fajar kenapa sih?semenjak nikah dia dingin udah dua kali!hmmm....apa aku salah?aku salah apa?terus dia udah ujan ujanan mau aku anggurin aja nih?baju nya gak di cuciin?mau gak peduli tapi secara tidak langsung ibu bilang harus peduli sama suami."batin nara
Tap..tap..
Nara berjalan menghampiri kamar mandi.
"Fajar..emm...biar aku aja yang cuciin bajunya.."ucap nara setengah berteriak.
"Nggk usah!aku bisa sendiri"balas fajar.
"Hmm yaudah.."
6 menit kemudian.
"Fajar..mau aku siapin bajunya?"ucap nara setengah berteriak.
"Gak usah!kamu gak tau dimana bajuku!"balas fajar.
"Oke.."
9 menit kemudian fajar keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk di pinggangnya saja,melihat itu nara langsung mengalihkan pandangannya kepada ponsel yang sedang di pegangnya.fajar mengambil baju dari dalam tasnya dan pergi menuju kamar mandi lagi.3 menit kemudian dia keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah airnya bercucuran.
"Fajar..mau makan?"tanya nara
"Gak usah!aku lagi gak nafsu buat makan ra!"ucap fajar.
"Ini bocah kenapa sih?udah di baikin juga jawabannya gak usah gausah mulu..wah jangan jangan beneran marah ya?gara gara gak ikut ke rumahnya jangan jangan...hmm iya juga ya...waktu dia pamit dia jadi dingin..aduh.." batin nara.
Fajar kemudian membaringkan tubuhnya di sofa kamar itu.
"Sini!rambut kamu basah!biar aku keringin..nanti kalo kamu langsung tidur..bisa bisa kamu sakit kepala,aku gak mau repot!"ucap nara sembari menarik fajar kemudian mendudukannya di pinggir tempat tidur.
"Gak usah!nanti juga kering sendiri"ucap fajar.
"Diem jangan ngeyel...kamu bukan anak kecil yang susah di kasih tau kan?"
Hening..fajar tak mengucapkan sepatah katapun untuk menjawab pertanyaan nara.
Nara mengambil handuk yang kering di dalam lemarinya kemudian mengambil hair dryer di laci nakas nya dan juga mengambil sisir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Night Sky
Novela Juvenilcinta tak terbalas itulah yang selalu nara alami,sedih satu kata yang selalu dirasakannya setiap mendengar orang yang di sukai nya tak bisa bersama dengannya.kehilangan,beberapa kali dia merasakanya.namun bersyukur selalu dia lakukan kepada tuhannya...