Hujan terus turun. Seakan-akan tau apa yang kurasakan saat ini. Pepohonan dan gubuk disini menjadi saksi tangisanku. Hari ini adalah hari yang tidak akan pernah aku lupakan. Hari dimana aku akan membuang seluruh emosiku.
Aku menatap jepit rambut kupu-kupu berwarna putih yang ada di telapak tanganku. Aku benci. Aku membencinya. Andaikan aku tidak melakukan hal seperti itu, akankah mereka tetap disini?
Aku membuang jepit itu sejauh-jauhnya. Benci. Aku membencinya. Cekrek! Aku menoleh. Seorang gadis kecil berambut coklat yang dikepang dua tersenyum padaku. Dia membawa kamera. Sepertinya dia sedang berteduh di gubuk itu.
Setelah cukup lama kami saling memandang, dia berlari menjauh dariku. Aku tersenyum. Memang siapa yang mau berkenalan denganku. Aku menunduk dan menangis. Tiba-tiba aku merasa ada yang memegang tanganku. Perlahan aku membuka mataku. Gadis kecil itu!
Dia menunjuk tanganku. Aku melihat apa yang dia tunjuk. Jepit kupu-kupu yang tadi aku buang! Dia mengambilnya?
"Kalau ini berharga, jangan dibuang. Meski sakit... masih ada cinta di dalamnya, kan?"
Suara itu... Ya, hari itu aku membuang seluruh emosiku. Tapi aku mendapatkan emosi baru. Lebih tepat disebut perasaan. Ini hanya kesimpulanku. Tapi aku merasa... aku mencintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Edenshii [COMPLETED]
FantasyNielson Devadatt Dua tahun aku menunggumu, dua tahun aku mencarimu, dua tahun aku merindukanmu. Dua tahun pula waktu yang cukup untuk kau melupakanku. Jessica Emilia Aku tidak keberatan terluka. Karena kamu akan selalu mengobatinya. Roberto Stephene...