Selamat membaca
-Sudah di Revisi")
Keyra masuk kedalam kamar yang akan di tempati olehnya dan teman-temannya. Kakinya melangkah mendekati keempat temannya yang sedang berkumpul.
Ah lebih tepatnya sedang menenangkan Tasya yang sedang menangis tersedu-sedu.
"Kenapa?" Tanya Keyra.
Nayya dan Rana menoleh lalu menampilkan senyum mereka, "gak kenapa-napa kok, biasa masalah cinta." Ujar Rana.
Keyra menganggukan kepalanya santai lalu menaruh tas ranselnya ke sofa.
"Tasya udah dong nangisnya! Kalau lo nangis terus gue pastiin kalau make up lo bakal ancur," Kata Ellena mencoba membujuk Tasya agar berhenti menangis.
"Elle! Lo jahat banget," Kesal Tasya sambil memukul manja lengan Ellena.
"Aduh, lo kok mukul gue sih." Sewot Ellena sambil mengelus lengannya yang terkena pukulam manja Tasya.
"Abisnya lo nyebelin! Hiks"
Nayya menggelengkan kepalanya tak habis pikir pada Tasya yang terus menangisi cinta nya yang bertepuk sebelah tangan.
Cinta satu pihak memang tidak enak, hanya saja kita yang terlalu berharap.
"Tasya, lo cantik dan terkenal. Diluaran sana banyak kok cowok yang mau sama lo," Ucap Rana dengan lembut, bak seorang ibu menenangkan putrinya.
"Tapi kan gue mau nya dia," Keukeuh Tasya sambil kaki menendang-nendang angin, persis anak kecil yang meminta dibelikan permen.
"Ya tuhan! Lo kok kayak bocah sih, udah ah males gue." Ucap Nayya nampak lelah, sehabis menempuh perjalanan selama satu jam dan dia lah yang menyetir.
"Iya mending kita istirahat bentar," Timpal Ellena yang mulai merebahkan tubuhnya kekasur super besar kamar ini.
Kamar ini adalah kamar khusus, kamar dengan fasilitas lengkap dan ranjang yang super besar membuat mereka bebas berbuat apapun dan sesuka mereka.
"Nanti jam 10 gue mau ajal kalian ke kebun buah dibelakang Villa ini." Kata Nayya yang ikut merebahkan tubuhnya di samping Ellena.
"Emang dibelakang ada kebun?" Tanya Rana.
Nayya menganggukan kepalanya, matanya menatap langit-langit kamar.
"Guys, kayaknya gue kepincut pesona kak Seano deh," Curhat Nayya membuat teman-temannya melotot.
"Serius lo?" Kaget Ellena dengan mata terbuka lebar, karna sebelumnya ia sudah memejamkan matanya.
Nayya tersenyum sendiri membuat Rana bergidik ngeri, segitunya orang jatuh cinta?
"Lo yakin? Kak Seano itu kan playboy, Nay." Ujar Rana mengingatkan Nayya tentang fakta Seano yang memang dikenal playboy.
"Gue ingat bahkan sangat ingat! Tapi nama nya cinta kita gak tau kan kapan dan dimana hati kita berlabuh," bucin Nayya.
"Elah bucin lo," Cibir Ellana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Girl (Sudah Terbit, Ayo Order!)
Teen FictionDILARANG KERAS UNTUK MENJIPLAK CERITA INI !!! SEBAGIAN PART SUDAH DI HAPUS, BELI NOVEL NYA KUY! ●●● Ini hanya kisah klasik anak remaja, Alasan kembalinya ia ke Indonesia hanya satu, yaitu memecahkan sebuah kasus yang terjadi disekolahnya. Tapi sete...