My Bad Boy Senior || 1

13K 311 19
                                    

Suara jam weker berdering nyaring, memenuhi setiap sudut kamar, mengusik sang pemilik jam itu, di ikuti oleh matahari yang menerobos sempurna ke jendela besar kamar naya.

Naya menggeliat karena sinar matahari menggangu tidur nyenyak nya

"Huaaaaa, masih jam 6 enghh.." ucapnya sembari mereggangkan otot nya, dan mengumpulkan semua kesadaranya.

Hari ini adalah hari pertama Naya masuk sekolah, ya benar. Hari ini dia sudah menjadi murid SMA. Seperti biasa ia bangun dari tidurnya dan melaksanakan rutinitas paginya.

"Nay cepetan turun kita sarapan breng", ucap seorang Maisa mama naya dari bawah sana.

"iya ma bentar" jawab Naya yg tengah sibuk memoleskan bedak tipis di wajahnya.

"Mah bang kenzo mana?" tanya Naya.

"udah berangkat dari tadi pagi katanya ada urusan penting di skolah" jawab mama Naya.

"ohh" jawab Naya yg tengah mengoleskan selai stobery kesukaannya, dan langsung melahapnya, setelah menghabiskan rotinya dia langsung berpamitan kpda mama nya.

"ma Naya mau berangkat sekarang aja, takut kesiangan" ucap Naya sembari mencium punggung tangan mama nya itu.

"kmu di anter sama mang bimo aja" tambah mama Naya.

"iya" ucap Naya sembari meninggalkan mama ny itu.

Ia sudah sampai di skolah pukul
06.23 ia sengaja datang lebih pagi agar mempunyai lebih banyak. Waktu untuk mencari kelasnya.

Naya menyusuri koridor yang cukup ramai, mungkin karena adanya murid baru, naya terus menyusuri koridor sekolah untuk mencari kelasnya, tapi tiba tiba naya menabrak seseorang berbadan jangkung.

Bruk!

"m-maaf" ucap naya terbata bata karena kaget.

"maaf?" ucap cowo tersebut .

"udah nabrak gua lu segampang itu minta maaf, beresin buku buku gua!" perintah cowo tersebut.

Merasa bukan dirinya yg salah ia tidak membereskan buku cowo tersebut.

"lah lu yg nabrak gua masa gua yg harus beresin, masih bgus gua minta maaf" bantah Naya membela diri,cowo tersebut menatapnya tajam.

"Ko jadi gua yang di salahin sih, lagian ya lo kalo jalan santai aja, jalan nya pake mata bukan pake dengkul!" Jawabnya

"ehhh lo, gua sebagai adek kelas masih ngehargain lo, tapi apaan lu mah malah marah marah sama gua, gua juga udah minta maaf ya, satu lagi, dimana mana jalan tuh pake mata sama kaki, kalo jalan pake mata, kapan nyampenya, mikir napa sedikit mah, pagi pagi udah bikin gua naik darah, untung gua sabar"

"Untung lu cewe, awas aja ampe kapanpun gua ga bakal maafin lo" ucapnya. Cowo mulai emosi, terlihat dari rahang nya mengeras, dan tangan nya mulai mengepal.

"lu ga tau siapa gua?" tanya lelaki itu sembari menaikan halisnya .

"Enggak!" jwab Naya singkat.

"Pantes aja" jawab cowo itu dengan sombongnya.

"Lu mau gue pukul" ucap Naya menyodorkan kepalan tangannya.

"Berani lo?"

Murid murid yang melihat keributan tersebut langsung berkumpul, terdengar bisik bisik dari mereka.

Tu cewe kenapa berani ya

Aduh most wanted ko di lawan

Salah cari masalah tu cewe

Naya yang mendengar bisikan mereka pun langsung melongo dan ingin sekali tertawa terbahak bahak

"hah? most wanted? Aduhhh Hahaha mimpi lu ketinggian!" Naya yg sedari tadi menahan tawa akhirnya puas tertawa sembari meninggalkan cowo tersebut.

"Awas aja lo, gua bikin lo berlutut di hadapan gua, dasar adek kelas gq tau diri"

"Bodo amat. Wleee!" Ucap naya sembari menjulurkan lidahnya.Putra yang melihatnya pun semakin geram dan ingin sekali menghajar naya di tempat.

"kenapa kalian masih di sini, emang gua tontonan!?" Bentaknya yang langsung menerobos kerumunan tersebut.

"Awas aja" batinnya.

"Untung dia cewe, tangan gua udah panas pengen nabok tu cewe, ngomongnya nyerocos ke emak emak komplek, tapi manis juga tu cewe" batinya.

"Heh lo!"

"Aku?" Tanya naya melirik ke sekitarnya.

"Iya elo, sini"

"Kenapa kak?

"Gausah so lembut gitu, lo tuh baru jadi adek kelas aja udah berani berani ke tadi, emnngnya lo siapa berani berani marahin pacar gue?"

"Pacar? Siapa pacar? Senior laki laki tadi?" Tanya naya bingung.

"Yaiyalah"

"Maap ya kan, bukannya senior harus nyotohin prilaku yang baik ke adek kelasnya?"

"Lu tuh ya!"

"Woi!" Suara bariton itu terdengar di telinga naya.

"Baru aja jadi senior, udah sombong, lu tuh harusnya kasih contoh yang baik ke ade kelas, bukannya main labrak" ucap cowo tersebut.

"Lah bukanya lo yang tdi marah marahin gue?" Tanya Naya

"Diem lu kecebong"

Naya hanya melongo mendengar ucapan senior nya satu ini, bagaimana tidak, tadi saja dia memarahinya, sekarangan malah membelanya.

"Dia marah marahin kamu tadi" ucapnya.

"Terus hak lo apa? Lo bukan siapa siapa gue ya kan?" Tanya putra membuat siapapun yang di tanya seperti itu tidak bisa berkutik.

"Lah bukan siapa siapa?, kakak ini bilang kalo elu pacar kakak ini" ucap naya semakin bingung

"Gue pacar dia? Ya ogah!" ucap putra.

"Pftt" Wajah Naya memerah menahan tawa, ingin sekali ia tertawa terbahak bahak, ia menutup mulutnya agar tidak tertawa lepas.

"Udah lu ke kelas aja bocah" ucap cowo tersebut.

Baru saja naya masuk sekolah, sudah terlilit masalah, entah apa yang akan di lakukan seniornya tadi, ia hanya menghela nafas. Belum lagi senior laki laki tersebut yang selalu membuatnya darah tinggi.

Jangan jadi silent reader ya hihi

My Bad Boy Senior [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang