My Bad Boy Senior || 42

1.2K 37 2
                                    

"Ma-af" ucap naya pelan, ia tidak pernah di bentak oleh fathan, mana fathan yang lembut?, walau ia sudah meminta maaf, fathan hanya menatap naya tajam dan langsung melewati naya tanpa sepatah kata pun.

"Fathan!" Panggil lisya, lisya tak menyangka fathan akan membentak naya karena kesalahan sekecil ini.

Naya hanya terisak di tempat, ia tak menyangka sahabat masa kecilnya akan membencinya karena cinta.

"Udah nay udah" ucap naswa menenangkan sembari mengelus punggung naya, naya masih saja menangis, hingga akhirnya bel pun berbunyi dan guru sudah memasuki kelas.

Naya menguti pelajaran tidak seperti hari hari sebelumnya, ia terlihat lebih lesu, mood nya hancur, sehancur hancurnya, matanya cukup sembab, ia terus menunduk walaupun di depan guru sedang menerangkan.

Hingga tak terasa bel istirahat pun berbunyi, naya masih dian di tempat sementara fathan sudah keluar mendahuluinya.

"Ayo nay ke kantin" ajak lisya, naya hanya menggelengkan kepala.

"Fathan emang keterlaluan" umpat naswa.

"Udah kalian duluan aj-

"He nay" ucapan naya terpotong.

"Noh kan ka putra jemput, kita bedua duluan ya nay" ucap lisya di balas anggukan oleh naya.

Putra pun menghampiri naya, putra agak heran kenapa mata naya sembab.

"kamu kenapa?" Tanya putra bingung, naya hanya menggeleng dan tersenyum.

"Jangan bohong" ucap putra seperti mengintrogasi.

"gapapa ko, kamu laper kan? Yaudah ayo ke kantin" ucap naya mengalihkan topik pembicaraan.

Sesampainya di kantin, ia melihat fathan semeja dengan aurel dan antek anteknya itu, ia sangat sangat menyanggka akan semua ini.

"Oy nay! Sini!" Panggil naswa, naya dan putra pun langsung gabung di meja dimana biasanya mereka berkumpul.

"Wangga, lut!, sini lah!" Teriak putra, fathan terus menatap putra tajam, tapi putra tidak menghiraukan itu.

Semuanya pun berkumpul, naya melihat fathan, aurel tertawa ria membuat hatinya panas. Sahabat yang dulu sering tertawa bersamanya kini malah membuatnya sedih, sesedih sedihnya.

Tiba tiba aurel berdiri dan menggebrak meja naya.

"Heh lo, murahan banget jadi cewe, setelah lo tolak cinta fathan, lo malah diem gini? Jelas fathan yang udah deket lebih lama sama lo dibanding putra? Terus kenapa lo sakitin dia? Gue yang harusnya sama putra, bukan elo!" Ucap aurel membentak naya di depan umum.

"Heh lo! Gausah bentak bentak sahabat gue! Mau dia pilih putra atau fathan, itu hak dia, lo siapa nya naya? Bukan siapa siapa nya kan? Mikir dong! Hak lu apa ngatur naya!" Ucap naswa tersulut emosi.

"Nay lo hebat! Bisa nyakitin dua orang sekaligus! Murahan!" Ucap aurel tersenyum mengejek.

Naya tetap diam menangis, menunduk karena harga dirinya kali ini benar benar jatuh, sementara fathan hanya tersenyum kemenangan.

My Bad Boy Senior [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang