My Bad Boy Senior || 9

2.9K 109 2
                                    

"I'm a bad boy, but don't
think I'm a woman destroyer"
-Putra Aditya Denagio-

Di tengah tengah pusat perbelanjaan naya tiba tiba memasuki toko boneka

"Lucu aku suka" ucap naya pelan

"Ya tergantung cewenya siya tergantung cewennya
si, tapi biasanya cewe suka sama semua perhiasan"

Mengingat ucapan naya pada saat kemarin putra berniat untuk membelikan kalung yang naya suka.

"Nay kmu duluan gih, aku ada urusan sebentar" ucap putra

Sebenarnya putra tidak mempunyai urusan apapun, hanya ia ingin membeli kalung itu untuk naya.

"Hem yauda iya, tpi jangan lama lama" di balas anggukan oleh putra

Naya pun langsung pergi ke tempat bioskop untuk menunggu putra.

Sementara putra kembali ke toko perhiasan tersebut dan membeli kalung tersebut.

"Mba, bungkusin kalung yang ini ya mba, terus kirim ke alamat ini" ucap putra kepada salah satu toko tersebut, tak menunggu lama pelayan tersebut pun membungkuskan kalung mas tersebut di kotak yang indah.

Setelah itu putra menyodorkan beberapa lembar uang berwarna merah dan langsung melesat pergi dari roko tetsebut karena khawatir naya menunggu.

Dan benar saja saat putra datang, terlihat wajah naya yang di tekuk karena kesal.

"Dari mana aja si, flm nay udah mau mulai juga" ucap naya kesal, "yamaap tadi ngantri di toilet nya" ucap putra menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Udah ayo masuk udah mulai, jangan ngambek mulu" ucap putra yang langsung menari naya masuk ke dalam studio bioskop.

Lampu studio pun redup menandakan flm akan di mulai, semua penonton pun mulai diam.

Saat flm mulai putra merasakan tangan naya dingin, dan gemetar, ia memegang tangan putra sangat erat, putra tahu naya takut.

"So'soan nonton flm horor" ucap putra tiba tiba.

"S-siapa yang takut" bantah naya.

"Ini tangan dingin, gemeter, apalagi klo bukan takut" kekeh putra.

"Engak---aahhhh!!!!" Teriak naya yang langsung memeluk putra.

"Katanya gq takut" ucap putra terekkeh melihat kelakuan naya.

"Enggak, cuma kaget hantu nya nongol tiba tiba" ucap naya beralasan.

Sepanjang flm tersebut naya hanya bersembunyi di dada bidang putra, sementara putra hanya terkekeh melihatnya.

"Nay udah selesai woy!" Ucap putra namun tidak ada balasan, "yaelah ni akak tidur" tambahnya melihat naya tertidur pulas.

"Naya! Bangun oy, mau ampe kapan tidur" ucap putra sedikit berteriak.

"Enghh, apaan si"

"Udah selesai, bangun, orang mah di tonton flm nya ini malah tidur, anget kan?" Goda putra.

"Apaan si, awas ah" ucap naya yang langsung keluar dengan menghentak hentakan kaki nya karena kesal.

"Eh tunggu tunggu" teriak putra mengejar naya.

Naya putra pun sudah sampi di parkiran. "Udah dong ngambeknya" ucap putra merayu.

Tak ada jawaban.

"Eskrim mau?" Tanya putra.

"Mau" jawabnya.

"Gilirah eskrim aja cepet"

"Yauda ngambek lagi"

"Eh jangan, yauda ayo beli, berapa? 10? Ayo"

"Hem"

Putra pun membeli 2 ekrim, dan memakannya di parkiran, naya duduk di moto putra sementara putra berdiri memandangi naya.

"Apa liat liat"

"Enggak"

"Udah abis? Pulang yu, mendung nih"

"Ayo"

Putra pun menstarter motornya dan langsung melesat pergi dari mall, langit yang menduk menandakan akan turun hujan deras, benar saja hujan turun begitu deras, karena tidak mau naya sakit, putra langsung menghentikan motornya dan duduk di halte bus, bju keduanya sudah setengah basah, rambut yang sudah basah kuyup.

"Pake" ucap putra menyodorkan jaketnya.

"Enggak, kmu juga butuh"

"Pake ga!" Perintah putra.

"Yauda iya iya" jawabnya pasrah.

Hujan pun tidak reda reda, naya pun menggil terlihat bibirnya yang bergetar karena kedinginan.

"Nay"

"Hem"

Putra pun mendekati naya dan wajah putra semakin mendekat tinggal beberapa senti lagi, bahkan naya bisa merasakan deru nafas tenang putra.

"Saoloh ni putra mau ngapain" batin naya.

Putra pun semakin dekat dan~~

Greb!

Puta memeluk naya, naya yang sudah berpikiran aneh pun terkejut denganputra yang langsung memeluk naya.

"Put"

"Apa?"

"Kirain mau~~~" belum sempat naya melanjutkan kata katanya sudah ada telunjuk membempel di bibir naya.

"I'm a bad boy, but don't think i'm a woman destroyer" bisik putra.

Deg!

Naya pun tertegun, ia salah telah memikirkan hal buruk terhadap putra.

"Udah jan bengon, ayo pulang" ajak putra membuyarkan lamunan naya.

"A-yo"

Putra pun langsung melajukan motorna menuju rumah naya

T

BC
Typo betebaran
Jan lupa vote😥😚

My Bad Boy Senior [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang