My Bad Boy Senior || 25

1.5K 58 0
                                    

Sheila yang mendengarnya pun langsung tersenyum bahagia ternyata dugaannya benar bahwa putra tidak akan meninggalkannya, ia langsung bersiap siap untuk pergi kerumah sakit.

Butuh perjalanan 20 menit untuk sheila sampai di rumah sakit. Ia sangat bahagia karena putra akhirnya mebaik.

20 menit berlalu sheila sudah sampai di rumah sakit dan langsung memarkirkan mobilnya.

Ia bergegas menuju ke ruangan tempat putra di rawat.

"Ahh put, gw bisa maen ama lu lagi" batin sheila yang sudah hampir sampai di ruangan putra.

"Hay" sapa sheila pada teman teman putra dan teman teman naya.

"Hay" jwab mereka kompak.

"Gmna putra? udah siuman?" Tanya sheila.

"Belom si, tapi kata dokter beberapa jam lagi putra sadar" jwab dewangga.

"Eh wangga (dewangga) kita kita mah mo pulang dulu,takut nyokap nyariin" ucap lisya,dan di balas anggukan oleh naswa.

"Iya sonoh pulang kutil badaknya wangga" goda dewangga.

Memang dewangga menyukai lisya,tetapi ia belum berani untuk menyatakan perasaanya.

"Anjir bujur katel sia, awas siah isuk" celetuk lisya sembari meninggalkan dewangga dan teman temannya.

"Bodo amat" teriak dewangga.

"Eh naya mana?" Tanya sheila.

"Ada tu di dalem" jwab lutfi.

"Ohh iya iya" jawabnya.

"Put ayo bangun aku kangen" ucap naya sembari memeluk putra dan di susul dengan kecupan singkat di jidat putra.

Setelah naya mencoba membangunkan putra, naya pun tertidur di samping putra sembari menggenggam tangan putra karena kelelahan.

Tidak lama naya tertidur ia pun terusik karena merasakan tangan putra bergerak, ia langsung mendongkak, dan melihat putra mulai membukakan matanya.

"Putraaa" teriak naya yang langsung memeluk tubuh putra erat, sembari tersenyum sumringah.

"Nay, haus" jawab putra dengan suara serak sembari mengelus punggung naya. Naya pun mengambilkan minum.

"Putra, kamu kemana aja, pules banget tidurnya, tau ga, kamu ga kangen sama aku gitu?" Ucap naya sembari melepaskan pelukannya, dan ia bisa menatap kemabali mata putra yang sangat ia rindukan.

"Enggak kangen ko, orang tadi kamu udah cium jidat aku" goda putra sembari terkekeh.

Putra bisa mengetahuinya, karena ia tadi sudah sedikit sadar, hanya ia ingin mengumpulkan semua kesadaran sampai ia berhasil membukakan matanya.

"Ap-apaan si" bantah naya, ia merasa pipinya sudah memanas dan mungkin sekarang sudah memerah.

"Jujur ae lah nay, itu pipi uda merah ke tomat juga" ucap putra sembari terkekeh.

"Udah si diem, aku mau pnggilin dulu temen temen" elak naya mengalihkan pembicaraan.

"Putra udah sadar" ucap naya yang baru aja keluar dari ruangan putra.

"Yang bener wae?" Tanya sheila yang mata nya mulai berkaca kaca, ia menangis bahagia karena putra sudah sadar sadar.

Dan di sana sudah ada teman teman naya, yang baru saja sampai di ruangan tempat dimana putra di rawat

"Eeh nay sia yang bener wae?" Tambah lisya.

"Bener, hayu masuk" ajak naya kpada teman temannya itu.

"Putraaaaa!!!!" Teriak teman teman nya itu.

Putra hanya memegangi kupingnya karena akan terasa akit jika mendengar teriakan mereka.

"Abang abang, jangan teriak kasian putra" lerai naya karena takut putra kesakitan gara gara teriakan mereka.

Part terpendek wkwk. Jangan jadi silent reader ya!


My Bad Boy Senior [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang