My Bad Boy Senior || 13

2.6K 88 0
                                    

"Sakit njir!" Ucap lisya sembari mengelusi kepalanya sendiri

kenzo,dewangga,lutfi,naya,dan putra hanya tertawa melihat kelakuan dua shabatnya tersebut.

"Put kamu gq papa kan?" Tanya naya.

"Enggak ko, kata dokter semingguan lagi aku udah boleh pulang" jawab putra sembari tersenyum.

"Klo kamu gimana nay? Masih banyak yg sakit?" Tanya putra sembari memperhatikan tubuh naya.

"Enggak ko put,cuma pusing sedikit" jwab naya.

"Ohh, yaudah nay kamu istirahat aja, aku tungguin kmu di sini" ucap putra sembari tersenyum dan mengelus puncak kepala naya.

"Ngk usah, kamu juga kan butuh istrirahat put" bantah naya.

"Nyamuknya banyak bang" ucap dewangga sembari menepuk kedua tangannya seolah olah tengah menangkap nyamuk.

"Apaan si ka" ucap naya.

"Yaudah kalian keluar aja biarin naya istirahat" ucap kenzo

"Gett wel soon baby" ucap putra sembari mengecup kening naya.

Naya hanya membalasnya dengan senyuman.

setelah beberapa minggu naya di rawat di rumah sakit akhirnya ia bebas dari ruangan yg cukup membuatnya tidak mau untuk kembali ke ruangan seperti itu.

"Asalamualaikum" ucap seseorang dari luar rumah.

"Waalaikumslam" jawab pembatu rumah naya sembari membukakan pintu.

"Eh den putra, ayo duduk" ajak pembantu tersebut.

"Iya maksi bi" jwab putra sembari duduk.

"Mau minum apa?" Tanya pembantu tersebut.

"Air putih aja" jawab putra.

"Ini minum ny den, silahkan diminum, biar bibi bangunin non naya sebentar" ucap pembantu tersebut.

"Eh eh ngk usah bi biar putra aja yg bangunin naya" bantah putra sembari tersenyum

"Oh klo gitu bibi tinggal ke dapur dulu, kamar non naya ada di lantai dua" jelas pembantu tersebut

"Oh iya, mksih bi" ucap putra

Pembantu rumah naya hanya membalas putra denga senyuman di ikuti dengan anggukan.

"Nay, bangun udah siang" ucap putra sembari mengusap pipi naya pelan karena takut mengagetkan dirinya.

"5 menit lagi bi, lagian hari ini libur" jwab naya yg masih menutup matanya.

Mungkin naya mengira orang yg membangunkanbya adalah pembantu rumah nya.

"Nay, ini aku putra" ucap putra sembari terkekeh pelan.

Naya pun membuka matanya dan terkejut.

"Putra? ngapain kmu di sini?" Ucap naya sembari mengucek ngucek matanya

"Mau main lah, kan dulu aku udah janji klo udah jadi pacar bakalan sering sering main ke sini" jelas putra.

"Ihh apaan si" ucap naya sembari turun dari tempat tidurnya

"Bentar mau cuci muka dulu" ucap naya sembari meninggalkan putra.

"Udah?" Tanya putra yg melihat naya keluar dari kamar mandi.

"Belom, ya udah lah emng gq bisa liat?" Jawab naya kesal.

"Galak amat si, lagi Pms yah?" Tanya putra.

"Dih enggak juga, jan so tau" ucap naya sembari menjulurkan lidahnya.

"Ehh ehh ngajakin berantem" ucap putra sembari mendekati naya dan menggelitikinya.

"Udah putra geli" ucap naya sembari tertawa.

"Lagian ngajak berantem" ucap putra sembari melipat tangan di dada bidang nya.

"Iya iya maap" ucap naya sembari tertawa

"Jalan yo nay" ajak putra .

"Kemana?" tanya naya.

"Ke KUA" jwb putra yg terlihat lebih mengejek.

"Apaan si" ucap naya .

"Ngk deng, ya ayo jalan we pokonamah" ucap putra.

Naya hanya bisa tertawa mendengar ucapan putra yg mungkin tengah belajar bahasa sunda.

"Bentar mandi dulu atuh" tambah naya sembari membawa handuk dari lemarinya.

"Iya sonoh,aku tungguin di bawah" jwab putra.

"Iya iya" ucap naya sembari memasuki kamar mandinya

"Cantik" ucap Putra yg melihat naya lebih cantik dari hari hari biasanya.

"Udah dari lahir" jawab naya dengan yakin.

"Ywda ayo,mao jalan gq?" Tambah naya.

"Iya ayo" jwab putra.

"Pegangan ntr jatoh, klo jatoh nanti mukanya tambah cantik" ejek putra sembari meraih tangan naya dan meligkarkan di pinggangnya

"Jatoh ah biar tambah cantik" ucap Naya membuat putra semakin memegang erat tangan Naya.

"Udah?" Tanya putra

"Udah" jwab naya

"Yaudah sana turun katanya udah" goda putra.

"Ii putra mah" kesal naya sembari mengerucutkan bibirnya.

"Canda say" ucap putra menggoda naya.

"Eh sayton mksdnyah" tambah putra.

"Ihh mau jalan gq sih, klo enggak aku turun nih" ancam naya karena sedari tdi ia hanya mendengarkan lelucon putra.

"Eh eh jangan, yaudah ayo" ucap putra sembari menyalakan mesin motor nya. Di tengah perjalanan hanya ada keheneinang di antara mreka

Sementara naya hanya melihat sekeliling jalan kota Bandung yg cukup cerah dan tidak terlalu padat.

Dan putra hanya fokus menyetir karena takut kejadian beberapa minggu lau terulang dan membuat orang yg sangat ia cintai dan sayangi terluka kembali.

"Sebenarnya kita mau kemana put" tanya naya memecahkan keheningan diantara mereka.

"Nonton lagi mau?" Tanya putra.

"Enggak mau ah, ntr aku ssah tidur lagi" bantah naya.

"Timezone?" Tanya putra.

"Iya mau mau" jwab naya antusias.

"Nay mau naik apa" tanya putra

"Itu" jawab naya menunjuk wahana roler coster.

"Emng berani?" Tanya putra.

"Berani lah" jwab naya dengan yakin.

"Ywda bentar aku beli tiket dulu" ucap putra.

"Iya" jwab naya sembari mengamgguk.

Naya dan putra sudah duduk di bagian pling depan roler coster.

"Putt" rengek naya.

"Apa nay? Jangan bilang kmu takut" ucap putra sembari terkekeh.

"Ih" jwab naya.

Putra hanya terkekeh melihat tingkah naya.

"Nay, i love you, dear" teriak putra

Naya yg mendengar teriakan putra pun tertegun dan tersenyum.

Putra yg mengalihkan pandangannya ke naya membalas senyuman naya.

Jangan jadi silent reader xixi!

My Bad Boy Senior [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang