Moment'02

18 10 11
                                    

Kei tiba di rumah dengan keadaan yang tak lazim. Muka lebam, baju dan celana robek, berjalan pun pincang.

Kei membuka pintu utama dan dirinya terkejut bahwa kedua orangnya ternyata ada dirumah. Kei beralih menatap jam dinding rumahnya, tepat sekali pukul 11 siang. Tapi kenapa orang tua nya ada rumah? Itulah yang ada di pikiran kei.

Dewi yang melihat anaknya pulang dengan keadaan yang tidak biasa pun berucap " Ya Allah kei ada apa denganmu? "

" Perasaan gua udah sering kaya gini "
Kata kei dalam hati.

" Biasa Bun laki laki wajar lah " kei berbicara sambil berkacak pinggang *gaya banget ya si kei

" kenapa kamu sudah pulang? " Suara berat itu menghantui pendengaran kei. Alex berjalan dengan gagah nya menghampiri anak bungsunya.

" Kei ceritain tapi ga skrng Bun Pah "
Kei berbicara sambil melewati kedua orang tuanya menuju ke lantai dua kamar nya.

Dewi lemas dengan keadaan anaknya. Ini memang bukan yang pertama. Tapi naluri ibu sangat kuat. Dia tau bahwa kei anak yang kuat dan hebat, tetapi kekhawatiran nya tidak pernah hilang.

" Kapan kei berubah? Aku tidak kuat jika kei seperti ini " air mata Dewi turun tanpa seizin pemiliknya.

Alex yang melihat istri tercinta menangis tak tega lantas memeluk dan mengelus punggung nya dengan lembut " suttt. Aku tidak suka melihat mu menangis, sayang "

" Yang terpenting kei tidak terlewat batas. Toh dia kadang nurut kadang menjengkelkan " ucap Alex jujur.

Kei memang lah laki laki yang tidak bisa diam. Seperti remaja umum nya ini masa dimana dia mencari jati dirinya.

Dewi dan Alex bangga dengan kei. Karena kei bisa menunjukkan prestasi nya. Kei sering menjuarai olimpiade karate dan silat.

Kei sebenernya anak yang pinter. Karena kei sedikit barbar dan pemalas jadilah kei selalu menduduki peringkat 15besar di dalam kelasnya.

" Aku akan menghubungi dokter Farhan untuk memeriksa kei " kata Alex dengan perlahan melepaskan pelukannya.

Ceklek

Kei membuka pintu kamarnya. Kamar dengan bernuansa hitam dan putih khas anak laki laki dewasa.

Kamar kei cukup luas, hanya saja banyak lemari yang berisikan koleksi mainan dan berbagai macam sepatu.

Kei merebahkan badan nya di kasur berukuran king size. Tanpa melepaskan sepatu dan seragam sekolah.

Kei menatap langit langit kamarnya mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.

Flashback on

Bugh.. bugh.. bugh..

3 orang preman sudah di lumpuhkan oleh kei dibantu dengan balok kayu yang ada di ngengaman tangannya.

" Siapa lu "

" Lepasin cewe gua "

" Si jalang ini cewe lu? pinter juga lu nyari cowo tajir " kata preman sedikit tertawa, preman yang semula menatap kei kemudian beralih pada perempuan yang berada di sampingnya.

Yang di tatap pun hanya menunduk kan kepalanya. " iya dia cewe gua. Ada masalah ? " Jawab kei sambil melihat tangan preman yang sudah menjauh dari tubuh perempuan itu.

Sesaat kemudian kei langsung menarik paksa hingga membuat perempuan tersebut hampir terjatuh jika tidak menyeimbangkan dirinya.

" Balikin jalang gua "

Kei yang mendengar kata jalang sebenernya sudah emosi jelas jelas perempuan yang ada disampingnya berpenampilan seperti anak desa.

Beralaskan sendal polos, rok hitam dan baju omblong tipis yang kebesaran. Mungkin efek berbadan terlalu mungil .

Kei membisik kan sesuatu pada perempuan itu. Sesaat kemudian perempuan itu meninggalkan kei dan 2 preman .

" She is mine " kei memberikan senyum miring nya persis senyum smirk.

Kei melangkahkan kaki nya dengan rahang yang mengeras dan leher yang penuh otot menandakan bahwa kei sedang emosi.

Preman yang melihat kei seperti itu sedikit terkejut. Preman pun tidak mau kalah menyeramkan.

Kei pun menyerang terlebih dahulu.
2 banding 1.

20 menit kemudian

kei sudah berhasil menjatuhkan mereka berdua. *Maap² aja gua gatau caranya berantem ala laki :v

Kei melangkahkan kaki nya menuju mobil sport berwarna miliknya. Kei membuka pintu.

Melihat ke seluruh isi mobil. Tidak ada perempuan itu . Padahal tadi ia membisikan supaya perempuan itu masuk kedalam mobil.

" Cih gatau terima kasih " kata kei tak mau pusing memikirkan hal sepele seperti ini.

Flashback off

" Gila ya gua udah tolongin malah pergi. Awas aja ketemu lagi " kei nampak kesal mengingat bahwa ternyata perempuan yang ia tolong malah meninggalkan dirinya.

Kei pun memejamkan mata nya perlahan, efek badan sakit ditambah ruangan kamar yang cukup dingin membuat dirinya terlelap.

-

Pukul menunjukan setengah 8 malam. Kei terbangun karena merasa lapar mengingat kei makan sarapan saja.

Itupun hanya mengigit dua kali roti berselai kacang karena ia sudah sangat terlambat tadi pagi.

Kei menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.

Sedangkan diruang makan sudah berkumpul Dewi, Alex , dan Aqila.
Aqila adalah anak pertama dari Dewi dan Alex . Seorang mahasiswi jurusan pariwisata di Jakarta.

" Kak tolong bangunin Adek kamu " ucap Dewi sambil merapihkan makanan yang baru saja ia taro dimeja.

" Kerajinan banget bangunin kebo tidur, biarin aja gausah bangun sekalian" Aqila sangat malas sekali berurusan dengan Adek satunya itu.

" Husstt kamu jangan ngomong sembarangan " Alex pun berbicara

Hendak menjawab omongan sang papa ucapan Aqila terhenti karena sudah ada yang berbicara dengan suara lantang nya

" kei berwajah blasteran Belanda Indonesia ini datang "

" Cihh pede sekali kau bung! "

" Sirik ae lu "

" Lah bodoamat "

" Bac.. "
Kei menghentikan perkataan melihat papa nya yang sudah mengangkat Pisau makan ke udara

" Bicara apa kamu ? Bahasa mu tidak ada yang bermutu "

" Skakmat " aqila bahagia sekali jika melihat adiknya itu tertindas

" Kamu juga perempuan bahasa nya ga bisa di jaga " Alex beralih menatap anak sulungnya

" Hahahahhahaha " kei tertawa cukup keras melihat Kaka nya juga ikut di marahin

Beribu sumpah serapah diucapkan Aqila dalam hati karena di ledekan oleh adiknya.

" Sudah sudah mari makan " ucap Dewi yang sedari tadi hanya mendengarkan saja mulai jengah.

Mereka pun semua melanjutkan makan malam nya dengan tenang. Hanya suara sendok dan garpu yang terdengar.

Ini murni hasil karya otak gua ya. Ga ada unsur jiplak. Nama nya pun dari keluarga gua sendiri. Jadi buat yang mau jiplak tolong batalin niat jahat kaya gitu wkakak..
Jangan lupa vote dan komen yaa.. jujur gua semangat kalo ada yang nyuruh up hihi buat yang udah vote dan baca tetep stay ya biar ga ketinggalan. ❤

MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang