Kei sedari tadi memperhatikan ana, " rumah lu dimana? " Kei akhirnya berbicaraAna hanya menatap nya bimbang
" yaudah kalo gamau jawab yang penting sekarang lu makan " kata keiAna menggeleng tanda ia tak mau, lalu membalikkan tubuhnya membelakangi kei
" Jangan gitu, gimana mau sembuh " paksa kei lagi
Kei melihat jam dinding menunjukkan pukul 8 malam. Dewi dan Alex sudah pulang sejak magrib.
Aqila dan Lala sedang mampir ke Indomaret terdekat untuk mencari makanan.
Ceklek
" Lu kalo laper ya beli makan sendiri, jangan makanan buat ana malah lu makan " sewot Aqila
Kei yang merasa di tuduh tidak terima " lu kalo gatau apa apa diem aja, bisa ga sih!! "
" Dateng Dateng bukannya salam malah marah marah " kei naik pitam
" Ya lu sadar di.. "
" Udah jangan ribut. Kasian ana " Lala menengahi kei dan Aqila
" Dia kenapa kei? " Tanya Lala
" Gamau makan, udah dipaksa tetep gamau "
" Coba sini " kei menyerahkan piring berisikan nasi putih, sayur sop, ayam dan tahu tempe. Khas rumah sakit banget ya wkwk
Lala mendekat pada ana. " Kenapa gamau makan,Hemmm? "
Ana melihat wajah tulus Lala " ga laper " katanya pelan
" Terus gimana mau sembuh kalo ga makan ? Nanti abis makan minum obat terus tidur. Siapa tau besok sembuh. " Tutur Lala
Ana menimbang perkataan Lala akhirnya ia duduk dengan bantuan Lala dan Aqila " pelan pelan " kata Aqila
Lala mulai menyuapi ana dengan telaten percis seperti Kaka menyuapi adik nya.
" Pas di liat lebih dalam muka ana mirip Dina " suara Aqila membuat kei menatap nya penuh arti
" Ga begitu sih cuman sekilas, dikit " dukung Lala
" Apaan si lu berdua ga jelas " kei melangkahkan kaki nya keluar kamar ana.
" Siapa Dina ? " Tanya ana
" Jadi di... "
" Bukan siapa siapa kok " potong Aqila dengan ucapan Lala
" Kenapa ga di kasih tau ? "
" Belum saatnya "
Kei keluar kamar inap dengan pikiran yang berkecamuk ia sangat tak suka jika ada yang menyangkut pautkan Dina
" Mirip dari mana si, jelas jelas cakepan Dina " kei duduk di kantin rumah sakit
Kei merogoh saku celana nya ia membuka handphone dan melihat banyak notifikasi.
" Ga penting banget "
Kei mendapati satu chat dengan nomer tidak di kenal kei membuka pesan tersebut
081×××××××87
Kalo lu cowo, Dateng ke jalan melati kita balapan sekarang.
Kei tampak berfikir siapa lagi ini? Dia coba mengshare chat tersebut ke grup barbar
barbar
" Nomer siapa ? "" Kaya gua tau tuh " ucap wildan
" Lah itu mah nomer nya si Gilang " kata Rafli
" Gilang kelas 12? " Tanya deni
" Jangan terpancing emosi mas kei. Kalo lu Dateng kita bareng bareng ke Sanah. "
" Bener tuh kata Wildan " dukung Rafli
" Dia masih dendam sama gua grgr masalah itu? "
" Maybe yes maybe no "
" Sok Inggris bgst " jawab Rafli
" Serah gua dong " kata Deni
" Lu jangan gegabah siapa tau dia punya rencana busuk. Lu jangan sendirian. " ucap wildan
" Gua di rumah sakit. Ga bisa ninggalin dia "
" lah? Dia siapa? " Deni kepo
" Besok gua ceritain. Kalo besok gua ga sekolah pasti gua dirumah sakit "
" Rumah sakit mana? "
" Rumah sakit Cipto " kei menjawab pertanyaan Wildan.
" Otw besok "
" 2 "
" 3 "
-
Alex tidak bisa tidur, hari sudah malam, tapi Alex tetep memikirkan Qanshana.
Dewi yang melihat suami nya itu tak tega " pikirin nya besok aja. Sekarang kamu tidur "
Alex mengabaikan ucapan Dewi dia tetap menatap laptop nya mencari informasi tentang William.
" Bagaimana bisa aku diam saja?. William adalah sahabat dekatku. Dia tewas bersama sekeluarga besarnya. Tak mungkin dia meninggalkan anaknya di panti " suara Alex sedikit meninggi
" Apa Aida ada di dalam kecelakaan itu? " Tanya Dewi dengan tenang
Alex melirik Dewi
" Jasadnya tidak di temukan "" Ada dua kemungkinan "
Alex menatap penuh istrinya itu ada rasa penasaran pada diri Alex
" Satu, Aida tidak ikut William terbang dan Aida tetep disini bersama anaknya. Dua , Aida bisa saja masih hidup. Jika memang jasadnya tidak ditemukan, kenapa kalian menganggap nya sudah meninggal? "
Alex mencerna baik baik perkataan istrinya itu. Ada benar nya juga
" tidak mungkin jika Aida meninggalkan anaknya di panti " lanjut Dewi" Terus kita harus gimana ? " Pasrah Alex
" Satu satu nya jalan ya kita harus cari keberadaan Aida. Qanshana sendiri tidak akan membantu, karena dia tidak ingat apapun . "
" Ada satu lagi " Dewi menatap Alex
" Ibu panti. Kita harus cari informasi dari ibu panti. Tidak mungkin ia tidak terlibat " lantang suara Alex
" Jangan terburu buru sayang. Kau ingat William pergi dari Indonesia karena terlibat hutang besar "
" Aku tau Dewi. Maka dari itu kita harus selesain kasus ini. Aku tak mau Qanshana jadi sasaran. "
" Aida, ibu panti, dan pak Toni. Mereka pasti punya hubungan atas kasus ini. "
" Aku bisa mengandalkan mu, bagaimana pun Aida adalah saudara tiri ku juga " Dewi berucap sambil menunduk
Alex memeluk istirahat dari samping. Ia berjanji akan selesain kasus ini dengan segera
" Semua akan terbongkar "Aduh duh kei cinta banget kyknya ma Dina wkwk.
Qanshana siapa si sebenarnya 🤔🤔
Siapa pak Toni ? Huhft
Tetep stay yaa🤗🤗 vote ++ komen 😘😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Moment
Action° kalau memang pada akhirnya aku gabisa miliki kamu sepenuhnya, setidaknya izinkan aku menemani mu hingga pencipta menjemputmu kembali ° ° maaf, kau terlambat ° /:/: Rakai adji Alexander atau kerab di sapa 'mas kei' oleh kerabat ataupun orang terd...