Moment'04

12 5 0
                                    


Kei terbangun dari tidurnya. Ia seperti orang linglung. Mengumpulkan nyawa sekitar 5menit.

Kei melihat jam yang ada ditangan nya " shit. Kenapa ga ada yang bangunin gua. " Pukul sudah menunjukkan 7malam. Kebo si

Kei melangkahkan keluar taman belakang. Tanpa rasa takut kei berjalan dengan tenangnya menelusuri koridor sekolah yang gelap.

Kei masuk ke dalam kelas. Mencari tas nya yang ia tinggalkan sedang istirahat.

" Punya temen bego semua. Kaga ada yang nyariin gua " ucap kei menuju parkiran.

Kei menyalakan handphone nya. Ternyata batre nya lowbet. Untuknya dia selalu bawa powerbank di dashboard mobil.

Kei baru menyadari jika dia tidak bisa keluar dari sekolah. Karena gerbang nya saja di konci. Alhasil dia membuka grup chat geng barbar nya.

Dia lupa. Bahwa ia masih keluar dari grup itu. Akhirnya dia mencoba menghubungi teman nya satu satu .

Tidak ada hasil. Percobaan terakhir adalah Deni. Malas sekali kei meminta bantuan kepadanya.

" Ah bodoamat lah, harusnya dia bersyukur gua temenin. Yang lain mana mau temanan sama bocah ledok " ucap kei

" Hallo "

" Lu dmna " ucap kei

" Rumah cewe gua mas kei "

" Jomblo aja lu pea "

" Haha. Gua di rumah mas kei "

" Tumben nelfon, udah ga ngambek lagi? " Kata Deni mengejek

" Oke gajadi "

" Eh..  iyaiya sorry mas kei " pasrah Deni dengan nada halus

" Gua masih di sekolah. Sini buruan jemput gua. Gerbang di konci " kata kei langsung mematikan sambungan telfon . Gatau diri yak

" Untung sayang " kata Deni langsung menyambar jaket dan konci mobil . Jika naik motor dipastikan kei tidak mau.

Kei akan mengucapkan jiji banget satu motor sama cowo  siapapun cowo itu termasuk papah nya dia tidak mau.

Tak menunggu lama sekitar 10menit
Deni sudah sampai di gerbang sekolah. Deni tak melihat kei, mungkin masih ada di mobil.

Ia menunggu sudah hampir 15menit. Kei tak kunjung datang. Deni pun masuk ke dalam sekolah dengan manjat gerbang sekolah.

Deni melihat kei sedang menatapnya. Deni terheran heran, dipastikan kei melihat Deni datang pasalnya tembok sekolah tidak terlalu tinggi.

" Gua udah nungguin di depan 15menit mas, dan lu ga nyamperin ? "

" Lu kesini lewat mana? " Bukannya menjawab malah bertanya lagi

" Manjat gerbang "

" Goblok. "

" Lah dikatain gua " Deni pun mulai kesal, jika dia sudah kesal dengan kei maka panggilan nya sudah gua lu. Tidak memakai embel-embel
' mas kei '

Bukan tanpa alesan seantero sekolah memanggil nya dengan sebutan ' mas kei ' itu semua kemauan Alex papahnya. Karena Alex mau sebagai anak pemilik yayasan Rakai harus memiliki sikap dewasa dan tidak seenaknya.

Mungkin hanya anak kelas 10 yang belom tau, karena ini hanya omongan mulut ke mulut.

" Gua gamau pulang " kata kei

" Yaudah serah lu " Deni acuh

Deni pun meninggalkan kei

" Tungguin bangsat " kei mencabut konci mobil. Kei hanya membawa handphone. Sisanya ditinggalkan di mobil

" Buruan naik " kata deni di atas gerbang sekolah.

" Cariin gua tangga "

" Lu lupa kalo gu.. "

" Takut ketinggian dan gabisa manjat,
Iya mas iya gua ambilin buat lu "

Deni mengambil tangga yang ada di samping pos satpam. Tak tau maksud ada tangga disitu. Mungkin untuk membantu murid haha 😅

" Buruan naik gua pegangin mas "

" Awas sampe gua jatuh pala lu gua potong " kata kei mulai naik satu persatu.

Kei melihat kebawah muka nya sudah keringat dingin. Padahal gerbang sekolah tidak terlalu tinggi

" lompat aja bisa mas "

" Gua gabisa "

Deni bangkit ke atas gerbang sekolah duduk di samping kei

" Yaudah gua turun duluan , terus mas kei nyusul ? Oke. "

" Eh bareng bareng aja "

Deni pun menurut.

" Satu.. dua.. ti.. "

Brukkk

" Akhh sakit "

" Pantat gua sakit anjing "

" Lu bukannya diri malah duduk mas"
Kata Deni langsung menuju mobil

Kei duduk di kursi belakang " lu kira gua supir gitu mas? " Kata Deni melirik kei

" Bawel " kei pindah ke depan.

Tidak banyak percakapan selama perjalanan. Deni menyalakan lagu karena tidak suka keadaan sepi.

-

Keesokan paginya Alex dan Dewi sibuk mencari keberadaan kei. Tidak ada yang melihat mobil kei.

" Kei belom pulang Bun pah ? " Kata Aqila menhampiri kedua orang tuanya

" Belum " jawab Alex

" Udah di periksa ke kamar ? "

" Mobil saja tidak ada apalagi orang nya "

Saat Aqila hendak menaiki tangga, ia mendapati Alex keluar dari kamar tamu. Dengan kaos warna putih dan celana pendek.

" Lah lu ada dirumah ? "

" Kei kamu kemana aja ? Bunda telpon ga aktif. Mobil kamu ga ada " kata Dewi

" Mobil kei ditinggal di sekolah " kei duduk dengan santai nya, tidak peduli dengan tatapan mata Alex .

" Setidaknya kabari bunda kei, bunda khawatir " Dewi hendak menangis tapi di tahan.

" Maaf bun "

" Mari makan " kata alex. Aqila yang melihat ekspresi kei sedikit kesal.

" Biang masalah " suara Aqila masih bisa di dengar oleh kedua orang tuanya dan Kei.



Maaf ya kalo agak ga nyambung, jadi disini gua mau kasih tau kalo endingnya bakal berbeda dengan prolog. Gua bakal berbelok sedikit..
Jangan lupa vote dan komen guys.. 🤗🤗

MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang