Moment'10

10 7 0
                                    


Kei kembali ke kamar inap ana setelah makan dan sholat isya. Aqila dan Lala tadi berpamitan pulang.

Kei sebenarnya juga ingin pulang, tapi kasian jika perempuan itu sendirian.

Kei mendekati brangkas, melihat ana tertidur pulas. Kei meneliti setiap wajah ana.

" Cantik " suara itu refleks keluar dari mulut kei, untungnya tidak ada orang.

" Ngaco " kei berbaring di sofa, beberapa saat kemudian ia terlelap.

-

Ceklek

" Ya ampun masih pada tidur " ucap Dewi melihat kei dan ana.

" Aku berangkat ke kantor ya " Dewi menengok kebelakang. Lalu menyalimi tangan suami nya
" hati hati mas " Alex pun mencium kening Dewi.

Dewi melihat ana yang sedang menetralkan matanya dengan cahaya lampu dan jendela.

Dewi yang melihat ana seperti itu langsung mematikan lampu kamar, Dewi mendekati ana.

" Good morning, dear " sapa Dewi

Ana membalas dengan senyuman yang sangat manis menurut Dewi

" Aku mau ke kamar mandi " ucap ana

" Sini bunda bantu " Dewi lantas membantu ana sampai depan kamar mandi.

Kei mengucek matanya beberapa kali, ia bangkit melihat ana. Tidak ada !!

Kei seperti orang kelimpungan, ana yang tidak ada dan nyawa nya yang belum terkumpul.

Kei melangkahkan kakinya menuju pintu, langkahnya terhenti karena teriak dari seseorang

" Mau kemana kamu " kei berbalik dan melihat bunda nya sedang berdiri berlipat dada di depan pintu kamar mandi.

" Kok bunda ada di sini? Ana gaada " kei mendekati Dewi dengan wajah panik.

Ana keluar dari pintu kamar mandi, kei terkejut " kok lu ada disini? " Ana binggung ditanya seperti itu, apa iya ana harus memberi alasannya.

" Kamu kenapa si kei? Panik banget " kekeh Dewi

" Gatau la " kei berbalik keluar dari kamar ana

" Ayo nak, bunda bantu " ana tersenyum dan nyaman di samping Dewi.

" Kei kenapa... " Dewi yang melihat ana binggung buka suara
" panggil aja bunda, anggep saya bunda kamu " kata Dewi dibalas anggukan dan senyuman . Lagi lagi Dewi sangat menyukai senyuman ana.

" Kei gak kenapa kenapa, baru kali ini dia panik sama perempuan, setelah kejadian satu tahun yang lalu " ucap Dewi sambil mengingat kejadian itu.

Ana tampak berfikir ' siapa sebenarnya kei? Apa yang ada di masa lalu kei ' ana menghempaskan pikiran itu. Buat apa dia ikut campur urusan orang lain.

Kei menjauh dari kamar ana, ia sangat tidak mood dengan bunda nya. Lagi lagi di sangkut pautkan dengan Dina.

Kei binggung harus kemana, ia pun melangkah tanpa tau tujuan pastinya. " Woy!! Mas Keii !! " Suara itu tak asing bagi kei.

" Rumah sakit goblok " kata Rafli sambil menjitak kepala Deni

" Lu pada ga sekolah? " kei berbicara sambil melihat kanan kiri.

" Masih zaman sekolah "

" Eh kampret, kalo ga sekolah mau jadi apaan lu? Gembel terus gemis gemis di lampu merah " jawab Rafli menatap sinis deni

" Penerus perusahan harry " kata Deni dengan pede nya.

" Bapak lu aja nyerahin orang kepercayaan, dan lebih fokus jadi dosen dan kepsek. Lah lu seenak jidat lu mentang mentang perusahaan kakek lu " lagi lagi Rafli yang menjawab

" Ini rumah sakit " Wildan berucap dengan muka datar dan dingin

" Ngapain lu kesini " Wildan, Rafli, dan Deni pun tak percaya dengan ucapan kei.

" Bukannya kemarin mas kei yang nyuruh kita kita kesini? "

" Oh "

" Y "

Kei menatap tajam Deni, mulai berani dia sekarang menjawab kei.

" Sukurin !! Haha " Rafli senang sekali jika Deni seperti itu, percis seperti anak yang di omelin ibu nya😅😅😅

" Ayo "

Mereka pun berjalan mengikuti langkah kei. Selama menuju tempat tujuan, Deni dengan centilnya menggoda suster yang lewat.

" Malu malu in " Wildan memutar bola mata nya malas.

-

Tok!! Tok!!

" Masuk "

" Selamat sia.. "

" Jangan bertele-tele "

" Saya sudah melacak keberadaan nyonya Aida, tapi tidak ada hasil nya pak. Sepertinya beliau sudah tidak ada di Indonesia"

Alex menatap tak percaya orang di depannya ini " tidak mungkin "

" Saya mendapat informasi dari paparazi, dia seorang pembawa berita. Dia berkata bahwa Aida tidak ikut dalam rombongan pak William. "

" Apa kamu yakin? Kamu tau resiko nya jika menipu saya "

" Saya bisa jamin pak, jika nyonya Aida di nyatakan meninggal tidak mungkin, karena jasadnya saja tidak di temukan. "

Alex menatap penuh laki laki berjas hitam rapih itu.
" berarti Aida masih hidup "

" Lacak negara negara besar sampai kecil. Saya mau Aida ada di tangan saya. Bawa dia ke sini dengan keadaan hidup "

" Hubungi kantor Toni Kroos "

" Baik pak " laki laki itu pun keluar dari ruangan Alex.

' Dimana kamu Aida '
Ucap Alex dalam hati





















Maaapkan yaa dikit.

Gua bakalan kasih double part, tunggu aja ya!!

Doain juga besok gua mau turun lomba, semoga menampilkan yang terbaik 🤗🤗

Vote ++ komen yaa😍

Makasih kalo ada yang nungguin gua up🤗😍


MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang