13. Cengeng plus Manja

1.9K 144 8
                                    

Leo terbangun di siang yang terik, perutnya berdemo minta diisi. Dengan malas Leo mengambil jaket dan pergi keluar, niatnya ia akan mampir ke cafe dekat minimarket depan.

Dengan langkah sempoyongan Leo berjalan keluar meskipun dekat tapi kondisi Leo saat ini tidak memungkinkan, kepalanya masih pusing dan badannya lemas. Tapi apa daya Leo laper!

Setelah 30 menit berjalan, sebenarnya bisa 15 menit sih kalau ia sedang sehat. Leo langsung masuk dan memesan makanan, tak perlu menunggu lama karena pengunjung yang datang hari ini cukup sepi.

Cafe ini terlihat sangat populer di kalangan anak muda, ornamen nya yang cocok untuk berfoto ria menjadi daya tarik tersendiri.

"Silahkan dinikmati" lamunan Leo buyar, ketika seorang pelayan mengantarkan nampan berisi pesanan Leo, Leo tersenyum.

*Scane nya kek pesan bayar tunggu, bukan dianterin makannya.

Baru saja Leo berbalik dan hendak mencari tempat duduk, ia tak sengaja menabrak orang dan susu yang tadi ia pesan mengenai jas nya. Leo tak berani menatap, ia yakin pasti akan dimarahi.

.....................

Langit, sudah beres bimbingan skripsi dengan dosen yang super duper nyebelin apa-apa di persulit. Haah, ia sudah tak sabar ingin bertemu dede Leo pasti sekarang ia tengah kesepian. Kalau bukan karena hari ini terakhir dikumpulkan langit tidak akan datang.

Langit mampir ke cafe Lang's cafe, itu namanya. Yap, cafe itu punya langit dia sedang mencoba membuat bisnis dan niatnya ia akan membelikan puding mangga buat Leo karena Leo itu maniak mangga.

Belum sampai di dalam cafe, langit sudah mendengar keributan. Langsung saja langit menghampiri ke arah suara itu. Betapa terkejutnya langit saat ia melihat adiknya sedang di bentak-bentak orang dan dia menangis. Kakak mana yang tidak merasa sakit ketika melihat adik yang ia sayangi dan lindungi di sakiti.

Langit berlari kearah adiknya, ia langsung menarik Leo kebelakang. Leo yang masih dalam mode loading tidak menyadari siapa yang menariknya. Leo pasrah ketika ia mengangkat wajahnya terlihat punggung tegap langit melindungi nya, langsung saja Leo memeluk erat langit. Ia takut, sungguh meskipun Leo pernah dikucilkan tapi ia tak pernah di bentak.

"Ada apa ini ? " Tanya langit berusaha merendam amarahnya yang tersulut apalagi saat Leo memeluknya erat emosi langit makin muncul dan seakan bisa meledak kapan saja tapi sekali lagi berusaha langit tahan.

"Eh, mas langit kenapa ada disini?" Tanya orang yang tadi memarahi Leo.

"Saya tanya ada apa sebenarnya ini, kenapa Anda membentaknya" tanya langit dengan nada dingin dan sorot mata membunuh.

"Maaf sebelumnya, jadi begini tadi saya hendak ke ruangan rapat untuk bertemu klien. namun, anak itu menumpahkan minumannya dan mengenai jas saya, saya kelepasan dan membentaknya. Tapi sepertinya anak itu perlu diberi sedikit pelajaran" jawab pria itu. Ternyata pria itu karyawan baru di cafe itu dan rencananya langit akan mengangkat nya menjadi manager cafe. Tapi sepertinya itu semua hanya mimpi bagi si pria.

"Ehem, maaf berapa harga jas Anda saya yang akan ganti rugi " tanya langit yang sedang berusaha menjaga nada bicaranya agar Leo tidak ketakutan.

"E-eh mas gak perlu ganti rugi, kan ini bukan salah mas"

"Dengar, saya akan ganti rugi. Silahkan tulis jumlah uangnya dan saya akan membayarnya. Saya hanya beritahukan sesuatu-." Ada jeda di antara ucapannya itu. Langit melihat kearah sekeliling, untungnya para pengunjung sudah pergi karena ini waktunya cafe tutup jadi langit bisa berbicara dengan leluasa.

LEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang