Leo masih terus berusaha mengendalikan raganya agar tak dimasuki si hantu kecil itu. Hantu kecil itu kini sudah ada. Tepat di depan wajah leo. Mulutnya terbuka lebar seolah menghisap sesuatu. Seperti kebahagiaan.
Galang bingung harus apa. Dia ingat, dia pernah diajari cara menenangkan orang yang sedang di ganggu. Tanpa banyak pikir panjang galang segera menempelkan tangan kanan nya di kening leo dan tangan kiri nya menggenggam kedua tangan leo agar tidak berusaha melukai dirinya sendiri.
Galang mulai berkomat-kamit membaca beberapa ayat suci al-quran. Dia terus membaca dengan keringat yang terus bercucuran, dan raut wajah khawatir yang terlihat.
Leo masih berusaha mengendalikan tubuhnya. Saat ia sudah hampir menyerah. Sebuah kehangatan masuk. Seolah mendorong keluar semua arwah negatif. Leo merasa tertolong.
setelah dirasa aman leo perlahan membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah raut khawatir galang tercetak jelas diwajahnya. leo merasa bingung sendiri dengan apa yang terjadi. sebuah air mineral lengkap dengan sedotan kini berada di depan wajahnya. siapa lagi kalau bukan galang pelakunya.
Galang membantu leo meminum air itu. galang ingat ia harus segera ke rumah sakit untuk mengecek keadaan adiknya itu. Baru saja galang akan membalik stir, leo sudah lebih dulu menahannya.
"Pulang" kata leo dengan suara serak dan terdengar lirih. Galang ingin membantah namun, melihat raut wajah leo yang sepertinya tak ingin di bantah. Dengan terpaksa Galang melanjutkan mobilnya menuju rumah. Leo kembali memejamkan mata dan tertidur. Ia berharap tidak ada hal buruk yang terjadi.
🍀🍀🍀🍀
Di sebuah ruang gelap nan kotor itu, ada seorang gadis. Terikat di sana, terduduk di lantai yang kotor dan dingin itu.
"Lepas!! Lepasin gue! "
"Hahahaha, gua gak bakal lepasin lo, lo tau kenapa? Karna lo bisa gua jadiin umpan "
"Dasar busuk lepasan gue! Agrhhhh! Mati lo sialan! "
Hahahah. Lelaki itu hanya tertawa. Mungkin lelaki itu gila, atau mungkin memang benar dia gila.
Shella terduduk lemas. Dia susah kehilangan cara untuk bisa lepas. Satu-satu nya cara meminta leo menolong nya. Tapi, apa yang harus gue lakuin. Ahhh, ini menyebalkan.
Shella memang punya kekuatan, tapi itu semua akan sia-sia karna tali yang melilit tubuhnya bukan tali sembarangan. Tali itu sudah dibaca mantra agar kekuatan gue terkunci.
Ah sial. Gue harus gimana sekarang?
Ah ya, gua bakal telepati. Oke shella fokus.
Shella memejamkan matanya. Pikiran dan fokusnya kini ke leo.
Shella menarik nafas lalu mengembus kan kembali dan terus seperti itu hingga merasa tenang."Leo. Leo. Leo. Jawab gua, tolongin gua, gua diculik leo leo "
"Leo "
"le"
"Eo"
"leoo "
Shella. Hosh, hosh..hosh. astagfirullah.
Leo terbangun dari tidur nya. Dengan peluh sebesar biji jagung di wajah dan lehernya, baju nya basah oleh keringat. Ia segera menyibak selimutnya lalu berjalan keluar kamar. Gelap.
Leo tidak peduli. Yang ada di pikiran dia sekarang hanya shella. Leo mempercepat langkah kaki nya. Ia berhasil keluar rumah dengan mudah. Tentu saja, lagi pula siapa yang mau keluar rumah di jam dimana semua wilayah terasa mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEO
Teen FictionHai, selamat datang di kehidupan Leo. Kehidupan yang ringan dan santai. Sediakan secangkir kopi atau teh untuk menemani mu membaca kisah ini