2. Sekolah

8.5K 437 9
                                    

Suara alarm di pagi buta itu sungguh mengusik tidurku. Kutarik kembali selimutku hingga menutupi seluruh tubuh. Saat  ingin memejamkan kembali mata, ada sesuatu yang menarik selimutku. lalu aku menarik selimutku. Hingga aksi tarik menarik itu terus berlanjut sampai aku pun  menyerah.

"Oke, aku bangun" ujar Leo sembari duduk ditempat tidur, dengan mata yang masih setengah tertutup.

"Harusnya kau bangun lebih awal dan harusnya kau bisa mengatur dirimu"dan bla bla bla. Leo malas mendengarnya.

Sosok hantu alias arwah yang penasaran tapi, dia baik dan bisa dibilang cerewet. Kai, itulah namanya dia seorang lelaki tapi sangat manis seperti wanita dia seumuran dengan kakakku dia sendiri tidak tau dia mati karna apa.

Dia juga tidak tau dia masih ada di dunia ini karena alasan apa. Hah, entahlah sebaiknya aku cepat bersiap.
Langsung saja Leo pergi ke kamar mandi dan segera bersiap menghiraukan si sosok pengganggu yang telah menggangu tidurku. Setelah selesai bersiap Leo langsung turun ke bawah untuk sarapan. dan seperti biasa Leo akan  sarapan seorang diri ditemani kesunyian.


Ayah sudah berangkat ke kantor, ibu sedang pergi ke luar kota karna ada acara bisnis selama seminggu dan kakak sudah berangkat karna dia adalah OSIS di sekolahnya jadi ia harus berangkat lebih pagi. Setelah menghabiskan roti dan segelas susu aku langsung berangkat ke sekolah diantar pak Asep supir pribadi keluargaku.

🍀🍀🍀

Hari ini adalah hari pertama Leo masuk sekolah atau bisa dibilang hari ini aku akan mengikuti ospek. Hal yang paling Leo benci setelah kemampuannya tentunya. Entahlah ia tak tau antara harus membenci atau bersyukur.

kini Leo telah sampai di sekolah  sebuah SMA yang terletak di pusat kota sekolah yang sangat diincar dan dicari-cari. Leo melangkah kakinya memasuki gerbang yang menjulang tinggi di hadapannya. Dua orang kakak kelas tengah berdiri melipat tangannya di dada dengan tatapan tajam. Atribut dan pakaian mereka terlihat sangat rapi. Membuat para murid baru bergidik ngeri.

"Hei, kamu kemari." kata kakak kelas perempuan yang bername tag 'Sofi'. Leo pergi menghampirinya sembari menunduk takut.

"Iya kak, ada apa?"tanya Leo.

"Kemarikan tasmu akan saya periksa." kata kakak kelas itu dengan sopan walau agak judes. Leo memberikanya tasnya yang langsung di ambil kakak kelas itu. Kakak itu mulai melihat isi tas Leo dan kakak kelas yang satunya memeriksaku. Kalau-kalau ada siswa membawa barang yang tak seharusnya dibawa.

Setelah itu Leo disuruh untuk langsung ke lapangan, berkumpul dengan murid baru yang lain. Namun, Leo tidak langsung menuju lapang. Ia berbelok ke arah sebelah kakak senior tadi.

"Kenapa masih disini? Sana cepet ke lapangan! kenapa malah balik lagi?"kata kakak cowo itu. Leo terdiam memandangi apa yang ada di depannya.

Iya di depannya, ada seorang gadis.  Dia memakai pakaian yang sama seperti murid lainnya, namun tatapan matanya melihat ke arah Leo dengan wajah yang seperti meminta pertolongan pakaiannya kotor dan terdapat noda darah di pakaian dan mungkin dikepalanya karna tertutup pony jadi tidak terlalu terlihat.

Leo  harus menolong gadis itu tapi ia sendiri bingung. Kenapa kakak senior itu membiarkanya. Leo hampiri kakak senior itu.

"Kak, maaf kenapa gadis itu tidak dibawa kerumah sakit dia terluka kenapa kakak diam saja padahal dia ada di samping kakak."ucapku dengan nada yang sedikit meninggi.

Kakak senior itu saling pandang lalu tertawa dengan keras.
"Heh anak baru! lo buta atau apa disebelah kita tuh cuman ada pohon gak ada apa-apa lo ngaco yah?!" kata kakak cowok itu sembari terus tertawa.

"Tapi kak, dia ada di sebelah kakak masa kakak tidak liat dia terluka ka. " kataku dengan nada memelas. Leo heran, gadis itu masih terdiam disitu ia masih menatap ku aku melihat nya aku tidak bohong.

Akhirnya Leo meninggalkan gadis itu sendirian. Ia tidak mengerti kenapa dia diam saja. Ah ya, Leo baru ingat. Terkadang ia tidak bisa membedakan mana maunsia dan mana hantu dan sepertinya dia hantu. Hah sudahlah lebih baik ia kelapangan daripada nanti dihukum.

🍀🍀🍀

Sesampainya dilapang sudah banyak murid baru yang berkumpul dan langsung saja Leo ikut berkumpul dan berbaris dipaling belakang.

"Perhatian untuk semua murid baru diharapkan berkumpul dilapangan dan membuat barisan." kata seseorang lewat speaker. Setelah mendengar itu para murid baru langsung berlarian menuju lapangan dan mulai berbaris.

"Baik, sebelum nya saya perkenalkan diri saya dulu karna ada pepatah mengatakan tak kenal maka tak ...." kata seorang cwo yang sepertinya senior sekaligus mc diacara MPLS. Seketika itupun semua anak perempuan berteriak histeris "sayanggggg."

"Ahahaha, baik sebelum kita mulai ke acara, Perkenalkan nama saya Galang eldrik maulana. Saya disini menjabat sebagai ketua osis, saya berharap bisa membingbing adik-adik semua. Sekian dan terimakasih." kata Galang dan tentu saja dengan senyuman yang bisa membuat siapa saja meleleh bahkan sudah ada murid baru pingsan saking ia terpesonanya.

Galang dia kakakku. Dulu saat kekuataan ini muncul dia takut berteman dengannya ya, walaupun sampai sekarang sebenarnya dia masih tidak mau dekat-dekat denganku. Tapi dia masih perhatian kepadaku tidak seperti Ayah dan Ibu.

Ah sudahlah jangan terlalu dipikirkan hadapi saja yang akan datang jangan lihat ke belakang lihatlah ke depan dan bersiap. Setelah sambutan sambutan itu Galang memerintahkan seluruh murid baru untuk ke ruang kelas masing-masing.

🍀🍀🍀

Kini Leo sedang duduk di bangkunya ia memilih duduk di paling pojok belakang dan kini ia sedang ditemani seorang cewe 'hantu' yang sedari tadi mengoceh sambil memainkan rambutku. Leo hanya diam tak menanggapi, lalu beberapa saat kemudian ada 3 orang kakak kelas dan semua nya cowok. Salah satu dari mereka itu kakakku. Dan ada satu lagi yang terus mengikuti di belakang kakakku.

Dia seorang hantu wanita yang sepertinya tertarik akan jiwa kakak, ia seperti ingin menerkam kakak. Tanpa pikir panjang Leo langsung berlari ke depan dan berdiri dibelakang Galang.

"Pergi jangan ganggu kakakku." kata Leo dengan sedikit membentak. Sontak seisi kelas pun langsung terdiam mendengar Leo berteriak. Mereka semua terlihat keheranan dan tentu saja Galang yang paling heran. Tapi ia tak memperdulikan nya yang terpenting kakak harus selamat.

Tapi hantu itu tidak mau pergi dia menatap Leo dengan marah seperti ingin mencabik-cabik. Matanya semerah darah bau amis begitu tercium pekat dan wajah nya hancur ada beberapa daging yang terkoyak disana melihatnya saja membuatku mual.


Tbc.....

Oke makasih dah baca bye bye

LEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang