5. Sakit

4.5K 259 6
                                    

"PERGI!!!! " kata Leo dengan nada tinggi. Hantu itu bukannya pergi malah menyeringai.

Leo melangkah mundur.
Terlihat jelas kini keringat dingin menetes deras di pelipisnya. Dadanya terasa sedikit sesak akibat terlalu banyak menghirup debu kotor itu (iyalah min mana ada debu bersih_-)

"Kamu mau kemana sayang, kemari lah."

"Hhah.... hahh.. perhh.. gihh." tidak dadanya terasa sesak seperti di himpit oleh berton-ton besi. Kepalanya  pening, pandangannya berkabur. Apa yang harus ia lakukan?

"Khe...khk.... khee... kemari sayang biarkan aku mencicipi rasa darahmu." kata hantu wanita itu dengan seringai di wajahnya.

Sreet.

Shit, dia menggores leher leo dengan kuku tangannya yang panjang. Sakit tapi ia tak peduli yang penting ia harus cepat-cepat kabur. Deg. Dia mendekatkan wajah nya pada leher Leo bersiap-siap  menjilat darahnya yang menetes.

Ayolah berfikir, agrhh sial. Leo tak dapat berfikir jernih. Dadanya semakin sesak. Leo membuka mulutnya menghirup oksigen sebanyak banyaknya.

Srettt.

Brukkk. leo mendorong hantu itu dan ia berlari menuju sebuah pintu. Sial. Pintu nya terkunci bagaimana ini?

"Kkhe... khe...kk, kamu tidak akan bisa kemana-mana sayang, hahahahaha." suara hantu itu menggema membuat telingaku sakit. Leo jatuh terduduk  di lantai. Leo menutup telinganya. Leo takut. Seseorang leo mohon siapa saja tolong dirinya.

"Pergiiiiii, hosh....hos...hos.. hhh."  hah, sesak. Leo menjamkan pandangannya. Melihat sekeliling, ini di kamar. Leo liat jam waker yang ada di samping tempat tidur. 1.45, masih terlalu malam untuk bangun. Jadi itu hanya mimpi. Syukurlah, tapi entah kenapa  itu terasa nyata.

"Zaa?" ada yang memanggil namanya. Leo tidak ingin berbalik. Ia takut ini bukan mimpi.

"Zazaza." jerit suara perempuan, tunggu sepertinya Leo kenal suara ini, ah ya, ini itu suara si hantu cerewet itu. Leo malas menanggapi nya. Leo membaringkan kembali tubuhnya. Ia menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuh, kecuali kepalanya.

Leo memejamkan matanya, menghiraukan ocehan tidak jelas dari hantu cewek itu. Ia berharap tidak masuk dalam kejadian itu lagi.

🍀🍀🍀

Sinar mentari pagi sangat menyilaukan mata. Galang terbangun, ia melirik sekilas pada  jam waker di sampingnya, 04.45. Galang terdiam sejanak, sebelum akhirnya melangkahkan kakinya untuk menunaikan ibadah solat dan bersiap.

Setelah selesai Galang bercemin sebentar, menampilkan tubuh atletisnya dengan balutan seragam. Membuat kaum hawa berteriak histeris. Galang turun ke lantai bawah menuju dapur dan membuat 2 porsi nasi goreng untuknya dan untuk Leo. Ngomong-omong anak itu belum turun juga apa dia belum bangun yah? Bisa bisa dia terlambat lagi, lebih baik aku bangunkan saja dia.

Galang langkahkan kakinya menuju kamar leo.

Tok..tok..Tok.

Hening. Tidak ada jawaban, kembali Galang ketuk pintu kamar ber cat putih itu. Masih tidak ada jawaban.

"Leo, le kamu udah bangun?Leo." teriak Galang sembari mengetuk pintu. Ia mulai merasa khawatir karena pintu itu tak kunjung dibuka. Setaunya Leo itu termasuk anak yang rajin. Ia tidak pernah bangun kesiangan.

"Ade.. de..leo.. bangun buka pintu nya jangan buat kakak khawatir, leo." teriak Galang sembari terus mengedor pintu. Sial. Pintunya terkunci. Galang harus mencari kunci cadangan.

Galang berlari turun ke lantai dasar dan mencari kunci cadangan di laci. Mengobrak abrik semua isi laci dengan brutal. Dapat! Galang mendapatkan kunci cadangannya. Ia  langsung berlari menaiki tangga dan membuka pintu kamar ade.

Saat Galang membuka pintu kamar Leo nuansa putih menyambut, ada beberapa poster anime yang terpajang di sana. Terlihat sang empunya masih tergulung selimut.  Tapi, badan nya menggigil, ia juga berguam tidak jelas. Dia tidak terlihat baik-baik saja. Galang maju, mendekat ke arah Leo. Tangannya terulur menyentuh dahi yang berkeringat itu. Panas. Dia demam. Bagaimana ini Galang tak tau cara merawat orang sakit, lagi pula ia sendiri jarang sakit.

🍀🍀🍀🍀

Sinar menyilaukan ini menusuk mataku. Leo mengerjapkan matanya menyesuaikan dengan cahaya yang masuk.

Apa ini apa yang terjadi padanya kenapa badan ku sulit di gerakan. Kepalanya sakit, pandanganku berputar, pandangan ku berkunang-kunang, nafasku terdengar berat, telinga ku berdering.

Ceklek

Pintu kamarku terbuka. Ku arahkan pandangan ku ke arah pintu, ah rasanya bergerak sedikit saja rasanya sangat menyakitkan.

"Ade udah bangun?" tanya kak Galang sembari menghampiri ku.
Aku hanya berkedip-kedip lucu. Masih berusaha mengumpulkan nyawa yang berterbangan.

🍀🍀🍀🍀

Galang tempelkan tangannya di kening leo.  Panasnya sudah lumayan turun. Ia bisa bernafas lega. Yang harus ia lakukan sekarang adalah memberi makan dan obat lalu menyuruh dia beristirahat. Oh ya ampun. Dia berkedip lucu membuatku gemas.

"Ayo ade harus makan dulu terus minum obat biar cepet sembuh." kata Galang sambil membantu Leo duduk bersandar dengan bantuan tumpukan bantal.

Galang  mulai memasukan bubur  Ke dalam mulut leo.  Satu suapan berhasil masuk.  Dua suapan berhasil.  Suapan ketiga tidak begitu.

Leo hanya diam tak mengunyah namun tak menelan. Belum sempat galang bertanya leo sudah lari menuju kamar mandi dengan tangan yang menutup mulutnya.

Hoekkk. Hoekk. Uhukk uhuk.

"De lo gak papa? " tanya galang dengan panik sembari mengurut tengkuk leo. Sedangkan leo masih terus memuntahkan sisa makanan dan cairan lambung nya. Sungguh galang tidak tahan dengan pemandangan ini.

Leo jatuh terduduk di lantai kamar mandi yang dingin ini. Matanya sayu. Tanpa babibu galang langsung menggendong leo dan membahana ke rumah sakit.

Galang membawa mobil dengan ugal-ugalan. Ia tidak peduli jika harus di tilang. Yang terpenting adiknya harus segera ditangani.

🍀🍀🍀🍀

Sejujurnya, Leo tidak tau apa yang terjadi dengan tubuhnya. Kepalanya terasa sakit banget. Pandangannya berbayang. Leo juga merasa tubuhnya sangat lemas. Padahal ia jarang sakit.  Leo juga ngerasa mual banget rasanya pingin muntah tapi gak bisa. Gak ada yang keluar. Semua sia-sia.

Oh, tidak jangan lagi. Leo lagi gak minat ngeladenin arwah penasaran. Di sana, lebih tepatnya di pertigaan jalan ada anak kecil yang sepertinya korban tabrak lari.



Bersambung.......

Gimana ceritanya vote dan coment yah ╯﹏╰

Sebenernya author bingung, (~_~メ) author ada alur di otak tapi author males ngetik makanya lama, haah semoga author bisa sering update yah.

Makasihhh>\\\<
buat yang nunggu cerita author

Jaa ne

LEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang