1. Leo dhika maulana

13K 584 11
                                    

Hai, namaku Leo. Leo Dhika Maulana. Kalian bisa memanggilku Leo. Aku berusia 16 tahun dan aku anak indigo. Aku tau aku bisa melihat mereka yang tak bisa kalian lihat saat umurku 7 tahun. Cukup kecil bukan? dan yang pasti cukup berat untuk menanggungnya. Memang tidak mudah mengendalikan kemampuan ini.

-flashback (9 tahun yang lalu )

"Tiup lilinnya tiup lilinnya sekarang juga, sekarang juga. Ayo Leo tiup lilinnya dan buat permohonan."

Anak kecil itu mulai meniup lilinnya dengan sangat imut dan terlihat menggemaskan. Ia juga memejamkan matanya sebentar lalu mencium pipi kedua orang dewasa dan satu anak kecil yang lebih besar dari dirinya. Mereka adalah ayah ibu dan kakak laki-laki.

Anak kecil itu berpesta dengan keluarganya. Membuka kado,berlarian,memakan kue dan masih banyak lagi. Acara ulang tahun itu selesai dengan meriah para tamu pun sudah pulang.anak kecil itu kembali ke kamar nya untuk tidur.

Tok Tok Tok.

Seseorang mengetuk pintu kamar ku, aku tidak melihat jam yang ada di kamar ku tapi kurasa ini sudah sangat malam. Aku ingin kembali tidur namun, suara ketukan itu masih terus terdengar. Akhirnya aku mencoba untuk membuka pintu. Saat ku buka tercium bau yang menyengat.

Ini bukan wangi ibu, ini juga bukan wangi kakak atau ayah ku. aku mencoba untuk melihat siapa yang telah mengetuk pintu kamarku. Saat ak mendongak melihat ke atas.

"Aaaaaaaaaaaa". Aku menjerit sangat kencang. aku sangat takut ternyata dugaan ku benar dia bukan ayah, ibu ataupun kakak ku.dia menyeramkan aku tidak bisa melihat wajahnya. Ia menggunakan tudung serba hitam.

Aku takut.

Matanya yang merah menatapku dengan tajam. Aku menangis kencang hingga membuat semua penghuni rumah terbangun dan berbondong bondong ke kamarku.

"Ada apa sayang "tanya Ibuku ia sangat heran dengan ku. Aku diam tidak menjawab. Aku malah menangis semakin kencang.

" A-aku tadi melihat hantu " ya hantu itulah yang kulihat.

"Shttt tengang sayang mungkin kamu hanya mimpi buruk, sekarang kembalilah tidur ibu akan menemanimu". ujar ibuku menenangkan . Aku diam dan masih terus menangis. Ibu membawaku masuk ke kamar.

Ayah dan yang lain terlihat sangat khawatir. Tapi mereka berusaha tetap tenang. Ibu membantuku untuk kembali tidur. Aku masih tidak bisa tidur dan masih terus menangis.

Ibu ikut berbaring di tempat tidurku dia mulai menepuk-nepuk punggungku dengan pelan. Ibu mengecup kening ku lama. Aku mulai tenang dan tertidur lelap di pelukan ibu.

~flashback off

Bersambung....

LEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang